Kirab Akbar 5 Tahun Sekali Klenteng Po An Thian, Wujud Masyarakat Kota Pekalongan yang Toleran

Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Po An Thian Pekalongan menggelar Kirab Akbar Ritual & Budaya 5 Tahun Sekali yang diawali dengan serangkaian ritual dan atraksi barongsai serta marching band. Kegiatan yang sekaligus  memperingati Hari Ulang Tahun/Wanso  dari Dewa Pertanian dan Pengobatan, Y.M Kongco Sin Long Tay Tee ini diikuti oleh 49 Klenteng/Vihara/Cetya dari 21 Kota/Kabupaten di 6 provinsi yang ada di Indonesia dengan menyertakan arca Dewa dan Dewi dari masing-masing tempat ibadah.

Setidaknya terdapat 8 tandu dari Klenteng Po An Thian Pekalongan yang terdiri dari tujuh tandu Dewa & Dewi dan satu tandu pendupaan yang mengikuti kirab kali ini. Selain tandu Dewa-Dewi yang ikut baik dari Klenteng Po An Thian maupun dari tamu dalam kirab ini, belasan barongsai dan nagaliong dari Sasana Naga Mas Pekalongan, serta cosplay ataupun tiruan Dewa & Dewi seperti Dewi Kwan Im, Sun Go Kong, Tong Sam Cong. Wu Jing, Cut Pat Kay dari Sanggar Seni Tridharma Mekar Teratai Semarang, Marching Band SMK SUPM Nusantara Batang, pasukan pembawa Bendera Merah Putih dari SMA Negeri 3 Pekalongan, serta kesenian rampak dari Laras Kahuripan Rampak juga ikut dalam Kirab Akbar Ritual & Budaya 5 Tahun Sekali ini untuk menujukkan eksistensi dari keragaman budaya dalam bingkai ke-Bhinneka-an di Kota Pekalongan.

Hadir mewakili Walikota Pekalongan, Soesilo selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang berjalan dengan lancar. Soesilo berharap, kegiatan ini bisa menambah keberagaman dan kebhinekaan di Kota Pekalongan sekaligus wujud masyarakat Kota Pekalongan yang sangat toleran dan menghargai perbedaan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA).

"Seperti diketahui bersama, suatu bangunan yang kokoh pasti terdiri atas berbagai unsur dan material yang berbeda sesuai unsur tersebut dan saling memahami posisinya dan tidak pernah ingin menonjol sendiri," ungkapnya.

Disampaikan Soesilo, sebagai umat Tuhan, manusia sesuai fitrahnya diciptakan berbeda suku dan bangsa. Perbedaan ini bukan menjadi saling membanggakan sendiri seraya merendahkan orang lain.

"Namun, untuk saling mengenal, memahami, dan bertoleransi. Kami mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Kota Pekalongan yang telah berkontribusi aktif dalam mewujudukan situasi yang kondusif, aman, tentram, dan tertib, serta lancar. Jadikanlah kegiatan ini sebagai bagian dari upaya kita untuk membangun sikap yang optimis, pikiran yang positif dan semangat yang kuat untuk membangun kehidupan yang lebih maju," bebernya.

Ketua TITD Klenteng Po An Thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho menjelaskan bahwa, Kirab Akbar Ritual & Budaya 5 Tahun Sekali ini diadakan sebagai perayaan dari Hari Ulang Tahun / Wan So dari Dewa Pertanian dan Pengobatan, Y.M. Kongco Sin Long Tay Tee yang juga merupakan Dewa Purba yang secara catatan adalah penemu sistem pertanian dan peletak dasar-dasar pengobatan tradisional Tiongkok secara herbal. Kirab ini dilakukan sebagai pengharapan dan doa agar Kota Pekalongan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat semakin sejahtera, damai antar masyarakat serta sebagai doa akan kemakmuran untuk Bangsa dan Negara. 

"Ada 49 klenteng dari 6 provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, DKI Jakarta, dan Banten)  yang ikut memeriahkan acara ini. Tujuannya adalah untuk merekatkan dan ajang silaturahmi antar klenteng," ucapnya.

Heru menuturkan, berdasarkan kepercayaan etnis Thionghoa, Dewa Pertanian dan Pengobatan, Y.M. Kongco Sin Long Tay Tee telah hidup lebih dari 5000 tahun lalu, dimana pada saat itu manusia masih bertanduk dan belum ada pakaian serta masih mengonsumsi hewan yang lama kelamaan semakin habis. Dewa tersebut menemukan padi-padian supaya manusia bisa kembali bercocok tanam dan tidak memakan hewan secara terus-menerus.

"Untuk menolong rakyatnya yang sakit, dewa ini juga membuat obat-obatan dari daun-daunan di hutan. Harapannya, melalui acara ini, supaya hasil pertanian kita bisa subur, panennya bagus, rakyatnya sehat, tidak sakit-sakitan," tandasnya.