Lebih Mudah dan Praktis, BPSJ Kota Pekalongan Produksi Jamu Kapsul

Tak hanya memberikan layanan klinik, Balai Pelayanan dan Saintifikasi Jamu (BPSJ) Kota Pekalongan berinovasi menciptakan produk baru yang dikemas lebih praktis yakni jamu kapsul, berbeda dengan produk obat herbal sebelumnya yang masih tersedia dalam bentuk simplisia.
Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, Teuku Reza Fadly menuturkan bahwa inovasi jamu kapsul ini merupakan upaya untuk menarik masyarakat dalam menggunakan produk herbal.
“Jadi kami membuat sesuatu yang lebih praktis untuk para pengguna layanan di saintifikasi jamu, sebelum kami launching jamu kapsul, produk herbal BPSJ masih dalam bentuk simplisia atau bahan kering tanaman obat yang harus terlebih dahulu direbus. Mungkin bagi beberapa orang cara penggunan ini tidak masalah namun untuk beberapa orang tertentu membutuhkan effort yang lebih,” terangnya.
Reza menyebutkan jamu kapsul atau kapsul ekstrak ini dibanderol 20 ribu rupiah per botol ini, memiliki 4 macam varian diantaranya jamu pegagan (meningkatkan daya ingat, antidepresan, melancarkan peredaran darah), jamarat (jamu asam urat), jagalin (jamu pegal linu) dan staterol (stabil kolesterol).
“Jamu kapsul ini sudah dalam pengawasan dari Dokter saintifikasi jamu disini. Untuk cara penggunaannya diminum 3 x sehari, 2 kapsul tiap minum. Kapsul ekstrak bisa dikonsumsi orang dewasa, namun tidak disarankan untuk ibu hamil, bisa dikonsumsi ,” sambungnya.
Reza menuturkan bagi masyarakat yang berminat untuk membeli jamu kapsul tersebut, dapat datang langsung ke kantor UPTD BPSJ di Jalan Letnan Suprapto No.5, Wetan, Kertoharjo, Pekalongan Selatan. Lebih lanjut ia berharap kedepan pihaknya bisa terus melayani masyarakat di bidang tradisional khususnya lewat obat herbal dan jamu yang telah disaintifikasi sehingga masyarakat bisa lebih mengenal produk dan mendapatkan berbagai macam manfaat.
Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, Teuku Reza Fadly menuturkan bahwa inovasi jamu kapsul ini merupakan upaya untuk menarik masyarakat dalam menggunakan produk herbal.
“Jadi kami membuat sesuatu yang lebih praktis untuk para pengguna layanan di saintifikasi jamu, sebelum kami launching jamu kapsul, produk herbal BPSJ masih dalam bentuk simplisia atau bahan kering tanaman obat yang harus terlebih dahulu direbus. Mungkin bagi beberapa orang cara penggunan ini tidak masalah namun untuk beberapa orang tertentu membutuhkan effort yang lebih,” terangnya.
Reza menyebutkan jamu kapsul atau kapsul ekstrak ini dibanderol 20 ribu rupiah per botol ini, memiliki 4 macam varian diantaranya jamu pegagan (meningkatkan daya ingat, antidepresan, melancarkan peredaran darah), jamarat (jamu asam urat), jagalin (jamu pegal linu) dan staterol (stabil kolesterol).
“Jamu kapsul ini sudah dalam pengawasan dari Dokter saintifikasi jamu disini. Untuk cara penggunaannya diminum 3 x sehari, 2 kapsul tiap minum. Kapsul ekstrak bisa dikonsumsi orang dewasa, namun tidak disarankan untuk ibu hamil, bisa dikonsumsi ,” sambungnya.
Reza menuturkan bagi masyarakat yang berminat untuk membeli jamu kapsul tersebut, dapat datang langsung ke kantor UPTD BPSJ di Jalan Letnan Suprapto No.5, Wetan, Kertoharjo, Pekalongan Selatan. Lebih lanjut ia berharap kedepan pihaknya bisa terus melayani masyarakat di bidang tradisional khususnya lewat obat herbal dan jamu yang telah disaintifikasi sehingga masyarakat bisa lebih mengenal produk dan mendapatkan berbagai macam manfaat.