IKM Didorong Manfaatkan Program KUR

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bagian Perekonomian Setda dan Dinperinaker bekerjasama dengan Bank Jateng menyosialisasikan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku usaha Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Pekalongan. Sosialisasi yang dibuka oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid itu berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Selasa siang (24/10/2023).
Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut menyampaikan bahwa, KUR ini sudah menjadi program yang sudah digaungkan oleh Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui perbankan, bahkan sejumlah koperasi pun sudah menyalurkan KUR. Sehingga, program ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku IKM untuk membantu mengembangkan usahanya.
"KUR ini ada berbagai macam keuntungan, diantaranya prosesnya lebih mudah, bunganya ringan 6 persen per tahun dibandingkan kredit lainnya yang bisa mencapai 12 persen per tahun," ucapnya.
Menurutnya, jika usaha dari para pelaku usaha IKM ini lancar maka tidak saling memberatkan, bahkan bisa membangun usaha bersama. Pihaknya mewanti-wanti agar para pelaku usaha IKM ini tidak meminjam ke lembaga keuangan yang suku bunganya sangat tinggi. Pasalnya, meskipun usahanya laris dan lancar, namun memberatkan untuk mengangsur dan keuntungan yang didapatkan justru malah sedikit. Disamping itu, jangan pernah terjerat oleh pinjaman online (pinjol) maupun rentenir yang nantinya akan sangat memberatkan mereka. Bukannya untung, namun usaha mereka berpotensi collaps (bangkrut).
"Pasalnya, untuk pinjol atau rentenir biasanya sistem bagi hasil atau bunganya sangat tinggi sekali hampir 25 sampai 50 persen. Oleh karena itu, adanya sosialisasi KUR ini bertujuan agar para pelaku usaha IKM memahami jika mereka kekurangan modal usaha disarankan meminjam kepada lembaga keuangan resmi yang menyalurkan program KUR, salah satunya Bank Jateng," tegasnya.
Hal senada diungkapkan, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin yang menyampaikan terimakasih kepada Bank Jateng dan Bagian Perekonomian serta Dinperinaker yang telah turut melibatkan para pelaku usaha IKM di Kota Pekalongan untuk mendapatkan sosialisasi program KUR.
"Siapa tau diantara mereka yang membutuhkan tambahan modal, namun belum mengetahui mekanisme, seluk-beluk mengakses dana di perbankan," ujar Wawalkot Salahudin.
Wawalkot Salahudin meminta para pelaku IKM untuk mengukur 5C (character, capacity, and constraint).
"Character disini mereka harus paham karakter keluarga mereka sudah siap atau belum menjadi pengusaha sukses. C yang kedua, Capacity (kapasitas) usaha mereka baik dari segi kapasitas manajerial maupun teknis. Disamping itu, mereka harus menyiapkan Constraint (kendala/hambatan) yang temporer. Misalnya, pada saat ada pandemi Covid-19 yang menjadi kendala usaha-usaha tertentu tidak berjalan. Kendalanya apa harus dipelajari juga," bebernya.
Kabag Perekonomian, Betty Dahfiani Dahlan menyebutkan, peserta sosialisasi ini merupakan para pelaku usaha dan UMKM yang sudah menjalankan usaha maupun baru merintis sebanyak 40 orang. Adapun narasumber dihadirkan dari Kepala Dinperinaker, Sri Budi Santoso yang menyampaikan materi terkait kondisi ekonomi dan potensi UMKM di Kota Pekalongan, serta perwakilan Bank Jateng selaku salah satu lembaga keuangan di Kota Pekalongan yang menyalurkan KUR.
"Harapannya, kegiatan sosialisasi ini, para pelaku usaha IKM ini semakin eksis, dan yang baru merintis juga bisa melanjutkan usahanya. Terutama, mereka yang membutuhkan modal. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memberikan informasi terkait akses bagaimana mereka mendapatkan modal yakni melalui program KUR yang mudah dan bunganya murah," tandas Betty.
Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut menyampaikan bahwa, KUR ini sudah menjadi program yang sudah digaungkan oleh Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui perbankan, bahkan sejumlah koperasi pun sudah menyalurkan KUR. Sehingga, program ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku IKM untuk membantu mengembangkan usahanya.
"KUR ini ada berbagai macam keuntungan, diantaranya prosesnya lebih mudah, bunganya ringan 6 persen per tahun dibandingkan kredit lainnya yang bisa mencapai 12 persen per tahun," ucapnya.
Menurutnya, jika usaha dari para pelaku usaha IKM ini lancar maka tidak saling memberatkan, bahkan bisa membangun usaha bersama. Pihaknya mewanti-wanti agar para pelaku usaha IKM ini tidak meminjam ke lembaga keuangan yang suku bunganya sangat tinggi. Pasalnya, meskipun usahanya laris dan lancar, namun memberatkan untuk mengangsur dan keuntungan yang didapatkan justru malah sedikit. Disamping itu, jangan pernah terjerat oleh pinjaman online (pinjol) maupun rentenir yang nantinya akan sangat memberatkan mereka. Bukannya untung, namun usaha mereka berpotensi collaps (bangkrut).
"Pasalnya, untuk pinjol atau rentenir biasanya sistem bagi hasil atau bunganya sangat tinggi sekali hampir 25 sampai 50 persen. Oleh karena itu, adanya sosialisasi KUR ini bertujuan agar para pelaku usaha IKM memahami jika mereka kekurangan modal usaha disarankan meminjam kepada lembaga keuangan resmi yang menyalurkan program KUR, salah satunya Bank Jateng," tegasnya.
Hal senada diungkapkan, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin yang menyampaikan terimakasih kepada Bank Jateng dan Bagian Perekonomian serta Dinperinaker yang telah turut melibatkan para pelaku usaha IKM di Kota Pekalongan untuk mendapatkan sosialisasi program KUR.
"Siapa tau diantara mereka yang membutuhkan tambahan modal, namun belum mengetahui mekanisme, seluk-beluk mengakses dana di perbankan," ujar Wawalkot Salahudin.
Wawalkot Salahudin meminta para pelaku IKM untuk mengukur 5C (character, capacity, and constraint).
"Character disini mereka harus paham karakter keluarga mereka sudah siap atau belum menjadi pengusaha sukses. C yang kedua, Capacity (kapasitas) usaha mereka baik dari segi kapasitas manajerial maupun teknis. Disamping itu, mereka harus menyiapkan Constraint (kendala/hambatan) yang temporer. Misalnya, pada saat ada pandemi Covid-19 yang menjadi kendala usaha-usaha tertentu tidak berjalan. Kendalanya apa harus dipelajari juga," bebernya.
Kabag Perekonomian, Betty Dahfiani Dahlan menyebutkan, peserta sosialisasi ini merupakan para pelaku usaha dan UMKM yang sudah menjalankan usaha maupun baru merintis sebanyak 40 orang. Adapun narasumber dihadirkan dari Kepala Dinperinaker, Sri Budi Santoso yang menyampaikan materi terkait kondisi ekonomi dan potensi UMKM di Kota Pekalongan, serta perwakilan Bank Jateng selaku salah satu lembaga keuangan di Kota Pekalongan yang menyalurkan KUR.
"Harapannya, kegiatan sosialisasi ini, para pelaku usaha IKM ini semakin eksis, dan yang baru merintis juga bisa melanjutkan usahanya. Terutama, mereka yang membutuhkan modal. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memberikan informasi terkait akses bagaimana mereka mendapatkan modal yakni melalui program KUR yang mudah dan bunganya murah," tandas Betty.