Latih Puluhan Guru PAUD Pendidikan Inklusi, Dindik Perkuat Layanan Ramah Disabilitas

Kota Pekalongan – Dalam upaya memperkuat implementasi pendidikan inklusif sejak usia dini, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan melalui Unit Layanan Disabilitas (ULD) LAKONDIK menggelar kegiatan Training of Trainer (TOT) Pendidikan Inklusi bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja 100 hari Walikota Pekalongan, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas dan berkeadilan. "Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan untuk jenjang SD dan SMP, kini giliran guru PAUD yang mendapatkan pembekalan pendidikan inklusi. Kami berharap, seluruh satuan pendidikan di Kota Pekalongan semakin siap dalam menerima dan mendukung keberagaman peserta didik," ujarnya dalam kegiatan tersebut belum lama ini di aula Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
Dijelaskan Mabruri, materi dalam pelatihan ini disampaikan oleh tim ahli dari ULD LAKONDIK Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, yang telah berpengalaman dalam pengembangan pendidikan inklusi. Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan konsep dasar pendidikan inklusi, dilanjutkan dengan praktik identifikasi kebutuhan khusus pada anak usia dini, serta strategi intervensi pembelajaran adaptif yang dapat diterapkan di lingkungan PAUD.
Tidak hanya sebatas teori, ia menuturkan bahwa para peserta juga dilibatkan dalam simulasi dan studi kasus, untuk memperkuat keterampilan mereka dalam menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus di kelas masing-masing. Melalui pelatihan ini, ia berharap setiap peserta mampu melakukan pengimbasan kepada guru-guru lain di gugusnya, mempercepat terwujudnya sistem pendidikan inklusif di Kota Pekalongan.
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD dan PNF setempat, Sherly Imanda menyebutkan bahwa ToT diikuti oleh 64 guru perwakilan dari 32 gugus di 4 kecamatan, meliputi satuan pendidikan PAUD formal dan non formal se-Kota Pekalongan. Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa peserta yang hadir merupakan para guru terpilih yang nantinya diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. "Mereka akan menjadi ujung tombak dalam penyebarluasan praktik pendidikan inklusi di satuan PAUD, sehingga mampu mewujudkan layanan pendidikan yang ramah bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Kegiatan TOT Pendidikan Inklusi ini menjadi bukti nyata keseriusan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan dalam membangun budaya sekolah yang inklusif, ramah, dan adaptif terhadap berbagai kebutuhan anak didik di setiap jenjang pendidikan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Mabruri, mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja 100 hari Walikota Pekalongan, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas dan berkeadilan. "Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan untuk jenjang SD dan SMP, kini giliran guru PAUD yang mendapatkan pembekalan pendidikan inklusi. Kami berharap, seluruh satuan pendidikan di Kota Pekalongan semakin siap dalam menerima dan mendukung keberagaman peserta didik," ujarnya dalam kegiatan tersebut belum lama ini di aula Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
Dijelaskan Mabruri, materi dalam pelatihan ini disampaikan oleh tim ahli dari ULD LAKONDIK Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, yang telah berpengalaman dalam pengembangan pendidikan inklusi. Kegiatan tersebut diawali dengan pemaparan konsep dasar pendidikan inklusi, dilanjutkan dengan praktik identifikasi kebutuhan khusus pada anak usia dini, serta strategi intervensi pembelajaran adaptif yang dapat diterapkan di lingkungan PAUD.
Tidak hanya sebatas teori, ia menuturkan bahwa para peserta juga dilibatkan dalam simulasi dan studi kasus, untuk memperkuat keterampilan mereka dalam menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus di kelas masing-masing. Melalui pelatihan ini, ia berharap setiap peserta mampu melakukan pengimbasan kepada guru-guru lain di gugusnya, mempercepat terwujudnya sistem pendidikan inklusif di Kota Pekalongan.
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD dan PNF setempat, Sherly Imanda menyebutkan bahwa ToT diikuti oleh 64 guru perwakilan dari 32 gugus di 4 kecamatan, meliputi satuan pendidikan PAUD formal dan non formal se-Kota Pekalongan. Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa peserta yang hadir merupakan para guru terpilih yang nantinya diharapkan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. "Mereka akan menjadi ujung tombak dalam penyebarluasan praktik pendidikan inklusi di satuan PAUD, sehingga mampu mewujudkan layanan pendidikan yang ramah bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Kegiatan TOT Pendidikan Inklusi ini menjadi bukti nyata keseriusan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan dalam membangun budaya sekolah yang inklusif, ramah, dan adaptif terhadap berbagai kebutuhan anak didik di setiap jenjang pendidikan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)