Mas Aaf dan Inggit Soraya Rayakan 21 Tahun Pernikahan, Beri Teladan Harmonis untuk Keluarga Muda

Kota Pekalongan – Di sela kesibukan menjalankan amanah sebagai pemimpin daerah, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau akrab disapa Mas Aaf, bersama sang istri yang juga Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj. Inggit Soraya, memperingati momen istimewa hari jadi pernikahan mereka yang ke-21 tahun, Rabu (21/5/2025).

Momen bahagia ini berlangsung bersamaan dengan agenda peluncuran layanan Digital Subtraction Angiography (DSA) dan kegiatan public hearing yang digelar di Aula Lantai IV RSUD Bendan.

Tepat di tanggal 21 Mei 2025 tersebut, pasangan pemimpin ini tidak hanya membagikan kebahagiaan pernikahan mereka, tetapi juga menyampaikan pesan inspiratif bagi keluarga muda mengenai pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga, terlebih dalam membina kedekatan dengan anak-anak.

“Waktu bersama anak itu sangat berharga. Di tengah kesibukan kami, waktu untuk quality time memang semakin terbatas. Tapi karena itulah, kami selalu berusaha menyempatkannya,” ujar Mas Aaf.

Ia menceritakan bahwa saat ini, ketiga anak mereka sudah mulai tumbuh dewasa. Satu anak telah menempuh pendidikan di bangku kuliah, satu lainnya sedang bersiap memasuki dunia perkuliahan, dan si bungsu akan melanjutkan ke jenjang SMA.

Meski anak-anak semakin sibuk dengan dunianya masing-masing, Mas Aaf menekankan pentingnya menjaga kedekatan emosional dalam keluarga. Dunia anak, menurutnya, tidak akan bisa terulang, sehingga kebersamaan dan perhatian dari orang tua harus tetap menjadi prioritas utama.

“Kebersamaan menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan juga sebagai bentuk pencegahan terhadap kenakalan remaja, seperti tawuran atau balap liar. Semua itu berawal dari rumah. Kalau anak merasa nyaman di rumah, mereka tidak akan mencari pelarian ke luar,” lanjutnya.

Sementara itu, Inggit Soraya mengungkapkan rasa syukurnya karena telah melalui 21 tahun perjalanan rumah tangga bersama Mas Aaf dengan penuh komitmen, kesetiaan, dan pengertian satu sama lain.

“Yang paling penting adalah saling percaya, saling menghormati, dan saling mengerti satu sama lain. Sekarang kami bukan hanya berdua, tapi berlima bersama anak-anak. Komunikasi yang baik menjadi fondasi utama agar hubungan ini tetap langgeng,” terang Inggit.

Ia berharap, kisah keluarga mereka bisa menjadi inspirasi bagi pasangan-pasangan muda yang tengah membangun bahtera rumah tangga di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Menurut Inggit, perayaan ulang tahun pernikahan bukan semata-mata tentang hitungan waktu, tetapi juga tentang kualitas hubungan dan rasa saling memiliki yang terjalin kuat antar anggota keluarga.

“Semoga kami bisa terus bersama hingga maut memisahkan, dan komunikasi dalam keluarga kami berlima terus terjalin dengan baik,” pungkasnya. (Dian)