Langkah Preventif Ditingkatkan, Dinperpa Siap Amankan Pelaksanaan Kurban di Kota Pekalongan

Kota Pekalongan – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 Masehi, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan melalui bidang Peternakan menggencarkan berbagai langkah preventif dan persiapan untuk memastikan keamanan dan kelayakan hewan kurban. Mulai dari pelatihan penyembelihan bagi juru sembelih halal (Juleha), vaksinasi terhadap hewan ternak, hingga pemantauan lokasi distribusi ternak dilakukan secara intensif sejak bulan Mei hingga Juni 2025.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati menjelaskan bahwa, pelatihan bagi Juleha bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman para penyembelih agar proses penyembelihan kurban dapat dilakukan secara syar’i dan higienis.
“Pelatihan ini penting agar penyembelihan dilakukan sesuai syariat Islam dan juga memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada aspek penyembelihan, Dinperpa juga menerima alokasi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 200 dosis vaksin akan segera didistribusikan ke ternak-ternak yang berada di wilayah Kota Pekalongan.
“Surat pemberitahuan dari provinsi baru kami terima. Dalam waktu dekat kami akan ambil vaksin ke provinsi dan langsung distribusikan ke peternak,” tambahnya.
Vaksinasi tersebut akan menyasar hewan-hewan ternak yang dinyatakan sehat. Upaya ini sebagai langkah preventif agar kasus PMK tidak masuk ke Kota Pekalongan.
“Alhamdulillah, sampai saat ini Kota Pekalongan masih nihil kasus PMK. Tapi karena di beberapa daerah sekitar sudah mulai ada kasus, kami tetap waspada,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya pengendalian penyakit, Dinperpa juga memperketat distribusi keluar masuk hewan ternak di wilayah Kota Pekalongan. Petugas akan rutin melakukan pengawasan di titik-titik distribusi dan kandang ternak milik warga yang menjual hewan kurban. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, tidak bergejala PMK, serta layak konsumsi.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petugas kesehatan hewan dan peternak, untuk memantau kondisi lapangan secara langsung. Hewan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan kami tindaklanjuti agar tidak beredar di masyarakat,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban di tempat yang terpercaya dan sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas dinas.
“Pastikan hewan sudah ada surat keterangan sehat dari dokter hewan, dan tempat penjualan hewan juga bersih serta memenuhi standar kesejahteraan hewan,” pesannya.
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, ia berharap pelaksanaan Idul Adha di Kota Pekalongan dapat berjalan lancar, aman, dan bebas dari ancaman penyakit hewan.
“Kami ingin masyarakat merasa tenang dan yakin bahwa hewan kurban yang disembelih benar-benar sehat dan sesuai syariat,” pungkasnya. (Dian)
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati menjelaskan bahwa, pelatihan bagi Juleha bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman para penyembelih agar proses penyembelihan kurban dapat dilakukan secara syar’i dan higienis.
“Pelatihan ini penting agar penyembelihan dilakukan sesuai syariat Islam dan juga memenuhi standar kesehatan masyarakat veteriner,” jelasnya.
Tak hanya fokus pada aspek penyembelihan, Dinperpa juga menerima alokasi vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 200 dosis vaksin akan segera didistribusikan ke ternak-ternak yang berada di wilayah Kota Pekalongan.
“Surat pemberitahuan dari provinsi baru kami terima. Dalam waktu dekat kami akan ambil vaksin ke provinsi dan langsung distribusikan ke peternak,” tambahnya.
Vaksinasi tersebut akan menyasar hewan-hewan ternak yang dinyatakan sehat. Upaya ini sebagai langkah preventif agar kasus PMK tidak masuk ke Kota Pekalongan.
“Alhamdulillah, sampai saat ini Kota Pekalongan masih nihil kasus PMK. Tapi karena di beberapa daerah sekitar sudah mulai ada kasus, kami tetap waspada,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya pengendalian penyakit, Dinperpa juga memperketat distribusi keluar masuk hewan ternak di wilayah Kota Pekalongan. Petugas akan rutin melakukan pengawasan di titik-titik distribusi dan kandang ternak milik warga yang menjual hewan kurban. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, tidak bergejala PMK, serta layak konsumsi.
“Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petugas kesehatan hewan dan peternak, untuk memantau kondisi lapangan secara langsung. Hewan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan kami tindaklanjuti agar tidak beredar di masyarakat,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban di tempat yang terpercaya dan sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas dinas.
“Pastikan hewan sudah ada surat keterangan sehat dari dokter hewan, dan tempat penjualan hewan juga bersih serta memenuhi standar kesejahteraan hewan,” pesannya.
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, ia berharap pelaksanaan Idul Adha di Kota Pekalongan dapat berjalan lancar, aman, dan bebas dari ancaman penyakit hewan.
“Kami ingin masyarakat merasa tenang dan yakin bahwa hewan kurban yang disembelih benar-benar sehat dan sesuai syariat,” pungkasnya. (Dian)