Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan Kembangkan Bibit Tanaman Unggul

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) mengembangkan bibit tanaman unggul di Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar)sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di Kota Pekalongan. Hampir 3 tahun Laboratorium Kuljar beroperasi dan mengembangkan bibit tanaman unggul seperti tanaman pisang, nanas, anggrek, dan sebagainya. 

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Muadi melalui Pengelola Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan, Rahmah mengungkapkan bahwa Juli 2020 Laboratorium Kuljar Kota Pekalongan launching, setelah itu peralatan yang telah usang atau tak layak diperbaharui dan melengkapi perlengkapan laboratorium dan bahan-bahan kuljar. "Mulai September 2020 kami mulai kembangkan bibit tanaman melalui kultur jaringan dan sampai saat ini. Bahkan banyak mahasiswa yang magang atau melakukan penelitian di lab kami, selain itu juga anak usia dini, pelajar, dan mahast yang kami edukasi di sini," terang Rahmah saat dikonfirmasi melalui telepon beberapa waktu lalu. 

Laboratorium Kuljar mengembangkan bibit tanaman pangan melalui pembibitan, cangkok, dan kajian benih. Laboratorium ini telah menjadi terobosan Pemerintah Kota Pekalongan karena tak banyak daerah yang memiliki laboratorium ini.

"Dalam laboratorium terdapat tempat uji menggunakan bantuan sinar ultra violet sehingga benih bisa tumbuh dan diperbanyak. Dari proses sterilisasi tadi dihasilkan bibit yang unggul yang kami coba tanam," kata Rahmah. 

Melalui kuljar kami memunculkan dan memperbanyak varietas unggul sayur, buah, dan tanaman lainnya. Selain itu, dapat pula dikaji jenis-jenis tanaman yang bisa tumbuh dan cocok dengan kondisi tanah di Kota Pekalongan. "Memang saat ini masih banyk kendala Terkait peralatan namun kami terus bergerak berinovasi dan bereksplorasi memanfaatkan bahan yang bisa kami jangkau," ujar Rahmah. 

Dikatakan Rahmah, Laboratorium Kuljar masih membutuhkan tenaga atau SDM terampil di bidang kuljar. Kota Pekalongan memang memiliki lahan pertanian yang tidak banyak namun bibit unggul yang dihasilkan di sini mungkin saja bisa memenuhi kebutuhan di daerah lain di Jawa Tengah.