Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Ditanami Timun Suri

Kota Pekalongan – Bulan Ramadan identik dengan timun suri atau barteh. Biasanya, menjelang bulan suci ramadhan banyak petani yang mulai menanam buah timun suri. Petani di Kota Pekalongan misalnya, yang memanfaatkan lahan usai panen padi untuk ditanami buah tersebut.

Timun suri menjadi salah satu buah paling favorit saat bulan puasa karena sangat cocok disajikan dengan es batu dan juga sirup sebagai hidangan penyegar. Sehingga, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya barteh. Budidaya Barteh dapat dipilih, disamping masa tanam yang cukup singkat dan bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh karena mengandung kalium yang cukup tinggi, perawatan tanamannya pun sangat mudah untuk dilakukan.

“Kami dorong dan motivasi tidak hanya petani namun juga masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami barteh. Barteh juga dapat tumbuh jika ditanam di pot, tentunya dengan perawatan dan pemberian nutrisi cukup. Setelah dipanen selain bisa dikonsumsi sendiri, juga bisa dijual dan menghasilkan keuntungan. Biasanya harganya berkisar antara 5.000-10.000 untuk satu buah timun suri bergantung dari besar kecilnya buah tersebut,” ungkap Kasi Usaha Tani, Drs Murdiyanto di ruang kerjanya, Jumat (23/4/2021).

Ia menambahkan, umumnya para petani mulai mempersiapkan masa tanam usai panen padi. Sehingga, ketika Ramadhan tiba sudah dapat dipanen dan dijual. Untuk masa tanamnya sekitar 2-3 bulan. Bagi masyarakat yang ingin budidaya timun suri hanya perlu menyiapkan lahan atau pot. Kemudian, bibit timun suri yang berasal dari biji yang sudah dikeringkan serta pupuk sebagai nutrisi timun suri.

"Di Kota Pekalongan, petani barteh akan banyak di jumpai di Kecamatan Pekalongan Selatan khususnya wilayah Banyuurip dan sekitarnya," tuturnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)