Kemenag Kota Pekalongan Perjelas Penetapan Awal Ramadhan

Penetapan awal bulan suci Ramadhan kerap diawali sidang isbat. Di Indonesia dilakukan rukyatul hilal di beberapa titik yang oleh Kementerian Agama dan oraganisasi kemasyarakatan (ormas) Islam.
Rukyatul hilal sudah bisa dilakukan 29 Syakban yakni pada hari Ahad (10/3/2024), puasa Ramdahan dimulai usai menyempurnakan Syakban 30 hari. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky saat ditemuu di ruang kerjanya, Jumat (8/4/2024).
"Ada dua metode yang digunakan yakni hisab dan rukyah. Dari Muhammadiyah menggunakan metode hisab yakni menghitung sore hari pada 29 Syakban jika hilal di atas nol derajat sudah dapat dipastikan hari Senin puasa," terang Kasiman.
Sementara itu untuk Tim Rukyatul Hilal nantinya menunggu kesepakatan pada isbat nanti. Dimana disuaratkan bahwa hilal kelihatan jika berada di atas tiga derajat. Bisa jadi nanti puasa dimulai pada hari Selasa.
"Adanya perbedaan waktu awal puasa di Indonesia ini sudah dianggap wajar. Dari Kemenag mengimbau agar tidak menyoalkan perbedaan awal Ramadhan dan tetap menjaga ukhuwah islamiyah," kata Kasiman.
Menurut Kasiman selama ini kondusivitas di daerah tetap terjaga. Ia berharap di Kota Pekalongan juga terus kondusif dengan ragam perbedaan yang ada.
Rukyatul hilal sudah bisa dilakukan 29 Syakban yakni pada hari Ahad (10/3/2024), puasa Ramdahan dimulai usai menyempurnakan Syakban 30 hari. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky saat ditemuu di ruang kerjanya, Jumat (8/4/2024).
"Ada dua metode yang digunakan yakni hisab dan rukyah. Dari Muhammadiyah menggunakan metode hisab yakni menghitung sore hari pada 29 Syakban jika hilal di atas nol derajat sudah dapat dipastikan hari Senin puasa," terang Kasiman.
Sementara itu untuk Tim Rukyatul Hilal nantinya menunggu kesepakatan pada isbat nanti. Dimana disuaratkan bahwa hilal kelihatan jika berada di atas tiga derajat. Bisa jadi nanti puasa dimulai pada hari Selasa.
"Adanya perbedaan waktu awal puasa di Indonesia ini sudah dianggap wajar. Dari Kemenag mengimbau agar tidak menyoalkan perbedaan awal Ramadhan dan tetap menjaga ukhuwah islamiyah," kata Kasiman.
Menurut Kasiman selama ini kondusivitas di daerah tetap terjaga. Ia berharap di Kota Pekalongan juga terus kondusif dengan ragam perbedaan yang ada.