Kreasi Kuliner Lezat dan Estetik, Jadi Poin Utama dalam Digital Marketing

Kota Pekalongan - Dunia kuliner terus berinovasi, terutama dalam menyasar generasi muda yang kini semakin akrab dengan media sosial. Dalam pelatihan tata boga yang digelar oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker), salah satu instruktur, Andi Laksono memperkenalkan berbagai menu kekinian yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga memanjakan mata.
“Beberapa menu yang kami kenalkan kepada peserta pelatihan yakni jenis dessert, seperti danish pastry, muffin cupcakes coklat, dessert box. Selain itu juga makanan bento, dan minuman segar,” ujarnya saat ditemui pada pelatihan bersumber DBHCHT baru-baru ini di PT. Urip Sugiharto (MPS).
Ia menekankan bahwa tampilan makanan kini menjadi faktor penting, terutama dalam menarik minat konsumen khususnya generasi muda ataupun lainnya, sebab mereka gemar membagikan momen kuliner mereka di platform digital. Menurutnya, potensi pasar kuliner saat ini sangat besar jika dikombinasikan dengan strategi pemasaran yang tepat.
“Apalagi sekarang Gen Z senang dengan sosial media. Membuat produk yang bagus, dikemas dengan menarik, lalu dipasarkan lewat digital marketing, sangat berpotensi untuk menarik pembeli,” jelasnya.
Dijelaskan Andi, usaha kuliner ini sangat cocok untuk dikembangkan oleh pengusaha pemula. Dengan modal yang relatif terjangkau dan kreativitas dalam penyajian serta pemasaran digital, siapa pun bisa memulai bisnis dari rumah.
"Ini peluang besar bagi pemula yang ingin memulai usaha sendiri. Asal serius dan konsisten, potensi pasarnya terbuka lebar,” tukasnya.
Tren ini membuka jalan baru bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia kuliner. Lewat estetika sajian yang memikat dan strategi promosi digital, produk kuliner bukan hanya dinikmati, tapi juga menjadi konten viral yang mendongkrak penjualan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
“Beberapa menu yang kami kenalkan kepada peserta pelatihan yakni jenis dessert, seperti danish pastry, muffin cupcakes coklat, dessert box. Selain itu juga makanan bento, dan minuman segar,” ujarnya saat ditemui pada pelatihan bersumber DBHCHT baru-baru ini di PT. Urip Sugiharto (MPS).
Ia menekankan bahwa tampilan makanan kini menjadi faktor penting, terutama dalam menarik minat konsumen khususnya generasi muda ataupun lainnya, sebab mereka gemar membagikan momen kuliner mereka di platform digital. Menurutnya, potensi pasar kuliner saat ini sangat besar jika dikombinasikan dengan strategi pemasaran yang tepat.
“Apalagi sekarang Gen Z senang dengan sosial media. Membuat produk yang bagus, dikemas dengan menarik, lalu dipasarkan lewat digital marketing, sangat berpotensi untuk menarik pembeli,” jelasnya.
Dijelaskan Andi, usaha kuliner ini sangat cocok untuk dikembangkan oleh pengusaha pemula. Dengan modal yang relatif terjangkau dan kreativitas dalam penyajian serta pemasaran digital, siapa pun bisa memulai bisnis dari rumah.
"Ini peluang besar bagi pemula yang ingin memulai usaha sendiri. Asal serius dan konsisten, potensi pasarnya terbuka lebar,” tukasnya.
Tren ini membuka jalan baru bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia kuliner. Lewat estetika sajian yang memikat dan strategi promosi digital, produk kuliner bukan hanya dinikmati, tapi juga menjadi konten viral yang mendongkrak penjualan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)