Kurangi Ketergantungan pada Beras, Pemkot Masifkan Pelatihan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman

Upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap salah satu bahan pangan pokok seperti beras terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), salah satunya melalui pelatihan pengolahan menu makanan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman atau disebut B2SA non beras dan tepung, yang digelar di aula kantor Dinperpa, Selasa (27/2/2024). Pelatihan yang dibuka ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya diikuti oleh kader PKK, kader pangan dan juga menyasar kader Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dari 27 kelurahan.

Inggit memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan rutin pelatihan pengolahan pangan sinergi antara Dinperpa dengan TP PKK Kota Pekalongan melalui Pokja III. Menurutnya, memberikan wawasan tentang pangan B2SA sangatlah penting, masyarakat perlu diingatkan bahwa menyajikan menu makanan untuk keluarga tak cukup hanya mengisi perut sampai kenyang tetapi harus memperhatikan isi piring yang akan dikonsumsi. Untuk memberikan menu makanan yang bergizi dan seimbang tidak harus mahal dan bisa menggunakan bahan pangan lokal yang ada di lingkungan sekitar.

“Skor pola pangan harapan Kota Pekalongan saat ini ada di angka 93,7 persen sudah cukup baik, tapi harus ditingkatkan lagi dengan cara memberikan menu makanan yang lebih beragam. Seperti hari ini, sumber karbohidrat diganti umbian, protein hewani dari ikan gabus dan seratnya dari daun kelor, semuanya murah dan mudah didapat,” terangnya.

Sementara itu, plt Sekretaris Dinperpa, Darsari Resti Artanti mengimbau agar kader yang hadir bisa meneruskan ilmu yang didapat kepada masyarakat binaannya sehingga kebiasaan konsumsi pangan B2SA dapat meluas di Kota Pekalongan.

“Untuk skor pola pangan harapan di Kota Pekalongan yang masih kurang dari bahan pangan umbi-umbian dan kacang-kacangan, sehingga harus kita genjot lagi. Beras dan terigu ini juga mengandung kadar gula yang cukup tinggi, sehingga jika masyarakat bisa mengimbangi dengan memvariasikan dengan bahan pangan lokal lain harapannya bisa menjaga kesehatan tubuh dan menekan inflasi karena tidak bergantung pada satu jenis pangan saja,” tukasnya.