Komunitas Dilatih Pilah dan Kelola Sampah

Kota Pekalongan - Dalam rangka menunjang program pengelolaan sampah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan menyasar Komunitas Save Pekalongan di Aula DLH Kota Pekalongan, Senin (26/9/2022).
Usai membuka acara, Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto ST MT mengungkapkan bahwa belum semua orang tergerak untuk melakukan aksi nyata mengurangi dan mengelola sampah. Hal-hal sederhana seperti, memilah sampah, lebih bijak dalam konsumsi sehingga tidak menyisakan terlalu banyak sampah, memakai peralatan yang bisa dipakai ulang, dan mendaur ulang sampah merupakan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar pada penanganan sampah.
"Pentingnya perubahan mindset agar masyarakat semakin tergerak untuk mengurangi dan mengelola sampah. Perlu disadari bahwa masing-masing dari kita pasti menghasilkan sampah, maka pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama,” tutur Widi.
Menurut Widi, DLHK perlu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat khususnya generasi muda untuk memulai perubahan gaya hidup dan pengelolaan sampah menjadi langkah penting yang perlu terus digiatkan. "Hal ini dapat dimulai dari diri sendiri sehingga diharapkan ke depan, perubahan kecil ini dapat memberi dampak yang lebih besar pada lingkungan. Selain itu, inovasi dalam pengelolaan sampah juga harus digiatkan, di sini peran DLH Kota Pekalongan untuk memunculkan berbagai inovasi pengelolaan sampah," ungkap Widi.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo ST menjelaskan, dalam hal inovasi DLH memiliki Program Omah Olah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI). "Setelah pilot project oops mami di Bendan, di perubahan anggaran selanjutnya akan dilaksanakan 2 replikasi oops mami," kata Joko.
Joko berharap oops mami ini nanti lingkupnya bisa lebih luas bukan hanya di tingkat kelurahan, sekolah-sekolah juga bisa mewujudkan hal serupa dengan menggiatkan bank sampah atau oops mami ini. "Harapannya komunitas-komunitas yang hadir hari ini bisa menjadi pelopor pengelolaan sampah di Kota Pekalongan," tukas Joko.
Adapun narasumber dalam pelatihan pengelolaan sampah ini yakni Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Iskandar Zulkarnain yang menyampaikan tentang Peran Legislasi dalam Pengelolaan Sampah. Selanjutnya, Mutaji Tasmad menyampaikan tentang Memilah dan Menabung Sampah di Bank Sampah Digitalisasi, dan Titik Nuraini tentang Membuat Kertas Daur Ulang Eceng Gondok Menjadi Produk Bernilai.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Usai membuka acara, Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah, Widi Hartanto ST MT mengungkapkan bahwa belum semua orang tergerak untuk melakukan aksi nyata mengurangi dan mengelola sampah. Hal-hal sederhana seperti, memilah sampah, lebih bijak dalam konsumsi sehingga tidak menyisakan terlalu banyak sampah, memakai peralatan yang bisa dipakai ulang, dan mendaur ulang sampah merupakan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar pada penanganan sampah.
"Pentingnya perubahan mindset agar masyarakat semakin tergerak untuk mengurangi dan mengelola sampah. Perlu disadari bahwa masing-masing dari kita pasti menghasilkan sampah, maka pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab kita bersama,” tutur Widi.
Menurut Widi, DLHK perlu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat khususnya generasi muda untuk memulai perubahan gaya hidup dan pengelolaan sampah menjadi langkah penting yang perlu terus digiatkan. "Hal ini dapat dimulai dari diri sendiri sehingga diharapkan ke depan, perubahan kecil ini dapat memberi dampak yang lebih besar pada lingkungan. Selain itu, inovasi dalam pengelolaan sampah juga harus digiatkan, di sini peran DLH Kota Pekalongan untuk memunculkan berbagai inovasi pengelolaan sampah," ungkap Widi.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo ST menjelaskan, dalam hal inovasi DLH memiliki Program Omah Olah Pilah Sampah Mandiri dan Berekonomi (OOPS MAMI). "Setelah pilot project oops mami di Bendan, di perubahan anggaran selanjutnya akan dilaksanakan 2 replikasi oops mami," kata Joko.
Joko berharap oops mami ini nanti lingkupnya bisa lebih luas bukan hanya di tingkat kelurahan, sekolah-sekolah juga bisa mewujudkan hal serupa dengan menggiatkan bank sampah atau oops mami ini. "Harapannya komunitas-komunitas yang hadir hari ini bisa menjadi pelopor pengelolaan sampah di Kota Pekalongan," tukas Joko.
Adapun narasumber dalam pelatihan pengelolaan sampah ini yakni Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Iskandar Zulkarnain yang menyampaikan tentang Peran Legislasi dalam Pengelolaan Sampah. Selanjutnya, Mutaji Tasmad menyampaikan tentang Memilah dan Menabung Sampah di Bank Sampah Digitalisasi, dan Titik Nuraini tentang Membuat Kertas Daur Ulang Eceng Gondok Menjadi Produk Bernilai.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)