Kian Meningkat, Pengolahan Jahe Merah BPSJ Capai 25 Ton

Kota Pekalongan - Hingga September 2022, pengelolaan jahe merah di balai pelayanan dan saintifikasi jamu (BPSJ) kota Pekalongan meningkat secara signifikan yakni mencapai 25 ton.

Capaian tersebut disampaikan Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, Teuku Reza Fadly, menurutnya potensi bahan baku obat alami (simplisia) di kota Pekalongan cukup besar, dilihat dari banyaknya jumlah eksportir hanya saja saat ini di tingkat daerah belum terlaksana program business matching yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI, dimana pada program tersebut dipertemukan pengelola simplisia dengan industri obat. Reza mengungkapkan jika program tersebut dapat terlaksana, banyak hal yang dapat dilakukan terkait pengoptimalan pengelolaan simplisia di tiap daerah. 

Reza merinci jumlah jahe merah yang telah dikelola oleh BPSJ, tahun 2020 sebanyak 0,4 ton, di tahun 2021 meningkat hingga 6 ton dan kian bertambah sampai bulan September 2022 sebanyak 25 ton, "Kami bersyukur, peningkatan jumlah jahe merah ini karena mulai tumbuh kepercayaan dari mitra kami, PT Bintang Toedjo, kemudian mereka meningkatkan kapasitas produksi dan tentunya ini berimbas baik pada BPSJ Kota Pekalongan," tandasnya baru-baru ini.

Lebih lanjut, Reza berharap pelayanan BPSJ tidak hanya dikenal oleh masyarakat kota Pekalongan namun juga dapat dikenal oleh daerah tetangga tentunya dengan dukungan dinas terkait lainnya, "Jika pelayanan kami dikenal lebih luas dan bisa lebih optimal, masyarakat Pekalongan yang berwiraswasta juga ikut terbedayakan semua," tandasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)