Kerap Jadi Pilihan Studi Tiru, Dekranasda Komitmen Tingkatan Eksistensi Batik, Craft, Kuliner

Kerap dipilih menjadi kota tujuan untuk melakukan kaji tiru atau menimba ilmu, Kota Pekalongan melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Pekalongan terus mempertahankan batik sebagai daya tarik tersendiri.

Hal ini dikatakan ketua Dekranasda Kota Pekalongan, Inggit Soraya usai menerima rombongan Dekranasda dari  Kabupaten Gunung Kidul, Senin (13/11/2023) di Museum Batik, "Sebagai wadah Kerajinan kami berusaha mempertahankan eksistensi batik kota Pekalongan, Alhamdulillah setiap mengikuti event kemudian mereka tahu bahwa kami dari kota Pekalongan, yang mereka ingat adalah batik," katanya.

Bagi Inggit, batik sangatlah iconic sebab batik mempunyai kelebihan yang menarik dari mulai ragam corak ataupun motifnya dan batik juga memiliki harganya bersaing, "Lalu kota Pekalongan terkenal dengan pilihan batik yang sangat beragam baik jenis kain ataupun harga yang dibanderol, ada harga murah bahkan ratusan juta, semua tergantung dari nilai seni dan proses pembuatannya, harga tidak akan membohongi kualitas dari batik itu," ucapnya.

Inggit menambahkan, di tahun 2023 ini, kota Pekalongan mendapatkan kepercayaan yang sangat luar biasa yaitu menjadi icon 2 event besar yakni dari Dekranasda Jateng expo dan inacraft dengan batiknya.

Selain batik, Inggit menjelaskan kota Pekalongan masih memiliki alternatif craft yang berkembang dengan cukup baik antara lain kerajinan dari enceng gondok, sulam, ecoprint dan tie dye.

Inggit berharap, Dekranasda bisa membawa produk-produk unggulan yang dimiliki kota Pekalongan naik kelas sampai ke kancah internasional secara terus menerus dan berkelanjutan, "Selain batik dan craft yang menjadi daya tarik, wisata kuliner kota Pekalongan  juga sangat dikenal baik oleh Daerah lain. Kita memang belum memiliki banyak wisata alam yang kita punya taman wisata laut pasir kencana, jadi kita promosikan terus batik, craft dan kuliner," tukasnya.