IGTKI Kota Pekalongan Wujudkan Program Merdeka Belajar

Kota Pekalongan – Kualitas layanan pendidikan yang diberikan oleh tenaga pendidik harus selalu ditingkatkan, hal tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi para tenaga pendidik. Dalam rangka, mengembangkan pembelajaran serta pengelolaan manajemen sekolah, Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kota Pekalongan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Dindik) setempat mengadakan Training of Trainer (ToT) dengan tema Merdeka Belajar/Desain Pembelajaran Berkualitas bagi Kepala Sekolah dan Guru TK di Aula Dindik, Senin (27/12/2021).

Ketua IGTKI Kota Pekalongan, Niniek Wahyuni menyampaikan kegiatan ToT bertujuan agar para peserta memiliki pengetahuan tentang pertumbuhan, perkembangan, karakteristik anak didik, mampu menggali potensi yang dimiliki setiap anak didiknya, menciptakan pembelajaran yang menarik dan kreatif dan mengembangkan potensi dirinya sebagai tenaga pendidik.

“Kita adakan kegiatan ini, harapannya agar baik guru maupun kepala sekolah dapat meningkatkan kemandirian dan kemampuan kemudian mereka bisa sharing kepada teman-temannya secara internal maupun eksternal, sebenarnya mereka mempunyai kemampuan tetapi ketika ingin menyampaikan itu ada rasa tidak percaya diri, jadi tujuan kegiatan hari ini untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri kepada teman-teman,” terang Niniek.

Niniek menyebutkan, peserta yang mengikuti ToT terdiri dari kepala sekolah maupun guru TK se-Kota Pekalongan sebanyak 40 peserta, “Kegiatan hari ini diikuti kepala sekolah dan guru TK, tidak semua lembaga mengikuti, tetapi ada lembaga yang mengirim 2 peserta untuk mengikuti pelatihan ini, kita selenggarakan selama 3 hari, hari pertama dan kedua kita laksanakan di Dindik kemudian hari ketiga kita laksanankan di TK Cempaka Jaya,” ungkap Niniek.

Sementara itu, Pengawas Dindik Kota Pekalongan, Abdul Choliq menjelaskan pembelajaran berkualitas yaitu pembelajaran yang berpusat pada anak didik, dimana guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan fasilitasi untuk anak didik.

“Pelaksanaan kegiatan ToT ini, peserta lebih banyak terlibat dalam kegiatan diskusi kalau selama ini kegiatan pelatihan itu 1 arah kalau ini kami buat 2 arah bahkan beberapa arah, jadi kami menempatkan diri sebagai fasilitator bukan sebagai pelatih karena mereka sudah memiliki pengalaman, kemampuan, pengetahuan, kami hanya memacu apa yang mereka miliki kemudian menjadi bahan diskusi untuk bekal ketika melakukan kegiatan di gugus maupun di lembaga masing-masing,” tandas Choliq.

Abdul Choliq berpesan setiap tenaga pendidik agar memberi kebebasan untuk tiap anak didiknya untuk berimajinasi dan berekplorasi, “Dalam proses pembelajaran seorang guru tidak boleh memaksakan dan menyalahkan siswanya, beri kebebasan berimajinasi, jadi merdeka belajar memberikan fasilitasi kepada anak untuk belajar sesuai dengan kemampuan mereka, potensi yang mereka miliki dan tugas guru memfasilitasi anak untuk belajar sesuai dengan harapan,” beber Choliq.

Lebih lanjut, Abdul Choliq menyampaikan dalam kegiatan ini, pihaknya akan melakukan pengamatan dan memilih peserta bedasarkan keaktifannya dalam kegiataan tersebut, untuk diperoleh 3 kategori yaitu Sangat Baik, Baik dan Cukup Baik.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)