Kemenag Kota Pekalongan Lakukan Penguatan Transisi PAUD - MI

Kota Pekalongan - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan melakukan penguatan pendidikan transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (29/4/2024). Kegiatan ini menyasar kepada 189 orang guru Raudlatul Athfal (RA) dan guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kota Pekalongan yang dimaksudkan agar mereka memahami masa penerimaan siswa baru Jenjang RA ke MI tidak menerapkan hasil tes membaca, menulis.

Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky menjelaskan bahwa, pembelajaran RA ke SD/MI kelas awal mempertimbangkan kebutuhan belajar peserta didik sampai dengan kelas 2 (dua) SD/MI. Dimana, satuan pendidikan perlu menyesuaikan layanan pendidikannya, tentunya dengan layanan yang baik, holistik menyeluruh dan menyenangkan. Menurutnya, sosialisasi transisi RA Ke SD/MI tentunya perlu dukungan yang kuat untuk semua pihak, diantaranya adalah para pendidik dan tenaga kependidikan, para orang tua, lingkungan Masyarakat dan Pemerintah. 

"Tentunya, adanya sosialisasi ini diharapkan para guru RA dan MI memahami regulasi tentang transisi  layanan PAUD ke MI, pola pendidikan dan pengajarannya yang menyenangkan, banyak diisi konten-konten bermain sama seperti ketika peserta didik berada di RA/PAUD/TK,"ucap Kasiman.

Kasiman berharap, para guru PAUD dan MI di Kota Pekalongan bisa memahami bahwa, ketika peserta didik masih berada di kelas 1 dan 2 SD/MI diperlakukan sama seperti saat di RA. Pihaknya menegaskan, dalam mendukung kebijakan transisi PAUD ke MI ini, jajaran Kemenag Kota Pekalongan menyiapkan beberapa langkah peningkatan kualitas sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan dan Sumber Daya Manusia( SDM) tenaga pendidiknya.

"Mengarah pada bimtek atau in house training , menyesuaikan sarana dan prasarana pendidikan lewat dana BOS yang disesuaikan dengan kebutuhan," tuturnya.

Ditambahkan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) pada Kemenag Kota Pekalongan sekaligus ketua panitia Sosialisasi Transisi PAUD-MI bagi guru RA dan MI, Jaelani  menyebutkan, sosialisasi ini diikuti oleh total 189 orang guru RA dan MI. Adapun tujuan sosialisasi ini adalah agar pembelajaran di jenjang MI pada Tahun ajaran baru 2024/2025 sudah menerapkan pembelajaran seperti di jenjang RA yakni pembelajaran yang menyenangkan bagi anak peserta didiknya.

"Artinya, tidak semata-mata mengajarkan baca, tulis, dan menghitung saja. Tetapi, bagaimana mengajarkan baca, tulis, dan menghitung dengan cara yang menyenangkan seperti pembelajaran yang diajarkan di RA,"ungkapnya.

Lanjutnya, di langkah awal kebijakan transisi PAUD-MI ini akan terus disosialisasikan. Usai disosialisasikan, maka Kemenag akan memberikan pendampingan maupun pelatihan kepada para guru, dan melakukan metode saling tukar mengajar. Dimana, ada guru RA mengajar di MI, begitupun sebaliknya ada guru MI mengajar di RA. Sehingga, proses transisi pembelajaran dari PAUD/RA ke SD/MI ini bisa berjalan dengan optimal dan lancar.

"Kebijakan transisi pembelajaran PAUD ke MI ini akan diberlakukan mulai Tahun Ajaran Baru 2024/2025 agar bisa menciptakan suasana pembelajaran anak yang menyenangkan, dan mendukung suksesnya Kurikulum Merdeka Episode ke-24. Nantinya, akan diberlakukan serentak di seluruh jenjang RA maupun MI dibawah Kemenag, tetapi caranya tentu bertahap sesuai dengan kemampuan yang ada. Untuk mindset dan teknis, kami serta merta melaksanakan kebijakan ini pada Tahun Ajaran 2024/2025,"pungkasnya. (Dian).