Kawal Bersama Pembangunan Sistem Pengendalian Banjir dan Rob

Kota Pekalongan - Genangan banjir dan rob hingga kini masih menjadi permasalahan di Kota Pekalongan khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara seperti Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Wetan,  Krapyak, hingga Kelurahan Degayu. Wilayah-wilayah tersebut masih kerap mengalami genangan rob,karena lokasinya berada di sekitar muara Sungai Kupang (Kali Loji) dan Sungai Banger. 

Pemerintah Kota Pekalongan saat ini masih serius menangani permasalahan banjir yang terjadi setiap tahunnya sejak 12 tahun silam,salah satunya dengan melibatkan Kementerian PUPR melalui BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana yang turut membantu penanganan banjir rob di Kota Pekalongan, dengan menggelontorkan anggaran Rp1,24 triliun. Proyek tersebut saat ini telah mulai dikerjakan dan ditargetkan selesai secara multiyears hingga tahun 2023 mendatang.

Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawal dalam keberhasilan pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan. Pasalnya, jika nantinya proyek ini berhasil, tidak menutup kemungkinan akan berdampak positif bagi pengusulan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk proyek penanganan masalah-masalah perkotaan yang belum teratasi seperti Pembangunan Pasar Banjarsari Pekalongan, Pelabuhan Onshore, Pembangunan TPA Regional dan sebagainya.

“Pesan saya bahwa kita kawal bersama untuk pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob ini,karena jika proyek ini lancar efeknya bisa ke proyek lain, bukan hanya penanganan banjir dan rob saja. Kita masih butuh pembangunan pasar, pembangunan Pelabuhan Onshore, TPA Regional. Ini semuanya bisa terconecting dalam arti,kalau proyek awal ini tidak lancar di Kota Pekalongan,dimana di tengah prosesnya kendala-kendala masih besar, tentunya perhatian Pemerintah Pusat terhadap pembangunan di Kota Pekalongan pasti akan tidak menjadi prioritas,” tutur Aaf,sapaan akrabnya dalam kegiatan Sosialisasi Pelaksanan Paket Pekerjaan Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger Pekalongan kepada warga dan tokoh masyarakat terdampak banjir, bertempat di Aula Kantor Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Kamis(21/10/2021).

Aaf bersyukur, dengan adanya sosialisasi dan pertemuan dengan warga dan tokoh masyarakat terdampak banjir ini telah menghasilkan suatu kesepakatan untuk mengawal bersama pembangunan paket penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan ini agar bisa berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah ketemu warga terdampak banjir dan tokoh masyarakat sudah sepakat, Forkopimda, DPRD juga sudah menyepakati untuk kita kawal bersama pembangunan paket pengendalian banjir dan rob ini supaya semuanya lancar. Lokasi pekerjaan fisik ini ada di sepanjang bantaran Sungai Kupang, Sungai Bremi, Sungai Meduri untuk mengendalikan banjir dan rob di Kota Pekalongan agar bisa segera teratasi permasalahan tersebut,” tegas Aaf.

Kepala Bidang PJSA pada BBWS Pemali Juana, Mustafa,ST,MT menjelaskan bahwa,saat ini sistem pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan tengah digarap dimana sudah terkontrak mulai tanggal 4 Oktober 2021 lalu dan ditargetkan selesai pada akhir September 2023. Mustafa menyebutkan, pekerjaan Pengendalian Banjir Rob Pekalongan meliputi Paket 1, Paket 2, dan Paket 3 dan dilaksanakan pada tahun anggaran 2021 hingga 2023 mendatang. Untuk Paket 1 meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk Sistem Sungai Lodji. Paket 2 meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sementara Paket 3 meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 km dan long storage Susukan dan Celumprit. Di masing-masing sungai tersebut, BBWS akan memasang 3x1 ditambah 2x1,5 meter/kubik pompa.

“Untuk paket 1 akan dilaksanakan oleh PT Waskita-KSO, Paket 2 oleh Brantas Abipraya-KSO, dan paket 3 oleh PT Jaya Konstruksi-KSO. Dimana masing-masing di paket 1 kegiatan utamanya berupa pembangunan bendung gerak, kolam-kolam retensi di kiri dan kanan muara, pengatur pintu air di hulu, normalisasi sungai dan tanggulnya. Di paket 2 ada pembangunan tanggul laut (sea wall), parapet, peningkatan tanggul dan normalisasi sungai. Sementara, untuk paket 3 berupa normalisasi sungai,peningkatan tanggul dan pemasangan pompa-pompa agar apabila terjadi rob di kolam retensi akan dipompa keluar ke laut apabila air sudah turut,” papar Mustafa.

Lebih lanjut, Mustafa menjelaskan, untuk pembangunan sheetpile di kanan-kiri Sungai Lodji akan dilakukan masing-masing sejauh 4 kilometer dari titik Pasar Banjarsari hingga muara laut. Untuk sosialisasi ke warga terdampak banjir sudah dilakukan pertemuan beberapa kali dan disambut baik oleh mereka agar masalah banjir dan rob di Kota Pekalongan ini bisa segera teratasi.

“Kami sudah melakukan sosialisasi ke warga mulai dari DED nya di tahun 2020, pertemuan dengan Forkopimda dan Pemkot Pekalongan sudah dilaksanakan belum lama ini yang didalam pertemuan itu juga sudah membubuhkan tandatangan terkait surat dukungan seluruh komponen masyarakat mengenai pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob ini, kemudian dilanjutkan hari ini sosialisasi dengan warga Kelurahan Degayu, Panjang Wetan,dan Krapyak tentang tindaklanjut pelaksanaan kegiatan ini. Dalam proses pekerjaan ini khususnya dalam pengerjaan sea wall dan parapet nanti akan kami rekrut pekerja-pekerja dari tenaga lokal sesuai dengan keahlian masing-masing,” ungkap Mustafa.

Sementara itu, salah seorang warga asal Kelurahan Krapyak RT 3 RW 5, Kecamatan Pekalongan Utara, Hermanto mengaku sangat mendukung sekali adanya proyek pembangunan sistem pengendalian banjir dan rob di Kota Pekalongan. Pihaknya menyatakan komitmen dukungannya untuk mengawal bersama dan menyukseskan adanya proyek pembangunan ini untuk mengatasi banjir di Kota Pekalongan yang sudah terjadi 12 tahun lamanya.

“Kami sebagai warga yang selama ini 12 tahun mengalami banjir, dengan adanya proyek ini kita dukung sekali,tadi juga pak lurah dan warga lainnya diajak kesini untuk berkomitmen bersama mendukung pembangunan dari pemerintah mengenai penanganan banjir dan rob ini. Sejauh proses pengerjaan fisik yang saat ini dikerjakan oleh BBWS, kami menyambut positif,pasalnya di awal pekerjaan tanggul ini saja sudah memberikan dampak positif bagi kami (warga) dengan adanya pengurangan kuantitas banjir rob. Terlebih, proyek ini belum selesai dan baru di awal pekerjaan atau baru separuh pengerjaan,namun kami selaku warga yang tinggal di wilayah muara Sungai Loji sudah merasakan manfaatnya dan terhindar dari rob. Kami juga tadi mengusulkan untuk pengadaan pompa agar selama proyek ini berjalan bisa menanggulangi permasalahan darurat saat musim hujan,”tandas Hermanto.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)