Laksanakan Training Need Analysis, Strategi BLK Kota Pekalongan Selaraskan Pelatihan dengan Dunia Kerja

Kota Pekalongan – Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan tengah melaksanakan kegiatan Training Need Analysis (TNA) sebagai langkah awal sebelum membuka pelatihan pada tahun ini. Kegiatan yang dilaksanakan sejak 15 April hingga akhir bulan ini menyasar 20 industri guna menggali informasi tentang kebutuhan tenaga kerja di lapangan.

Salah satu instruktur BLK Kota Pekalongan, Subekti saat terjun langsung ke lapangan menjelaskan bahwa TNA menjadi tahap penting untuk memastikan pelatihan yang diberikan selaras dengan kebutuhan dunia industri. “Kegiatan kami melakukan Training Need Analysis. Jadi sebelum melakukan pelatihan, kami mencari informasi terlebih dahulu ke industri. Harapannya, hasil pelatihan nanti bisa sinkron ketika siswa lulus dan masuk dunia kerja,” ujarnya saat ditemui di Nura Bakery Kota Pekalongan, Selasa (15/4/2025).

TNA ini menjadi dasar di setiap pelatihan yang digelar oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui BLK. Pelaksanaan TNA kali ini untuk mendukung pelatihan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang akan digelar dalam waktu dekat. Proses rekrutmen peserta akan dimulai pada bulan Mei dan pelatihan dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni mendatang. Ia berharap, setelah pelatihan diumumkan ke publik, masyarakat antusias mendaftar dan dapat benar-benar terserap di industri. “Harapan kami, masyarakat yang nanti akan mengikuti pelatihan tidak hanya berbekal niat, tapi juga ada progress yang nyata, agar mereka terserap di dunia kerja, karena kompetensi yang kami berikan sesuai dengan kebutuhan industri atau tren usaha yang ada di Kota Pekalongan,” tambahnya.

Sementara itu, Yana Kusuma Andriyani, instruktur BLK yang juga terlibat dalam kegiatan TNA, menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi momen evaluasi kurikulum yang diajarkan agar sesuai dengan kebutuhan industri. “Kami menggali kebutuhan industri, khususnya di bidang administrasi. Ternyata, penjaga toko juga merangkap tugas administrasi, melayani pelanggan, hingga mengelola keuangan,” jelas Yana.

Menurutnya, 14 kompetensi dasar yang telah ada dalam silabus sudah cukup lengkap, namun perlu disesuaikan dalam praktik di lapangan. “Setelah TNA, kami akan lakukan sinkronisasi program, lalu susun materi teori dan praktiknya. Selain itu, kami juga informasikan bahwa BLK menyediakan tenaga kerja magang bagi industri,” pungkasnya.

Melalui TNA ini, BLK Kota Pekalongan berharap pelatihan yang diselenggarakan bisa tepat sasaran dan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai di dunia industri. Sebagai informasi beberapa kompetensi yang disediakan oleh BLK Kota Pekalongan antara lain pembuatan roti dan kue, pengelolaan administrasi perkantoran, menjahit, barista, tata rias MUA, teknisi listrik/HP/AC, las, dan lainnya.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)