LCM B2SA, Upaya Pemkot Gaungkan Diversifikasi Pangan

Diversifikasi pangan menuju konsumsi dan produksi pangan yang beragam terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan (Pemkot) melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) melalui lomba cipta menu (LCM) Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan lomba cipta kudapan berbasis pangan lokal tingkat kota yang digelar di aula Dinperpa setempat, Selasa (14/11/2023).

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Muadi menyebutkan lomba cipta menu B2SA diikuti oleh perwakilan dari 25 kelurahan dan 4 kecamatan, kegiatan ini terlaksana atas dukungan Pemerintah Kota dan sinergi antara stakeholder terkait. Disampaikan Muadi tujuan lomba ini untuk meningkatkan kualitas mutu pangan guna mewujudkan SDM berkualitas sehingga dapat menerapkan konsumsi B2SA, “Penerapan konsumsi B2SA perlu diterapkan kedepannya, kemudian kami ingin pangan lokal bernilai komersial sehingga produksinya dapat lebih dikembangkan, perlu kreativitas dan inovasi menu yang menarik dengan cita rasa dan nilai gizi yang tinggi sehingga pengembangannya untuk pengolahan bisnis panganan lokal sehingga ada nilai ekonomi yang diperoleh,” katanya.

Lomba cipta kudapan berbasis pangan lokal ini berbahan dasar non terigu dan non beras, dikatakan Muadi bisa menerapkan kebiasaan perilaku masyarakat untuk tidak tergantung dengan satu bahan pokok pangan, “Selama ini masyarakat sangat bergantung dengan beras dan terigu dan bergantung dengan pangan impor, harapannya masyarakat bisa sedikit demi sedikit membiasakan konsumsi pangan lokal untuk konsumsi sehari-hari,” imbuhnya.

Sementara itu, ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi kepada Dinperpa yang secara rutin memfasilitasi lomba cipta menu dan kudapan pangan lokal. Menurutnya lomba ini juga menjadi ajang sosialisasi masyarakat untuk pangan B2SA.

Dijelaskan Inggit, pangan B2SA adalah pangan yang mengandung zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan jumlah berimbang antar kelompok pangan berdasarkan cita rasa, daya cerna, daya terima masyarakat dan kemampuan daya belinya, “Harapannya dengan memanfaatkan ataupun melihat dari kesediaan pangan lokal yang ada apa memang bisa digunakan untuk menu sehari-hari keluarga, ibu-ibu bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyediakan menu keluarga dengan mengacu pada B2SA, berimbang jumlahnya, beragam dan bergizi termasuk kaya karbo, protein, vitamin semuanya harus lengkap, sehingga keluarga menjadi sehat,” tandasnya.

Lebih lanjut, ia berharap pemenang lomba yang diikuti kecamatan dan kelurahan ini bisa berlanjut dan berjenjang mewakili kota Pekalongan dalam lomba B2SA di tingkat provinsi.