Jadi Penggerak Ekonomi, Inggit: Perempuan Harus Cerdas Gunakan Ekonomi Digital

Kota Pekalongan - Guna mewujudkan eksistensi perempuan dalam pemulihan ekonomi melalui ekonomi digital, Bank Indonesia (BI) Tegal menggandeng Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Pekalongan melalui pokja II menyelenggarakan sosialisasi literasi keuangan digital bagi para pengurus PKK, berlangsung di aula kantor PKK, Jumat (27/5/2022).
Ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada perwakilan BI Tegal karena telah memberi kesempatan kepada pihaknya untuk mengikuti sosialisasi keuangan digital.
"Saya selalu ketua TP PKK sangat berterimakasih dan mengapresiasi dari perwakilan BI Tegal karena telah bersinergi dengan PKK untuk memberikan edukasi literasi keuangan digital, ini sangat penting jaman sekarang," katanya.
Inggit menilai, sosialisasi keuangan digital selama ini hanya menyasar pelaku UMKM saja, namun belum menyentuh bagi masyarakat umum yang sebenarnya juga butuh edukasi terkait hal tersebut.
Disampaikan Inggit, pasca pandemi covid-19, dunia digital berkembangan dengan sangat cepat dan pesar, sehingga sudah saatnya sebagai kader PKK dapat mengikuti perkembangannya sehingga dapat menularkan ilmu yang didapat kepada warga binaannya.
Melalui sosialisasi ini, Ia berharap kaum ibu yang memiliki peran sebagai pengadaan logistik keluarga dapat memahami cara bertransaksi dengan uang digital melalui platform e-commerce yang praktis, cepat, mudah dan efisien.
Namun, dengan kemudahan tersebut, ia berpesan agar kaum ibu tetap bijak dan cerdas dalam menggunakan uang digital yakni selalu mengutamakan prioritas kebutuhan dan mempertimbangkan harga agar keuangan dalam rumah tangga tetap terkontrol dengan baik.
"Dengan kemudahan bertransaksi, Ibu-ibu harus pintar mengatur keuangan dan kontrol diri sesuai manfaat dan kebutuhan, dan mempertimbangkan harga jangan membeli sesuai karena gengsi. Jadi kita harus lebih cerdas, tandas Inggit.
Sementara itu, Agus harijanto selaku manager unit kebijakan sistem pembayaran menuturkan edukasi ini sangat penting karena perempuan merupakan penggerak ekonomi keluarga sehingga mereka memiliki andil dalam pemulihan ekonomi nasional sehingga menurutnya sangat tepat dalam hal ini untuk melibatkan kader PKK.
Sehingga sudah seharusnya perempuan perlu beradaptasi dalam memanfaatkan berbagai sarana ekonomi digital yang ada.
Ia berharap dengan edukasi ini, penggunaan non tunai (Q-ris) perlahan akan dipahami oleh masyarakat.
"Dengan TP PKK melalui seluruh jajaran pengurusnya, bisa getok tular sehingga sampai tatanan terindah sampai keluarga, bisa saling mengedukasi," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih kepada perwakilan BI Tegal karena telah memberi kesempatan kepada pihaknya untuk mengikuti sosialisasi keuangan digital.
"Saya selalu ketua TP PKK sangat berterimakasih dan mengapresiasi dari perwakilan BI Tegal karena telah bersinergi dengan PKK untuk memberikan edukasi literasi keuangan digital, ini sangat penting jaman sekarang," katanya.
Inggit menilai, sosialisasi keuangan digital selama ini hanya menyasar pelaku UMKM saja, namun belum menyentuh bagi masyarakat umum yang sebenarnya juga butuh edukasi terkait hal tersebut.
Disampaikan Inggit, pasca pandemi covid-19, dunia digital berkembangan dengan sangat cepat dan pesar, sehingga sudah saatnya sebagai kader PKK dapat mengikuti perkembangannya sehingga dapat menularkan ilmu yang didapat kepada warga binaannya.
Melalui sosialisasi ini, Ia berharap kaum ibu yang memiliki peran sebagai pengadaan logistik keluarga dapat memahami cara bertransaksi dengan uang digital melalui platform e-commerce yang praktis, cepat, mudah dan efisien.
Namun, dengan kemudahan tersebut, ia berpesan agar kaum ibu tetap bijak dan cerdas dalam menggunakan uang digital yakni selalu mengutamakan prioritas kebutuhan dan mempertimbangkan harga agar keuangan dalam rumah tangga tetap terkontrol dengan baik.
"Dengan kemudahan bertransaksi, Ibu-ibu harus pintar mengatur keuangan dan kontrol diri sesuai manfaat dan kebutuhan, dan mempertimbangkan harga jangan membeli sesuai karena gengsi. Jadi kita harus lebih cerdas, tandas Inggit.
Sementara itu, Agus harijanto selaku manager unit kebijakan sistem pembayaran menuturkan edukasi ini sangat penting karena perempuan merupakan penggerak ekonomi keluarga sehingga mereka memiliki andil dalam pemulihan ekonomi nasional sehingga menurutnya sangat tepat dalam hal ini untuk melibatkan kader PKK.
Sehingga sudah seharusnya perempuan perlu beradaptasi dalam memanfaatkan berbagai sarana ekonomi digital yang ada.
Ia berharap dengan edukasi ini, penggunaan non tunai (Q-ris) perlahan akan dipahami oleh masyarakat.
"Dengan TP PKK melalui seluruh jajaran pengurusnya, bisa getok tular sehingga sampai tatanan terindah sampai keluarga, bisa saling mengedukasi," pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)