Masih Dibuka, Masyarakat Bisa Nikmati Pameran Mbabar Mustiko di Museum Batik

Sejumlah koleksi dari tiga Museum di Jawa Tengah dan DIY seperti Museum Ranggawarsita Semarang, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta dan Museum Sonobudoyo Yogyakarta serta sejumlah koleksi warisan budaya berupa keris dari Tosan Aji Kota Pekalongan.
Beberapa koleksi tersebut akan dipamerkan selama 30 hari di Museum Batik Kota Pekalongan. Masyarakat bisa melihat secara langsung dan belajar sehari dari tiap koleksi warisan budaya ini.
Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror mengatakan bahwa opening seremoni sudah digelar selama 3 hari yang dikemas dalam pameran bersama Museum “Mbabar Mustiko” pada 25-27 Juli lalu, namun masyarakat masih dapat menikmati dan menelusuri koleksi dari Museum Jateng dan DIY sampai 30 hari kedepan.
Dijelaskan Asror koleksi yang dipamerkan ini terdiri dari 3 unsur warisan budaya yang sudah diakui oleh Unesco seperti batik, wayang dan keris yang syarat akan makna dan sejarah, “Jadi untuk koleksi dari Museum Sonobudoyo kita menunjang batik pedalaman keraton, Museum Wayang Kekayon tentunya kita tampilkan beberapa karakter baik gunungan, pahlawan, puntadewa dan srikandi. Kemudian Museum Ranggawarsita benda budaya atau artefak yang terdapat motif atau ornamen yang menyerupai batik seperti arca kemudian ukiran juga dan yang terakhir Tosan Aji ada keris karena keris khas kota pekalongan erat dengan unsur batik kota Pekalongan,” jelasnya.
Ia berharap, pameran Museum bersama bertajuk “Mbabar Mustiko” dapat menyeimbangkan antara sustainable dan wellbeing, “Keberlanjutan Museum dalam melestarikan koleksi, tidak hanya dirawat di dalam Museum saja melainkan harus dikembangkan dan dikolaborasikan dengan aktivitas masyarakat umum dan pelajar, agar bisa memberikan kesejahteraan masyarakat, pelestarian museum dan koleksinya,” sambungnya.
Beberapa koleksi tersebut akan dipamerkan selama 30 hari di Museum Batik Kota Pekalongan. Masyarakat bisa melihat secara langsung dan belajar sehari dari tiap koleksi warisan budaya ini.
Kepala Museum Batik Kota Pekalongan, Akhmad Asror mengatakan bahwa opening seremoni sudah digelar selama 3 hari yang dikemas dalam pameran bersama Museum “Mbabar Mustiko” pada 25-27 Juli lalu, namun masyarakat masih dapat menikmati dan menelusuri koleksi dari Museum Jateng dan DIY sampai 30 hari kedepan.
Dijelaskan Asror koleksi yang dipamerkan ini terdiri dari 3 unsur warisan budaya yang sudah diakui oleh Unesco seperti batik, wayang dan keris yang syarat akan makna dan sejarah, “Jadi untuk koleksi dari Museum Sonobudoyo kita menunjang batik pedalaman keraton, Museum Wayang Kekayon tentunya kita tampilkan beberapa karakter baik gunungan, pahlawan, puntadewa dan srikandi. Kemudian Museum Ranggawarsita benda budaya atau artefak yang terdapat motif atau ornamen yang menyerupai batik seperti arca kemudian ukiran juga dan yang terakhir Tosan Aji ada keris karena keris khas kota pekalongan erat dengan unsur batik kota Pekalongan,” jelasnya.
Ia berharap, pameran Museum bersama bertajuk “Mbabar Mustiko” dapat menyeimbangkan antara sustainable dan wellbeing, “Keberlanjutan Museum dalam melestarikan koleksi, tidak hanya dirawat di dalam Museum saja melainkan harus dikembangkan dan dikolaborasikan dengan aktivitas masyarakat umum dan pelajar, agar bisa memberikan kesejahteraan masyarakat, pelestarian museum dan koleksinya,” sambungnya.