LKD Fatayat NU, Wujudkan Kader Militan dan Berdaya Guna

Pimpinan Cabang Fatayat NU Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Latihan Kader Dasar (LKD) bertemakan “Pengkaderan sebagai pilar kokohnya organisasi dalam membentuk kader militan dan berdaya guna” bagi seluruh pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU se-Kota Pekalongan yang dilangsungkan di Hotel Horison Kota Pekalongan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu, (6-7/12/2019).
 
Kegiatan LKD dibuka oleh Walikota Pekalongan yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Pekalongan, Yos Rosyidi SIP MSi. Dalam sambutan walikota yang dibacakannya menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan menyampaikan apresiasi kepada segenap pengurus Cabang Fatayat NU Kota Peklaongan yang telah menyelenggarakan LKD ini sebagai upaya memberikan pemahaman materi tentang keaswajaan kepada para kader perempuan muda NU Kota Pekalongan.
 
“Dimana para kader ini ke depan nantinya diharapkan mampu menjadi kader yang militan dalam menopang perjuangan NU apalagi setelah mendapat bekal ilmu dari LKD ini seperti wawasan kemandirian, ekonomi, yang mampu menjadi kader berdaya saing dalam mendukung dan memberikan kontribusi kepada sayap-sayap NU lainnya untuk mewujudkan perjuangan kaum Nahdliyin,” ucap Yos.
 
Disampaikan Yos, perlu dipahami bersama, bahwa berdirinya Fatayat NU tidak terlepas dari sejarah berdirinya NU sebagai organisasi induknya dan sejarah Indonesia sebagai tanah airnya. Saat ini banyak perempuan muslimah NU yang tampil di berbagai bidang baik legislatif, eksekutif, dan menteri di berbagai forum. Menurut Yos, Fatayat NU ini sebagai wadah dalam membentuk wanita muda Islam yang bertaqwa kepada Allah S.W.T, berakhlakul karimah, bermoral, cakap, dan berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
 
“Kami mengajak kepada seluruh pengurus Fatayat NU Kota Pekalongan untuk bersama-sama menghapus segala bentuk kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan di dalam masyarakat dengan mengembangkan wacana sosial yang konstruktif, demokratif, berkeadilan gender. Mari wujudkan Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan berlandaskan nilai-nilai religiusitas,” tutur Yos.
 
Ketua PC NU Kota Pekalongan, H. Muhtarom, menilai LKD Fatayat NU ini sangat penting dan tepat digelar dalam memahami Ahlussunnah wal Jamaah, keorganisasian NU dan keaswajaan.
 
“Fatayat NU merupakan salah satu badan otonom nya NU, sebagai sayap organisasi bagian wanita muda. Kader-kader fatayat NU ini harus memahami betul mengenai hal-hal tersebut dan terus mengabdi kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang paham dan mengamalkan ajaran-ajaran agama yang benar, berbangsa dan bernegara dengan baik itu seperti apa,” imbuh Muhtarom.
 
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Kota Pekalongan, Faizah, kegiatan LKD ini diikuti oleh empat  Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari masing-masing kecamatan yang ada di Kota Pekalongan dan 30 ranting se-Kota Pekalongan terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. LKD ini, lanjut Faizah, digelar sekali dalam satu periode kepengurusan yakni dalam kurun waktu lima tahun.
 
“LKD Ini sebagai tindaklanjut dari Latihan Kader Lanjutan (LKL) yang telah diikuti oleh Pimpinan  Cabang sehingga fasilitator atau pemateri kami undang dari alumni pimpinan cabang yang telah mengikuti LKL dua tahun lalu untuk meneruskan ilmunya melalui LKD ini,” papar Faizah.
 
Adapun materi dalam LKD yang diberikan selama dua hari, lanjut Faizah, mengenai tentang keaswajaan, kefatayatan, kepemimpinan, keadministrasian.
 
“Fatayat NU sebagai sebuah organisasi dari pusat hingga anak ranting, kegiatan-kegiatannya sangat langsung bersentuhan dengan masyarakat khususnya membantu menyelesaikan masalah mengenai perempuan dan kepengurusannya hadir untuk menjembatani permasalahan tersebut dari tingkat bawah hingga ke atas, kelurahan sampai tingkat kota. ' Diharapkan akan semakin banyak kader fatayat yang memiliki wawasan serta memiliki keterampilan dalam mengorganisir kegiatan baik dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatannya sendiri di rumah,” pungkas Faizah.