Kolaborasi dan Kerjasama Baik Jadi Kunci Kemajuan Olahraga

Kota Pekalongan - Ketua KONI Kota Pekalongan, Eddywan mengapresiasi dukungan Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, dalam bidang olahraga di Kota Batik. Majunya olahraga di Kota Pekalongan, lantaran adanya kolaborasi dan kerjasama yang baik antara KONI dengan Pemkot Pekalongan. Hal ini disampaikan Ketua KONI Kota Pekalongan, Eddywan dalam Rapat Koordinasi KONI Kota Pekalongan Bersama Cabor Kota Pekalongan, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Minggu malam (5/5/2024). Selain pengurus KONI dan cabor, hadir Forkompinda Kota Pekalongan.
Dalam kesempatan itu, Eddywan juga sangat apresiasi sekali, dengan kehadiran berbagai pihak dalam rapat koordinasi tersebut. Menurutnya, hal itu menunjukan komitmen bahwa, di Kota Pekalongan, betul-betul ingin memajukan olahraganya.
"Alhamdulillah, secara umum ada kemajuan olahraga di Kota Pekalongan, dan pada Ajang Porprov ada kenaikan peringkat untuk kontingen Kota Pekalongan, dari semula peringkat ke 21 menjadi ke 17. Ini bukti semangat olahraga dan berkat dukungan dari Walikota Pekalongan," tegas Eddywan.
Eddywan menilai, terkait olahraga, Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf sudah tidak diragukan lagi. Hal ini lantaran, Mas Aaf, memang senang dengan dunia olahraga, dan dengan harapan KONI terus mendapatkan dukungan.
"Olahraga di Kota Pekalongan terus bergeliat, saat ini saja Persip Pekalongan berhasil menjadi juara umum Liga 3 Jateng, bahkan sekarang masih berjuang di Liga 3 Nasional, semoga lolos ke babak berikutnya," terang Eddywan.
Lanjut Eddywan menambahkan, banyak event olahraga yang dihelat, melalui kejuaraan piala Walikota Cup, baik itu cabor biliyard, basket, dan lain sebagainya, Bahkan, sebagai bentuk dukungan Walikota Pekalongan Aaf terhadap prestasi olahraga, telah diserahkan bonus bagi atlet dan pelatih berprestasi yang telah berjuang dalam ajang Porprov di Pati Raya.
"Bonusnya sendiri sudah diserahkan, peraih medali emas mendapat 40 juta untuk beregu, medali perak bonusnya sebesar Rp 35 juta, dan medali perunggu Rp 20 juta," imbuhnya.
Pihaknya berharap, melalui bonus dimaksud, dapat menjadi motivasi para pelatih dan cabor. Meski, sejatinya yang dicari bukan hanya bonus, tetapi bagaimana menaikan prestasi. Dalam kesempatan itu, Eddywan juga menyinggung rencana perhelatan Dulongmas. Tahun 2024 direncanakan ada Dulongmas, dan atlet yang berprestasi akan diberangkatkan.
" Namun demikian, lantaran ada Pilkada, jika memang tidak ada Dulongmas, maka akan diadakan Pekan Olahraga Kota (Porkot),"imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, dalam sambutannya membenarkan bahwa, pada tahun 2024, memang betul direncanakan ada event Dulongmas. Akan tetapi, karena ada Pilkada, tampaknya event dimaksud diundur, sehingga untuk mengisi itu akan diadakan Porkot.
"Olahraga di Kota Pekalongan sudah lebih baik, entah di ajang Dulongmas, Porprov, PON bahkan Seagames, selalu ada atlet-atlet Kota Pekalongan," tutur Mas Aaf.
Diakui, memang mengurus olahraga, menurutnya tidak ada istilah untung, yang ada justru buntung. Oleh karena itu, dasarnya suka terlebih dahulu.
"Ora ono bukune (tidak ada ceritanya) pengurus cabor bati (untung), kalaupun ada anggaran dari KONI yang jelas pasti tebok dan rugi," ungkap Aaf.
Dalam kesempatan itu, Mas Aaf berharap, untuk menyemarakan olahraga di Kota Pekalongan, bagi cabor yang belum familiar ditengah masyarakat, dirinya mendorong untuk aktif menggelar turnamen antar pelajar, dengan tujuan agar bisa mengenalkan olahraga baru sejak dini.
