Kolaborasi dengan BPBD, Lapas Kelas IIA Pekalongan Simulasikan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Kota Pekalongan– Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan sukses menggelar simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi pada Selasa  (15/10/2024). Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini menjadi tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-33.OT.02.02 Tahun 2024, yang menekankan langkah-langkah strategis pengamanan dalam mengantisipasi potensi gempa di wilayah yang berada di zona Megathrust.

 Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana pada BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha yang bertindak sebagai narasumber memberikan pemahaman mendalam tentang ancaman bencana dan pentingnya manajemen dalam layanan publik, khususnya di institusi pemasyarakatan. Kegiatan simulasi ini diikuti oleh seluruh petugas serta warga binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan.

"Alhamdulillah mereka sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian pelatihan. Para peserta mendapatkan materi mengenai pengenalan gempa bumi, manajemen tanggap bencana, serta pelatihan kesiapsiagaan dan simulasi evakuasi mandiri,"ucap Dimas.

Dimas menyebutkan, dalam simulasi ini, peserta diajak langsung untuk melakukan langkah-langkah evakuasi saat terjadi gempa, memahami prosedur keselamatan, dan mengidentifikasi jalur evakuasi yang tepat.

“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam menghadapi bencana alam, khususnya gempa bumi yang tak bisa diprediksi. Melalui simulasi ini, kami harap baik petugas maupun warga binaan Lapas Pekalongan siap menghadapi segala kemungkinan, serta mampu melindungi diri dan orang lain di sekitar mereka,” tuturnya.

Dimas menilai, simulasi ini merupakan langkah proaktif Lapas Kelas IIA Pekalongan dalam meningkatkan kesadaran akan risiko gempa di wilayahnya, mengingat letak geografis Indonesia yang rentan terhadap gempa bumi.

"Dengan berakhirnya kegiatan ini, seluruh peserta mendapat pengetahuan berharga yang akan menjadi modal penting dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang, memperkuat ketahanan dan keamanan di Lapas Kelas IIA Pekalongan,"sambungnya.

Sementara itu, mewakili Kalapas Asih Widodo, Bambang Saptopo selaku Kepala Seksi Kegiatan Kerja menyambut baik adanya pelatihan kesiapsiagaan bencana dari BPBD ini. Bambang menegaskan, pentingnya simulasi ini untuk memastikan bahwa Lapas Kelas IIA Pekalongan siap menghadapi situasi darurat, termasuk bencana gempa. 

"Kami berupaya meningkatkan kesiapan baik dari petugas maupun warga binaan, agar semua pihak mengetahui langkah yang tepat ketika bencana terjadi,” kata Bambang.

Lanjut Bambang menambahkan, simulasi ini menitikberatkan pada kesiapsiagaan seluruh peserta, yang diajak mempraktikkan langkah-langkah evakuasi sesuai dengan prosedur keselamatan. 

"Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kesadaran dan kesiapan semua pihak di Lapas, demi menjaga keselamatan bersama. Dengan simulasi ini, Lapas Pekalongan mengambil langkah proaktif untuk menghadapi potensi gempa, dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi lain dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di lingkungannya,"tandasnya. (Dian).