Jamaah Haji Kota Pekalongan Mulai Bergerak ke Arafah, Siap Jalani Puncak Haji Armuzna

Rangkaian ibadah haji memasuki tahap puncaknya. Sebanyak 372 jamaah haji asal Kota Pekalongan, Jawa Tengah, resmi diberangkatkan menuju Arafah untuk menjalani prosesi puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), pada Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H) pukul 13.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Pendamping Haji Daerah (PHD) Kota Pekalongan, Mahbub Syauqi, menyampaikan bahwa, persiapan menyambut pelaksanaan Armuzna tahun ini telah dilakukan secara maksimal oleh pihak kafilah dan syarikah yang bertanggung jawab terhadap layanan jamaah.
“Alhamdulillah, proses pemberangkatan jamaah Kota Pekalongan dari Hotel Mizab Al Adl ke Arafah telah berjalan lancar. Jamaah diberangkatkan dalam 8 unit bus yang seluruhnya telah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan. Semua jamaah sejumlah 372 orang berhasil diberangkatkan sesuai jadwal,” jelas Mahbub saat dikonfirmasi pada Kamis (05/06/2025).
Ia menambahkan, kesiapan fisik dan mental para jamaah juga menjadi perhatian serius. Sejak sebelum berangkat ke Tanah Suci, para jamaah telah dibekali bimbingan ibadah secara intensif oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) serta pembinaan rutin oleh Kloter masing-masing.
Untuk jamaah yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau termasuk kategori risiko tinggi (risti), Mahbub menjelaskan bahwa ada sekitar 107 orang yang pelaksanaan ibadahnya akan mengikuti skema murur atau melewati Muzdalifah tanpa bermalam, sebagaimana ketentuan kebijakan haji yang diatur bagi jamaah lansia dan sakit.
“Jamaah yang lansia, sakit, atau mengalami keterbatasan fisik telah dipersiapkan untuk pelaksanaan ibadah secara murur. Hal ini untuk memastikan mereka tetap dapat menjalankan rukun haji dengan kondisi yang aman dan terjaga kesehatannya. Untuk ibadah melempar jumrah, dibolehkan untuk dibadalkan oleh petugas atau jamaah lain yang sehat,” ungkapnya.
Kunci sukses dalam mobilisasi besar-besaran jamaah menuju Arafah dan lokasi-lokasi ibadah Armuzna lainnya, menurut Mahbub, adalah koordinasi yang baik antara semua pihak. Seluruh petugas, mulai dari sektor, ketua kloter, hingga pihak maktab dan syarikah telah menjalankan tugas masing-masing dengan kompak dan profesional.
“Sinergi dan koordinasi menjadi penopang utama kelancaran pergerakan jamaah. Sejak awal, kami sudah melakukan komunikasi intensif agar semua tahapan bisa terlaksana dengan tertib, aman, dan tepat waktu. Semua demi kelancaran dan kenyamanan jamaah dalam menjalani ibadah,” tutur Mahbub.
Ia pun memohon doa dari seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar seluruh jamaah diberikan kelancaran dan kekuatan dalam menunaikan puncak ibadah haji.
"Kami harap semua jamaah Kota Pekalongan dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna, sehat, dan selamat hingga kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur dan hajjah yang mabruroh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, puncak ibadah haji, Armuzna, merupakan momen paling krusial dalam rangkaian haji. Dimulai dengan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, kemudian dilanjutkan mabit di Muzdalifah, dan berlanjut dengan prosesi melempar jumrah di Mina. Pemerintah Arab Saudi sendiri telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana untuk mendukung kenyamanan serta keselamatan para tamu Allah dari berbagai penjuru dunia. (Dian)
Pendamping Haji Daerah (PHD) Kota Pekalongan, Mahbub Syauqi, menyampaikan bahwa, persiapan menyambut pelaksanaan Armuzna tahun ini telah dilakukan secara maksimal oleh pihak kafilah dan syarikah yang bertanggung jawab terhadap layanan jamaah.
“Alhamdulillah, proses pemberangkatan jamaah Kota Pekalongan dari Hotel Mizab Al Adl ke Arafah telah berjalan lancar. Jamaah diberangkatkan dalam 8 unit bus yang seluruhnya telah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan. Semua jamaah sejumlah 372 orang berhasil diberangkatkan sesuai jadwal,” jelas Mahbub saat dikonfirmasi pada Kamis (05/06/2025).
Ia menambahkan, kesiapan fisik dan mental para jamaah juga menjadi perhatian serius. Sejak sebelum berangkat ke Tanah Suci, para jamaah telah dibekali bimbingan ibadah secara intensif oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) serta pembinaan rutin oleh Kloter masing-masing.
Untuk jamaah yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau termasuk kategori risiko tinggi (risti), Mahbub menjelaskan bahwa ada sekitar 107 orang yang pelaksanaan ibadahnya akan mengikuti skema murur atau melewati Muzdalifah tanpa bermalam, sebagaimana ketentuan kebijakan haji yang diatur bagi jamaah lansia dan sakit.
“Jamaah yang lansia, sakit, atau mengalami keterbatasan fisik telah dipersiapkan untuk pelaksanaan ibadah secara murur. Hal ini untuk memastikan mereka tetap dapat menjalankan rukun haji dengan kondisi yang aman dan terjaga kesehatannya. Untuk ibadah melempar jumrah, dibolehkan untuk dibadalkan oleh petugas atau jamaah lain yang sehat,” ungkapnya.
Kunci sukses dalam mobilisasi besar-besaran jamaah menuju Arafah dan lokasi-lokasi ibadah Armuzna lainnya, menurut Mahbub, adalah koordinasi yang baik antara semua pihak. Seluruh petugas, mulai dari sektor, ketua kloter, hingga pihak maktab dan syarikah telah menjalankan tugas masing-masing dengan kompak dan profesional.
“Sinergi dan koordinasi menjadi penopang utama kelancaran pergerakan jamaah. Sejak awal, kami sudah melakukan komunikasi intensif agar semua tahapan bisa terlaksana dengan tertib, aman, dan tepat waktu. Semua demi kelancaran dan kenyamanan jamaah dalam menjalani ibadah,” tutur Mahbub.
Ia pun memohon doa dari seluruh masyarakat Kota Pekalongan agar seluruh jamaah diberikan kelancaran dan kekuatan dalam menunaikan puncak ibadah haji.
"Kami harap semua jamaah Kota Pekalongan dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna, sehat, dan selamat hingga kembali ke tanah air dengan predikat haji yang mabrur dan hajjah yang mabruroh,” pungkasnya.
Sebagai informasi, puncak ibadah haji, Armuzna, merupakan momen paling krusial dalam rangkaian haji. Dimulai dengan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, kemudian dilanjutkan mabit di Muzdalifah, dan berlanjut dengan prosesi melempar jumrah di Mina. Pemerintah Arab Saudi sendiri telah mempersiapkan segala sarana dan prasarana untuk mendukung kenyamanan serta keselamatan para tamu Allah dari berbagai penjuru dunia. (Dian)