Kota Pekalongan Targetkan Peningkatan Inovasi Daerah

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi di lingkungan pemerintahan. Dalam kegiatan Evaluasi Indeks Inovasi Daerah Tahun 2024 dan Penguatan Inovasi Daerah Tahun 2025, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid bersama jajaran perangkat daerah mengevaluasi capaian inovasi sekaligus merumuskan strategi penguatan untuk tahun mendatang, berlangsung di ruang Buketan, Kantor Sekertaris Daerah Kota Pekalongan, Kamis (3/7/2025).
 
Wali Kota Pekalongan yang akrab disapa Aaf menyampaikan apresiasi atas capaian Kota Pekalongan yang berhasil meraih peringkat ketujuh secara nasional dalam ajang penilaian Indeks Inovasi Daerah 2024. "Alhamdulillah, tahun 2024 Kota Pekalongan mendapat peringkat ketujuh nasional dan menerima penghargaan langsung di Surabaya. Tentunya tahun ini persaingan antar daerah semakin ketat. Daerah yang belum masuk sepuluh besar berlomba-lomba melakukan inovasi," ujar Aaf.
 
Dirinya mengungkapkan bahwa target Kota Pekalongan tahun ini adalah terus meningkatkan peringkat tersebut. Namun, jika belum berhasil naik, paling tidak Kota Pekalongan mempertahankan posisi saat ini, yang menurutnya menjadi sebuah prestasi baik. "Kami terus mengevaluasi inovasi di masing-masing dinas. Saya kurang setuju kalau hanya mengejar kuantitas. Lebih baik satu inovasi yang matang dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Alhamdulillah sejauh ini semua berjalan lancar, mudah-mudahan ke depan bisa lebih baik lagi," tandasnya.
 
Lebih lanjut, Aaf menyatakan komitmennya untuk melibatkan seluruh elemen pemerintahan mulai dari OPD, kepala bagian, camat, hingga lurah dalam mendukung inovasi daerah.
 
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo menyatakan bahwa penguatan kapasitas teknis dalam membangun inovasi yang berkualitas sangatlah penting. "Kami terus memaksimalkan upaya mendorong perangkat daerah, sekolah, puskesmas, dan unsur lainnya agar memahami bagaimana menggagas, membangun, dan mengimplementasikan inovasi," katanya.
 
Ia menerangkan bahwa perjalanan inovasi di Kota Pekalongan menunjukkan perkembangan signifikan. Di tahun 2020 Kota Pekalongan mendapatkan point yang tinggi dengan 4 inovasi, lalu di tahun 2021 sempat turun drastis karena pandemi, hanya 1 inovasi yang tercatat. Namun, upaya terus dilakukan sehingga pada 2024 telah terjaring 135 inovasi yang masuk di tingkat nasional. "Tahun 2025 kita sudah menjaring 218 inovasi yang kemantapannya bisa kita ajukan ke pusat," pungkasnya.
 
(Tim Liputan Dinkominfo/dea)