Lewat Gemari, Pemkot Pekalongan Ajak Orang Tua Berikan Konsumsi Ikan pada Anak

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satu upaya yang  terus dilakukan adalah dengan menggencarkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemari), yang menyasar anak-anak bawah dua tahun (baduta) dan para orang tua mereka. Kegiatan ini digelar oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, bertempat di Techno Park Perikanan Kota Pekalongan, Selasa (24/6/2025)
 
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Pekalongan, HA Arslan Djunaid, Wakil Wali Kota, Hj. Balgis Diab, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Bunda Gemari, Hj. Inggit Soraya, serta ratusan anak baduta yang berisiko stunting bersama orang tua mereka.
 
Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa, pemenuhan gizi anak pada usia emas terutama menjelang usia dua tahun sangat penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan mereka. Salah satu sumber gizi terbaik adalah ikan, yang mengandung protein, omega-3, dan zat gizi penting lainnya yang mendukung tumbuh kembang optimal anak.
 
"Menjelang usia dua tahun, anak-anak memerlukan asupan protein yang cukup, dan ikan merupakan sumber protein yang sangat baik. Kami berharap melalui gerakan ini, para orang tua terdorong untuk memberikan menu makanan berbahan dasar ikan kepada anak-anak mereka,” ujar Wawalkot Balgis.
 
Ia juga berpesan agar para orang tua bisa lebih kreatif dalam mengolah ikan menjadi makanan yang sesuai dengan selera anak-anak, sehingga anak lebih tertarik dan tidak mudah bosan.
 
“Saya berharap anak-anak diberikan menu ikan dengan olahan yang sesuai dengan selera agar tetap sehat dan bebas stunting,” tambahnya.
 
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pekalongan sekaligus Bunda Gemari, Hj. Inggit Soraya, menekankan pentingnya peran serta kader PKK dan Posyandu dalam menyukseskan gerakan ini. Menurutnya, TP PKK sebagai mitra strategis pemerintah dapat menjangkau masyarakat hingga ke tingkat paling bawah untuk terus memberikan edukasi tentang pentingnya konsumsi ikan dalam menurunkan angka stunting.
 
"Kondisi stunting di Kota Pekalongan masih cukup tinggi. Saat ini terdata ada sekitar 230 anak yang terindikasi stunting, dan dalam kegiatan hari ini baru bisa dihadirkan sekitar 100 anak. Ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masalah ini masih harus kita tangani secara serius dan kolaboratif,” jelas Inggit.
 
Ia berharap, kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi ikan semakin meningkat dan bisa menjadi kebiasaan dalam menu makanan sehari-hari.
 
"Dengan mengkonsumsi ikan, gizi anak tercukupi dan mudah-mudahan angka stunting bisa ditekan,” tuturnya.
 
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo, menjelaskan bahwa kegiatan Gemari tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi anak-anak, tetapi juga menjadi peluang untuk mengembangkan sektor UMKM olahan ikan di Kota Pekalongan. Saat ini, DKP telah membina puluhan UMKM yang memproduksi berbagai jenis olahan ikan seperti bakso ikan, nugget ikan, hingga abon dan keripik ikan.
 
“Saat ini sudah ada sekitar 80 UMKM yang aktif, baik yang baru dibentuk maupun yang sudah menjadikan usaha olahan ikan sebagai sumber penghasilan utama. Ini sangat membantu perputaran ekonomi masyarakat,” jelas Sugiyo.
 
Sugiyo juga menyinggung tren konsumsi ikan di Kota Pekalongan yang masih relatif rendah dibandingkan provinsi dan nasional. Tahun ini, tingkat konsumsi ikan di Kota Pekalongan tercatat 35,2 persen, meningkat dari 32,7 persen pada tahun lalu. Meski demikian, angka ini masih di bawah rata-rata konsumsi ikan Provinsi Jawa Tengah (35,7 persen) dan nasional (62,5 persen).
 
“Salah satu tantangan kita adalah kebiasaan makan masyarakat yang lebih terpengaruh oleh tren makanan kekinian, padahal ikan mengandung zat gizi yang jauh lebih unggul. Kami terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti ini agar konsumsi ikan bisa menjadi pilihan utama keluarga,” tukasnya. (Tim Liputan Kominfo /Dian)