Kompetensi SDM Jadi Aspek Penting Penuhi job specification

Guna memenuhi job specification perusahaan atau industri, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja terus mengejar upaya untuk meningkatkan kompetensi warga yang sudah memasuki usia produktif.
Berdasarkan data partisipasi kerja, Kepala Dinperinaker kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kabid penempatan kerja, pelatihan dan produktivitas, Nur Agustina mengatakan bahwa kesempatan kerja sangat banyak, angkatan pencari kerja cukup tinggi namun yang diterima di perusahaan belum cukup signifikan dengan jumlah lowongan, “Ada gap terkait SDM angkatan kerja, gambaran ini sama di tingkat nasional, tidak memenuhi job spec perusahaan atau industri karena pendidikan atau kompetensi,” katanya.
Skill atau kompetensi merupakan kebutuhan penting yang diharapkan oleh industri atau market, salah satunya lewat pelatihan, job fair, memberikan peluang untuk pencaker berkembang di luar negeri, “Upaya yang kita lakukan tujuan utamanya agar angkatan kerja punya daya saing, kedepan otomatisasi pekerjaan yang digantikan sistem otomatisasi pasti akan terjadi, tapi beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan softskill dan hardskill, kita berharap upaya kita bisa memenuhi salah satu variabel belum terpenuhinya lapangan tenaga kerja yaitu kompetensi,” tandasnya.
Terkait pelaksanaan job fair di tahun ini, dijelaskan Agustin sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar oleh BKK instansi pendidikan diantaranya di SMKN 1, SMKN 2 dan SMK Syafi'i Akrom, dan dalam waktu dekat di bulan November ini job fair akan dilaksanakan oleh BKK perguruan tinggi yaitu STMIK Widya Pratama Pekalongan.
Lebih lanjut, ia menambahkan, selian fasilitas job fair dan pelatihan supaya angkatan kerja dapat berkembang di Indonesia, Pemkot juga memfasilitasi permohonan Pekerja Migran Indonesia (PMI), hingga awal November 2023 tercatat 92 pengajuan, “Negara yang diminati PMI ini antara lain Malaysia dan Hongkong, seperti perusahan kapal, perkebunan sawit, atau industri lain, sebelum mengajukan PMI kita lakukan wawancara khusus bagi para pemohon,” sambungnya.
Berdasarkan data partisipasi kerja, Kepala Dinperinaker kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui kabid penempatan kerja, pelatihan dan produktivitas, Nur Agustina mengatakan bahwa kesempatan kerja sangat banyak, angkatan pencari kerja cukup tinggi namun yang diterima di perusahaan belum cukup signifikan dengan jumlah lowongan, “Ada gap terkait SDM angkatan kerja, gambaran ini sama di tingkat nasional, tidak memenuhi job spec perusahaan atau industri karena pendidikan atau kompetensi,” katanya.
Skill atau kompetensi merupakan kebutuhan penting yang diharapkan oleh industri atau market, salah satunya lewat pelatihan, job fair, memberikan peluang untuk pencaker berkembang di luar negeri, “Upaya yang kita lakukan tujuan utamanya agar angkatan kerja punya daya saing, kedepan otomatisasi pekerjaan yang digantikan sistem otomatisasi pasti akan terjadi, tapi beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan softskill dan hardskill, kita berharap upaya kita bisa memenuhi salah satu variabel belum terpenuhinya lapangan tenaga kerja yaitu kompetensi,” tandasnya.
Terkait pelaksanaan job fair di tahun ini, dijelaskan Agustin sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar oleh BKK instansi pendidikan diantaranya di SMKN 1, SMKN 2 dan SMK Syafi'i Akrom, dan dalam waktu dekat di bulan November ini job fair akan dilaksanakan oleh BKK perguruan tinggi yaitu STMIK Widya Pratama Pekalongan.
Lebih lanjut, ia menambahkan, selian fasilitas job fair dan pelatihan supaya angkatan kerja dapat berkembang di Indonesia, Pemkot juga memfasilitasi permohonan Pekerja Migran Indonesia (PMI), hingga awal November 2023 tercatat 92 pengajuan, “Negara yang diminati PMI ini antara lain Malaysia dan Hongkong, seperti perusahan kapal, perkebunan sawit, atau industri lain, sebelum mengajukan PMI kita lakukan wawancara khusus bagi para pemohon,” sambungnya.