Kehadiran Perpusmas Diharapkan Tumbuhkan Literasi di Lingkungan Masyarakat

Sebagai upaya untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) bersama Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya dan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) melaksanakan safari literasi dengan sejumlah pengelola perpustakaan masyarakat (perpusmas), Minggu (24/11/2024) di Gedung Pusdiklat Kospin Jasa Pekalongan. Dalam kegiatan turut hadir Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid dan Plt Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Rudy Hartanto.
Walikota yang akrab disapa Aaf dalam sambutannya menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, literasi kini tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis tetapi juga mencakup kemampuan memahami, menganalisa dan menggunakan informasi dari berbagai media. Sehingga pengembangan budaya membaca harus digaungkan agar generasi muda tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi namun juga menjadi kreator konten yang positif.
Pihaknya memberi apresiasi kepada Dinarpus, Bunda Literasi dan GPMB yang telah menginisiasi kegiatan safari literasi. “Upaya ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses masyarakat terhadap bacaan yang bermutu dan mendorong tercipta lingkungan yang mendukung budaya baca. Saya berpesan kepada pegiat literasi jadilah inspirasi di lingkungan masing-masing, manfaatkan teknologi sebagai media promosi literasi dan ciptakan komunitas literasi yang aktif,” ujarnya.
Sementara itu, Inggit mengatakan bahwa kegiatan safari literasi melibatkan kurang lebih 86 perpustakaan masyarakat dengan mengusung tema silaturahmi membawa aksi. Inggit berharap setelah silaturahmi ini bisa memberikan motivasi kepada perpusmas sehingga dapat menumbuhkan aksi kreatif yang bisa meningkatkan literasi di wilayah masing-masing.
“Karena untuk meningkatkan kembali minat dan budaya baca butuh kreativitas dari pengelola perpustakaan dan bunda Literasi, bagaimana mengemas kegiatan literasi supaya masyarakat minat untuk datang hadir di perpustakaan sebab masih banyak perpustakaan yang mati suri karena tidak ada pengunjung, harapannya teman-teman pengiat literasi bisa membuat atau mengemas event yang menarik supaya masyarakat tertarik datang ke perpustakaan,” tukasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Walikota yang akrab disapa Aaf dalam sambutannya menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi, literasi kini tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis tetapi juga mencakup kemampuan memahami, menganalisa dan menggunakan informasi dari berbagai media. Sehingga pengembangan budaya membaca harus digaungkan agar generasi muda tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi namun juga menjadi kreator konten yang positif.
Pihaknya memberi apresiasi kepada Dinarpus, Bunda Literasi dan GPMB yang telah menginisiasi kegiatan safari literasi. “Upaya ini menjadi langkah strategis dalam memperluas akses masyarakat terhadap bacaan yang bermutu dan mendorong tercipta lingkungan yang mendukung budaya baca. Saya berpesan kepada pegiat literasi jadilah inspirasi di lingkungan masing-masing, manfaatkan teknologi sebagai media promosi literasi dan ciptakan komunitas literasi yang aktif,” ujarnya.
Sementara itu, Inggit mengatakan bahwa kegiatan safari literasi melibatkan kurang lebih 86 perpustakaan masyarakat dengan mengusung tema silaturahmi membawa aksi. Inggit berharap setelah silaturahmi ini bisa memberikan motivasi kepada perpusmas sehingga dapat menumbuhkan aksi kreatif yang bisa meningkatkan literasi di wilayah masing-masing.
“Karena untuk meningkatkan kembali minat dan budaya baca butuh kreativitas dari pengelola perpustakaan dan bunda Literasi, bagaimana mengemas kegiatan literasi supaya masyarakat minat untuk datang hadir di perpustakaan sebab masih banyak perpustakaan yang mati suri karena tidak ada pengunjung, harapannya teman-teman pengiat literasi bisa membuat atau mengemas event yang menarik supaya masyarakat tertarik datang ke perpustakaan,” tukasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)