Kasus Covid-19 Melandai Selama Libur Lebaran,Tetap Waspada dan Jangan Lengah

Kota Pekalongan Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pekalongan melandai selama masa Libur Lebaran. Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan,Dr Slamet Budiyanto,SKM,MKes mengimbau masyarakat untuk mewaspadai lonjakan kasus pasca libur Lebaran.
Berdasarkan data yang bersumber dari https://corona.pekalongankota.go.id/ per hari Senin(17/5) sore kasus aktif masih sebanyak 26 orang dimana 15 orang tengah dirawat dan 11 menjalani isolasi mandiri dengan total konfirmasi Covid-19 sampai hari ini sebanyak 2313 orang dengan kasus sembuh sebanyak 2153 orang dan kasus meninggal dunia 134 orang.
“Alhamdulillah untuk kondisi Covid-19 sampai saat ini masih menunjukkan hal yang belum mengkhawatirkan. Berdasarkan pemantauan yang kami lakukan di rumah sakit dan puskesmas kondisinya masih kondusif pada minggu kedua Bulan Mei ini. Namun, hal ini bukan berarti kita lengah terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Mengingat, dengan adanya libur lebaran kemarin meski adanya larangan mudik dari pemerintah pusat,namun masih ada beberapa masyarakat yang melakukan perjalanan mudik yang dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus,”tegas Budi.
Menurutnya,kasus terkonfirmasi positif yang landai ini lantas bukan menjadi sesuatu yang dianggap sepele oleh masyarakat. Pasalnya,Budi menyadari sesuai hasil rapat dan diskusi antara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Jawa Tengah bahwa terjadi penurunan kinerja penanganan Covid-19 selama libur lebaran kemarin. Hal ini tentu bukan jaminan bahwa dengan kasus yang landai ini tidak ada kasus.
“Ini yang menjadi perhatian kita bersama adalah nanti utamanya indikatornya yang ada di rumah sakit. Setelah lebaran ini kami lihat apakah terjadi lonjakan kasus yang positif Covid atau tidak,yang kami khawatirkan nanti ada banyak kasus yang ada di rumah sakit ini ketika ditracing kontak eratnya banyak terjadi penularan, tetapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi di Kota Pekalongan,”tuturnya.
Disampaikan Budi, upaya Pemerintah Kota Pekalongan terus berusaha dengan Tim gabungan Satgas Covid-19 Kota Pekalongan baik dari jajaran kepolisian,TNI, Dinas Perhubungan,Satpol PP,dan sebagainya juga telah mengantisipasi agar masyarakat mematuhi larangan mudik ini diantaranya pengawasan dan penyekatan, memutarbalikkan kendaraan berplat nomor luar daerah yang akan memasuki wilayah Kota Pekalongan, dan sebagainya.
“Dari jajaran Dinkes juga telah melakukan tes rapid antigen bagi para pemudik setiap hari meskipun secara sampling. Sehari minimal 20-25 sampel, Alhamdulillah hasilnya negatif selama beberapa hari kemarin, hanya waktu awal-awal saja ada 2 orang yang di tes menunjukkan hasil positif dari Ambarawa dan Slawi yang kami minta untuk putarbalik kembali ke daerah asal. Kemudian,beberapa sidak yang dilakukan oleh Tim Penegak Hukum terkait kepatuhan protokol kesehatan juga terus jalan,mudah-mudahan membuahkan hasil bahwa Kota Pekalongan bisa mengendalikan kasus Covid-19,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Berdasarkan data yang bersumber dari https://corona.pekalongankota.go.id/ per hari Senin(17/5) sore kasus aktif masih sebanyak 26 orang dimana 15 orang tengah dirawat dan 11 menjalani isolasi mandiri dengan total konfirmasi Covid-19 sampai hari ini sebanyak 2313 orang dengan kasus sembuh sebanyak 2153 orang dan kasus meninggal dunia 134 orang.
“Alhamdulillah untuk kondisi Covid-19 sampai saat ini masih menunjukkan hal yang belum mengkhawatirkan. Berdasarkan pemantauan yang kami lakukan di rumah sakit dan puskesmas kondisinya masih kondusif pada minggu kedua Bulan Mei ini. Namun, hal ini bukan berarti kita lengah terhadap kepatuhan protokol kesehatan. Mengingat, dengan adanya libur lebaran kemarin meski adanya larangan mudik dari pemerintah pusat,namun masih ada beberapa masyarakat yang melakukan perjalanan mudik yang dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus,”tegas Budi.
Menurutnya,kasus terkonfirmasi positif yang landai ini lantas bukan menjadi sesuatu yang dianggap sepele oleh masyarakat. Pasalnya,Budi menyadari sesuai hasil rapat dan diskusi antara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Jawa Tengah bahwa terjadi penurunan kinerja penanganan Covid-19 selama libur lebaran kemarin. Hal ini tentu bukan jaminan bahwa dengan kasus yang landai ini tidak ada kasus.
“Ini yang menjadi perhatian kita bersama adalah nanti utamanya indikatornya yang ada di rumah sakit. Setelah lebaran ini kami lihat apakah terjadi lonjakan kasus yang positif Covid atau tidak,yang kami khawatirkan nanti ada banyak kasus yang ada di rumah sakit ini ketika ditracing kontak eratnya banyak terjadi penularan, tetapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi di Kota Pekalongan,”tuturnya.
Disampaikan Budi, upaya Pemerintah Kota Pekalongan terus berusaha dengan Tim gabungan Satgas Covid-19 Kota Pekalongan baik dari jajaran kepolisian,TNI, Dinas Perhubungan,Satpol PP,dan sebagainya juga telah mengantisipasi agar masyarakat mematuhi larangan mudik ini diantaranya pengawasan dan penyekatan, memutarbalikkan kendaraan berplat nomor luar daerah yang akan memasuki wilayah Kota Pekalongan, dan sebagainya.
“Dari jajaran Dinkes juga telah melakukan tes rapid antigen bagi para pemudik setiap hari meskipun secara sampling. Sehari minimal 20-25 sampel, Alhamdulillah hasilnya negatif selama beberapa hari kemarin, hanya waktu awal-awal saja ada 2 orang yang di tes menunjukkan hasil positif dari Ambarawa dan Slawi yang kami minta untuk putarbalik kembali ke daerah asal. Kemudian,beberapa sidak yang dilakukan oleh Tim Penegak Hukum terkait kepatuhan protokol kesehatan juga terus jalan,mudah-mudahan membuahkan hasil bahwa Kota Pekalongan bisa mengendalikan kasus Covid-19,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)