Kemenpora Dorong Pemuda Mampu Terampil Pembuatan Pewarna Alam

Kota Pekalongan sebagai Kota Batik memiliki potensi sekaligus tantangan untuk bisa terus melestarikan budaya batik tersebut. Menyusul hal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahgara (Dinparbudpora) Kota Pekalongan memberikan Workshop Pemberdayaan Pemuda Berbasis IPTEK yang  berlangsung selama dua hari yakni Kamis-Jumat(15-16/12/2022).

Kegiatan yang dikemas dengan paparan materi di hari pertama dan praktek di hari kedua tersebut dimaksudkan untuk mendorong pemuda di Kota Pekalongan agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan khususnya dalam pewarnaan kain dengan pewarna alam.

Kepala Bidang Pemanfaatan IPTEK Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda pada Kemenpora RI, Dwi Agus Susilo yang hadir membuka kegiatan ini menjelaskan bahwa, kegiatan Sentra Pemberdayaan Pemuda (SPP) Berbasis IPTEK di Kota Pekalongan ini menjadi pilot projek yang sudah berlangsung di 7 lokasi dengan pesertanya para pemuda berusia 16 – 30 tahun 

"Diharapkan mereka bisa menjadi motor atau penggerak bagi terbentuknya lembaga sentra pemberdayaan pemuda yang fokusnya pada berbasis IPTEK,"ucap Dwi.

Menurutnya, dengan adanya workshop ini bisa terbentuk kelembagaan sentra pemberdayaan pemuda di Kota Pekalongan. Pada kesempatan tersebut, pelatihan difokuskan pada pembuatan pewarna alam indigo dan teknik pewarnaan batik. Para pemuda Kota Pekalongan ini diharapkan bisa membuat pewarna alam atau non kimia.

" Mereka diminta bisa memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai teknis pewarnaan kain dengan pewarna alam. Dua materi tersebut, mereka diharapkan mampu meneruskan tradisi nenek moyang jaman dulu dan mengembangkan usaha industri fashion dalam membatik menggunakan pewarna alam, sehingga bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan di wilayah Kota Pekalongan, " tegasnya.

Sementara itu, Plt Dinparbudpora Kota Pekalongan, Dede Umihani melalui Kepala Bidang Pemuda Dan Olahraga, Bambang Andi Waluyo menyambut baik adanya workshop tersebut yang diharapkan para pemuda di Kota Pekalongan semakin mengetahui membatik yang sebenarnya dan  bisa mengimplementasikannya.

"Tentunya kami berterimakasih sekali adanya kegiatan yang dianggarkan dari Kemenpora ini dalam rangka membantu para pemuda di Kota Pekalongan untuk berproduktif dan mengisi kegiatan yang positif," tutur Bambang.

Lanjutnya, Bambang menyebutkan, dalam workshop ini diikuti oleh sebanyak 30 orang pemuda Kota Pekalongan. 

"Harapan kami mereka mengetahui betul bagaimana cara membatik yang sebenarnya dan teknis pewarnaan alam berbasis IPTEK yang tentunya sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha mereka maupun masyarakat Kota Pekalongan," pungkasnya.

Adapun materi dalam pelatihan ini, fokus pada 3 aspek yakni sosial, ekonomi dan lingkungan dimana pada bidang ekonomi peserta akan mendapatkan peningkatan pendapatan dari produksi yang dilakukan, di bidang sosial mereka akan semakin solid karena dalam Sentra Pemberdayaan Pemuda mereka akan dibentuk berkelompok, dan secara lingkungan mereka memilki kontribusi karena akan membantu pencemaran lingkungan di industri batik.