KWT Damai Poncol Kembangkan Hasil Pekarangan Jadi Aneka Olahan Makanan

Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai tempat bercocok tanam makin menjamur di kalangan masyarakat, khususnya ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Damai Poncol binaan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan. 

Salah satu anggota KWT Damai Poncol, Ani Supriani mengatakan bahwa KWT Damai Poncol sudah melalui kegiatan bercocok tanam di pekarangan sejak tahun 2015, “Di lahan pekarangan kami menanam cabai, bawang, singkong, bayam, pokcoy, sawi, selada, pisang, tanaman empon-empon seperti kunir, kencur, dan lainnya, selain itu KWT Damai Poncol juga punya tambak lele,” katanya.

Lalu di tahun 2020, dikatakan Ani, pihaknya mencoba mengembangkan potensi hasil pekarangan menjadi produk makanan untuk dijual yang dibranding dengan produk olahan dapur hijau KWT Damai Poncol.

Ia menyebutkan produk makanan yang diproduksi antara lain aneka jamu siap saji, pempek singkong, dimsum ayam-udang sayur, nugget ayam sayur, pisang coklat (piscok) frozen, lele bumbu frozen, aneka risol frozen dan lainnya, rata-rata olahan makanan tersebut dijual dengan harga mulai dari 7 ribu sampai dengan 15 ribu rupiah.

Selain diolah menjadi makanan, beberapa hasil pekarangan juga dijual secara langsung dan dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan pangan anggota KWT dan menambah penghasilan ibu rumah tangga yang tergabung dalam KWT.