"Coba kita lihat, para pengurus cabor masih banyak muka-muka lama, dan mereka tetap setia karena kecintaannya. Maka, yang muda-muda layak dan patut meniru kesetiaan dimaksud," pungkasnya. (Dian).
Dalam kesempatan itu, Eddywan juga sangat apresiasi sekali, dengan kehadiran berbagai pihak dalam rapat koordinasi tersebut. Menurutnya, hal itu menunjukan komitmen bahwa, di Kota Pekalongan, betul-betul ingin memajukan olahraganya.
"Alhamdulillah, secara umum ada kemajuan olahraga di Kota Pekalongan, dan pada Ajang Porprov ada kenaikan peringkat untuk kontingen Kota Pekalongan, dari semula peringkat ke 21 menjadi ke 17. Ini bukti semangat olahraga dan berkat dukungan dari Walikota Pekalongan," tegas Eddywan.
Eddywan menilai, terkait olahraga, Walikota Pekalongan yang akrab disapa Mas Aaf sudah tidak diragukan lagi. Hal ini lantaran, Mas Aaf, memang senang dengan dunia olahraga, dan dengan harapan KONI terus mendapatkan dukungan.
"Olahraga di Kota Pekalongan terus bergeliat, saat ini saja Persip Pekalongan berhasil menjadi juara umum Liga 3 Jateng, bahkan sekarang masih berjuang di Liga 3 Nasional, semoga lolos ke babak berikutnya," terang Eddywan.
Lanjut Eddywan menambahkan, banyak event olahraga yang dihelat, melalui kejuaraan piala Walikota Cup, baik itu cabor biliyard, basket, dan lain sebagainya, Bahkan, sebagai bentuk dukungan Walikota Pekalongan Aaf terhadap prestasi olahraga, telah diserahkan bonus bagi atlet dan pelatih berprestasi yang telah berjuang dalam ajang Porprov di Pati Raya.
"Bonusnya sendiri sudah diserahkan, peraih medali emas mendapat 40 juta untuk beregu, medali perak bonusnya sebesar Rp 35 juta, dan medali perunggu Rp 20 juta," imbuhnya.
Pihaknya berharap, melalui bonus dimaksud, dapat menjadi motivasi para pelatih dan cabor. Meski, sejatinya yang dicari bukan hanya bonus, tetapi bagaimana menaikan prestasi. Dalam kesempatan itu, Eddywan juga menyinggung rencana perhelatan Dulongmas. Tahun 2024 direncanakan ada Dulongmas, dan atlet yang berprestasi akan diberangkatkan.
" Namun demikian, lantaran ada Pilkada, jika memang tidak ada Dulongmas, maka akan diadakan Pekan Olahraga Kota (Porkot),"imbuhnya.
Sementara itu, Walikota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, dalam sambutannya membenarkan bahwa, pada tahun 2024, memang betul direncanakan ada event Dulongmas. Akan tetapi, karena ada Pilkada, tampaknya event dimaksud diundur, sehingga untuk mengisi itu akan diadakan Porkot.
"Olahraga di Kota Pekalongan sudah lebih baik, entah di ajang Dulongmas, Porprov, PON bahkan Seagames, selalu ada atlet-atlet Kota Pekalongan," tutur Mas Aaf.
Diakui, memang mengurus olahraga, menurutnya tidak ada istilah untung, yang ada justru buntung. Oleh karena itu, dasarnya suka terlebih dahulu.
"Ora ono bukune (tidak ada ceritanya) pengurus cabor bati (untung), kalaupun ada anggaran dari KONI yang jelas pasti tebok dan rugi," ungkap Aaf.
Dalam kesempatan itu, Mas Aaf berharap, untuk menyemarakan olahraga di Kota Pekalongan, bagi cabor yang belum familiar ditengah masyarakat, dirinya mendorong untuk aktif menggelar turnamen antar pelajar, dengan tujuan agar bisa mengenalkan olahraga baru sejak dini.
"Coba kita lihat, para pengurus cabor masih banyak muka-muka lama, dan mereka tetap setia karena kecintaannya. Maka, yang muda-muda layak dan patut meniru kesetiaan dimaksud," pungkasnya. (Dian).