Jaga Persatuan, 4 Pilar Kebangsaan Perlu Dipegang Teguh di Tahun Politik

Kota Pekalongan - 4 (Empat) Pilar Kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika harus dipahami dan dilaksanakan secara konsisten. Sebab, keempat pilar tersebut menjaga kemajemukan sama halnya dengan mempertahankan dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terutama di tengah tahun politik. Hal ini disampaikan oleh Anggota MPR RI Fraksi PPP Dapil Jateng X (Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Pemalang), Dra Hj Munawaroh saat memberikan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Kota Pekalongan.

Sosialisasi kali ini menyasar kalangan generasi muda, kalangan perempuan seperti Organisasi Wanita Muslimat NU, Fatayat, GMPI, MKNU, dan masyarakat umum.

Disampaikan Munawaroh, Bangsa Indonesia baru saja melaksanakan Pemilu 2024 untuk pemilihan calon presiden maupun calon anggota legislatif, dimana di dalam proses pelaksanaannya pada waktu itu ada gejolak pertentangan dalam perbedaan pilihan di tengah masyarakat. Semua itu, tidak bisa berjalan baik tanpa adanya semangat persatuan. Dengan demikian, semangat persatuan-lah yang harus menjadi bingkai dalam pertarungan elektoral, karena nanti yang memenangkan pemilu, siapa pun itu akan mengedepankan kepentingan rakyat dan tidak ada yang mungkin bergerak sendiri-sendiri.

"Jika perbedaan itu tidak dijaga dengan baik, maka tentu akan menimbulkan perpecahan. Setelah pemilu 2024 usai, Indonesia kembali akan melaksanakan kontestasi politik untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, sehingga  jangan sampai perbedaan pilihan maupun perbedaan opini di tengah masyarakat akan menambah keretakan di dalam masyarakat,"ujar Hj Munawaroh.

Menurutnya, sosialisasi 4 pilar ini penting dan harus terus digelorakan. Pasalnya, keberadaan Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan landasan untuk persatuan, kesatuan dan keberagaman bangsa Indonesia.

"Selain itu, sosialisasi ini dimaksudkan agar masyarakat sadar bahwa, kita boleh berbeda, tetapi kita harus bersatu dan rukun. Beda pilihan diperbolehkan tetapi persatuan dan kebersamaan harus tetap dijaga,"katanya.

Pihaknya juga menekankan, ada 4 hal atau prinsip yang harus dipegang dalam cara bermasyarakat di kalangan Nadhlatul Ulama (NU)  yakni al-Tawazun (bertindak seimbang), at-Tawassuth al-I’tidal  (berperilaku moderat), al-Tasamuh (bersikap toleran), dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar (mengajak dalam hal kebaikan).

"Untuk Tawassuth, kita harus bisa menjadi orang di tengah-tengah atau moderat  tetapi harus mematuhi aturan yang ada baik aturan di masyarakat maupun perundang-undangan. Yang kedua, Tasamuh, kita harus bisa saling toleransi, kalau memang oranglain itu memiliki kemampuan, mari kita dukung. Selanjutnya, ketiga ada Tawazun, artinya hidup ini harus ada keseimbangan antara berkhidmat kepada Allah Subhanahu Wata'ala maupun masyarakat. Terakhir yang keempat adalah Amar Ma'ruf Nahi Munkar yaitu kita harus bisa mencegah yang tidak baik dan mengajak hal kebaikan,"terangnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, didampingi istri, Hj Istiqomah yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan terimakasih kepada MPR RI khususnya kepada Hj Munawaroh yang telah memberikan sosialisasi 4 pilar untuk warga Kota Pekalongan, terutama bagi kalangan ibu-ibu, perempuan dan para aktivis yang diharapkan bisa menularkan dan meneruskan informasi baik ini kepada masyarakat luas. Lanjut Wawalkot Salahudin menilai, 4 pilar ini sangat penting disosiliasikan, sebab berkaitan dengan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai hal-hal yang dilakukan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama yakni meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.


"Supaya masyarakat Kota Pekalongan memandang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal  tidak hanya sebagai slogan saja tetapi pengikat negara kita, juga sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana salah satu butirnya berisi  Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai kunci kebahagian hidup di dunia dan akhirat,"tandasnya. (Dian).