Klarifikasi DinsosP2KB atas Keluhan Bantuan Logistik Korban Banjir

Kota Pekalongan – Dua hari terakhir ini para facebooker utamanya yang tergabung dalam Grup Facebook PekalonganInfo tertarik untuk memberikan komentar atas postingan Mamase salah satu anggota grup yang mengeluhkan pelayanan Dinas Sosial Kota Pekalongan dalam memberikan bantuan logistik untuk warga yang terdampak banjir di salah satu RW/RT Krapyak Lor.  Mamase juga menyoal dua petugas Dinas Sosial yang berkaraoke di saat banjir tersebut .

Atas hal tersebut Plt. Kepala Dinsos P2KB Ir Budiyanto MPi MHum yang kami temui pagi tadi (10/2/2021) menjelaskan bahwa hujan yang melanda Kota Pekalongan dalam beberapa hari terakhir ini telah membuat banjir di beberapa tempat di Kota Pekalongan. Kondisi terparah dimulai pada tanggal 6-8 Februari 2021 dimana hampir 22 Kelurahan terdampak banjir dengan jumlah pengungsi mencapai 4000 lebih. Mengatasi keadaan tersebut Pemerintah Kota Pekalongan pada tanggal 7 Februari 2021 menetapkan status tanggap darurat dan  mengalokasikan bantuan baik dari anggaran rutin maupun anggaran belanja tidak terduga, dalam rangka mencukupi kebutuhan bantuan ke titik-titik pengungsian yang jumlahnya  mencapai 43 titik.
Bantuan yang disalurkan berupa nasi bungkus dan logistik untuk dapur umum mandiri seperti beras, mie instan, minyak goreng, juga terdapat telur ayam yang merupakan bantuan dari KORPRI Kota Pekalongan. 

Penyaluran bantuan untuk dapur umum mandiri, dibawah koordinasi dari Lurah dan Camat setempat dalam upaya pengendalian dan pertanggungjawaban penyaluran bantuan. Kendati demikian, tidak sedikit masyarakat yang datang langsung ke Kantor Dinsos P2KB untuk mendapatkan bantuan. 

" Memang penyaluran bantuan logistik diprioritaskan untuk dapur umum mandiri yang didirikan oleh warga terdampak tetapi tidak mengungsi" terang Budiyanto sapaan akrab Plt. Kadinsos P2KB Kota Pekalongan tersebut. 

Selanjutnya terkait dengan pemberitaan yang ada di medsos, Budiyanto menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Mamase dalam Facebook tersebut tidak seluruhnya benar. 

"Memang pada hari Minggu (7/2), tepatnya pada pukul 21.15 WIB, telah datang 5 orang warga Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan, yang salah satunya adalah ketua RT dan ketua RW setempat, dengan tujuan untuk meminta bantuan logistik bagi korban banjir di 4 RT Kelurahan Krapyak. Namun, ketersediaan bantuan untuk penyaluran bantuan bencana banjir pada saat itu memang sangat terbatas dan menipis bahkan relatif kosong. Pada saat itu sudah diserahkan beras sebanyak 25 kg, 2 dus mie instan, dan 3 liter minyak goreng. Namun demikian, setelah logistik yang dipesan melalui dana tak terduga datang, Dinsos-P2KB selaku penanggung jawab langsung memenuhi kebutuhan bantuan sebagaimana yang diminta. Jadi, terkait dengan keadaan tersebut, kami mohon untuk bisa dimaklumi, karena tidak semua permintaan bisa diakomodir segera mungkin karena memang ini semua harus dimanage dengan baik termasuk harus memperhatikan unsur pengendalian dan pertanggungjawabannya ,” ungkap Budiyanto.

Terkait dengan salah satu petugas yang saat itu kedapatan sedang karaoke, tentu kami sangat memaklumi, karena secara manusiawi mereka butuh merefresh setelah seharian penuh menerjang banjir ke berbagai wilayah di Kota Pekalongan untuk mendistribusikan bantuan dan logistik lainnya.

"Hal itu semata-mata untuk menghibur diri dan melepas kepenatan. Namun demikian, kalaulah perilaku tersebut dianggap kurang elok, akan kami adakan pembinaan dan tentu itu akan menjadi perhatian utama kami untuk perbaikan kedepannya,” ucap Budiyanto.

Di tengah situasi dan kegelisahan warga atas musibah banjir yang terjadi sekarang ini, tentu semua orang mengharapkan untuk segera mendapatkan bantuan. Namun, karena ketersediaan stok logistik dan juga keterbatasan anggaran yang ada, sehingga harus memprioritaskan kepentingan masyarakat banyak melalui posko pengungsian atau dapur umum yang ada dibawah kendali dan tanggung wilayah kecamatan dan kelurahan. Apabila ada kekurangan pelayanan disana-sini tentu kami sangat membuka diri dari masukan-masukan yang memmembangun dan dilakukan dengan cara - cara yang baik, tidak asal posting. 

“Kami juga sangat menyadari, bahwa di era keterbukaan informasi seperti sekarang, masyarakat bisa secara bebas untuk memposting semua hal di medsos. Namun demikian, harapannya sebelum memposting sebaiknya dilakukan klarifikasi terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi salah tafsir dari masyarakat luas sebagai pembaca. Jangan lemahkan semangat para petugas tanggap bencana yang telah melaksanakan tugas siang dan malam, baik dari ASN, TNI, POLRI maupun Relawan dengan hal-hal seperti ini. Percayalah, bahwa Pemkot Pekalongan telah berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa membeda-bedakan,” pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)