Manfaatkan Enceng Gondok Jadi Pupuk Kompos

Kota Pekalongan - Tanaman Eceng gondok yang sering dianggap gulma, kini disulap menjadi pupuk organik atau kompos. Di Kota Pekalongan biasanya eceng gondok yang berukuran panjang dimanfaatkan menjadi kerajinan namun untuk eceng gondok yang pendek dibuat kompos untuk urban farming. 

Inisiasi ini salah satunya dilakukan oleh pihak Kelurahan Padukuhan Kraton dan warganya membuat kompos dari eceng gondok.

 Di tengah permasalahan sampah dan lingkungan ini, membuat kompos dari eceng gondok memberikan dua kali manfaat, yang pertama lingkungan sungai bersih, dan yang kedua membuat tanah semakin subur. 

Hal ini diungkapkan Lurah Padukuhan Kraton, Widya Putry Nugroho saat dikonfirmasi Jumat (9/5/2025). 

"Kami di sini memanfaatkan eceng gondok menjadi kompos untuk kegiatan urban farming. Meskipun belum banyak yang dibuat tapi kegiatan ini sangat bermanfaat untuk lingkungan," kata Putry, sapaan akrabnya.

Disebutkan Putry, cara membuat kompos yakni mencacah eceng gondok kemudian mencampurnya dengan tanah atau sekam. Untuk perbandingannya 1 karung eceng gondok 1 karung tanah, atau 1 karung eceng gondok dicampur 1 karung sekam.

"Tak perlu ditambah apapun, dalam waktu minimal 2 minggu media tanam ini susah bisa digunakan," jelasnya.

Dari 1 karung eceng gondok ditambah dengan 1 karung tanah menjadi kompos 2 karung.

 "Alhamdulillah dari kompos yang kami buat ini bisa mengakomodasi kegiatan urban farming. Saat ini kami belum bisa memproduksi dalam jumlah besar untuk dipasarkan," tandasnya. 

Limbah eceng gondok yang melimpah di perairan memberikan solusi bagi kebutuhan pupuk kompos. Eceng gondok mengandung berbagai unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman, dan dengan proses pengolahan yang tepat, ia dapat diubah menjadi pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. (Dinkominfo Kota Pekalongan/Laila/Dian)