Kunjungi Kantor KPU, Pelajar SMP Diedukasi Gunakan Hak Pilihnya

Para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 15 Kota Pekalongan menyambangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan. Kedatangan mereka ke kantor lembaga penyelenggara pemilihan umum (pemilu) tersebut yakni ingin belajar kepemiluan sejak dini untuk menggunakan hak pilihnya ketika telah memasuki usia 17 tahun sebagai pemilih pemula, berlangsung di Aula KPU setempat, Selasa (18/10/2022).
Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoha menyambut baik kunjungan pelajar SMP tersebut ke Kantor KPU Kota Pekalongan. Menurutnya, kunjungan sekolah ini merupakan pertama kalinya bagi KPU Kota Pekalongan sejak dicetusnya Rumah Canting Pemilu.
"Kunjungan pelajar SMP ini merupakan momentum yan baik dalam rangka untuk penguatan pemilu pemula kaitannya dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu maupun pilkada," ucap Rahmi
Rahmi menilai, hal ini menjadi awal inisiasi dalam proses pembelajaran bagi siswa-siswi SMP ataupun SMA. Disamping itu, lanjutnya, ini merupakan bentuk pengoptimalan pelaksanaan kurikulum mandiri dalam projek pembelajaran, sehingga diharapkan ketika anak-anak pelajar datang langsung ke lembaga KPU, mereka bisa mengetahui tentang cara kerja KPU, cara menggunakan hak pilihnya, dan gambaran-gambaran proses demokrasi melalui pemilu itu sendiri.
"Disamping pembekalan materi, kami juga memberikan pembekalan praktek, sehingga diharapkan gambaran-gambaran awal tentang kepemiluan ini bisa memberikan wawasan kepada para pelajar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Kota Pekalongan, Sumarita menyebutkan, ada sekitar 171 orang siswa-siswinya di kelas VII yang sengaja diajak berkunjung ke Kantor KPU Kota Pekalongan. Kunjungan sekolah ini berkaitan dengan Project Pembelajaran Kurikulum Merdeka mengenai Tema Suara Demokrasi. Dimana, penerapan pembelajaran ke KPU ini nantinya bisa dilakukan juga dalam pemilihan Ketua OSIS di sekolah, yakni dimensi yang dikuatkan didalamnya yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Gotong-Royong dan Kebhinekaan.
"Dua tahun kemarin kita vakum pembelajaran tatap muka karena pandemi Covid-19, sehingga anak-anak belum memiliki gambaran mengenai kepemiluan ini baik pemilihan pilpres, pilkada, dan sebagainya. Dengan diajaknya mereka ke KPU ini, anak-anak bisa memiliki gambaran secara umum tentang proses demokrasi melalui pemilu. Dengan belajar kepemiluan ke Kantor KPU langsung, setidaknya para pelajar ini memiliki bekal untuk diimplementasikan dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah," pungkasnya.
Ketua KPU Kota Pekalongan, Rahmi Rosyada Thoha menyambut baik kunjungan pelajar SMP tersebut ke Kantor KPU Kota Pekalongan. Menurutnya, kunjungan sekolah ini merupakan pertama kalinya bagi KPU Kota Pekalongan sejak dicetusnya Rumah Canting Pemilu.
"Kunjungan pelajar SMP ini merupakan momentum yan baik dalam rangka untuk penguatan pemilu pemula kaitannya dengan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu maupun pilkada," ucap Rahmi
Rahmi menilai, hal ini menjadi awal inisiasi dalam proses pembelajaran bagi siswa-siswi SMP ataupun SMA. Disamping itu, lanjutnya, ini merupakan bentuk pengoptimalan pelaksanaan kurikulum mandiri dalam projek pembelajaran, sehingga diharapkan ketika anak-anak pelajar datang langsung ke lembaga KPU, mereka bisa mengetahui tentang cara kerja KPU, cara menggunakan hak pilihnya, dan gambaran-gambaran proses demokrasi melalui pemilu itu sendiri.
"Disamping pembekalan materi, kami juga memberikan pembekalan praktek, sehingga diharapkan gambaran-gambaran awal tentang kepemiluan ini bisa memberikan wawasan kepada para pelajar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 15 Kota Pekalongan, Sumarita menyebutkan, ada sekitar 171 orang siswa-siswinya di kelas VII yang sengaja diajak berkunjung ke Kantor KPU Kota Pekalongan. Kunjungan sekolah ini berkaitan dengan Project Pembelajaran Kurikulum Merdeka mengenai Tema Suara Demokrasi. Dimana, penerapan pembelajaran ke KPU ini nantinya bisa dilakukan juga dalam pemilihan Ketua OSIS di sekolah, yakni dimensi yang dikuatkan didalamnya yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Gotong-Royong dan Kebhinekaan.
"Dua tahun kemarin kita vakum pembelajaran tatap muka karena pandemi Covid-19, sehingga anak-anak belum memiliki gambaran mengenai kepemiluan ini baik pemilihan pilpres, pilkada, dan sebagainya. Dengan diajaknya mereka ke KPU ini, anak-anak bisa memiliki gambaran secara umum tentang proses demokrasi melalui pemilu. Dengan belajar kepemiluan ke Kantor KPU langsung, setidaknya para pelajar ini memiliki bekal untuk diimplementasikan dalam pemilihan ketua OSIS di sekolah," pungkasnya.