IGTKI Bagikan Ratusan Paket Sembako Bagi Guru PAUD/TK Swasta

Kota Pekalongan – Sebagai wujud peduli dan solidaritas kepada para anggota Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kota Pekalongan khususnya guru swasta yang terkena dampak banjir Februari lalu, IGTKI Kota Pekalongan bekerjasama dengan IGTKI Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan setempat mengadakan kegiatan bakti sosial dengan tema “Berbagi Tali Asih Dengan Kepedulian Dan Solidaritas Kita Kuatkan Persaudaraan”, bertempat di TK Batik PPIP, Jumat (26/3/2021).
Sebanyak 150 paket sembako diserahkan kepada perwakilan guru swasta yang tersebar di empat kecamatan. Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Bunda PAUD Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya Ssn, didampingi oleh Kepala Dindik, Drs Soeroso MPd, Ketua PGRI Kota Pekalongan, Mabruri SPd, Ketua IGTKI, Niniek Wahyuni SPd, dan Kepala Bidang PAUD-PNF Dindik, Ahmad Husni SKom Meng.
Usai menyerahkan bantuan, Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian kepada sesama profesi yakni guru PAUD/TK yang tergabung dalam IGTKI Kota Pekalongan.
“Saya berharap, nilai solidaritas, rasa memiliki, kekeluargaan dan kompak sesama anggota tetap terjaga. Sebab dengan adanya hubungan yang baik dalam satu profesi ini, akan memberikan dampak yang baik juga bagi pendidikan anak-anak usia dini di Kota Pekalongan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dindik setempat, Soeroso. Menurutnya, PGRI-IGTKI Kota Pekalongan berkontribusi besar tidak hanya pada pendidikan saja namun juga musibah yang terjadi di masyarakat, seperti banjir.
“Mereka selalu hadir disetiap kesulitan, ini bentuk solidaritas yang harus terus digelorakan karena salah satu moto PGRI-IGTKI yakni solidaritas,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua IGTKI Kota Pekalongan, Niniek Wahyuni menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan sejumlah 150 paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan, dan kecap.
Lanjutnya, selain kegiatan baksos, selama musibah banjir pihaknya turut aktif membantu masyarakat terdampak melalui beberapa kegiatan sosial lain.
“Sebelumnya kami telah membagikan bantuan nasi bungkus kepada para warga saat musibah banjir terjadi. Disamping itu, trauma healing untuk menghibur korban banjir yakni anak-anak kami lakukan di 17 titik pengungsian bersama dengan Tim Trauma Healing,” terangnya.
Niniek berpesan, ke depan para guru PAUD-TK dapat lebih berkarya, kreatif, inovatif, dan berprestasi dalam memberikan pembelajaran kepada anak didik.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Sebanyak 150 paket sembako diserahkan kepada perwakilan guru swasta yang tersebar di empat kecamatan. Secara simbolis bantuan diserahkan oleh Bunda PAUD Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya Ssn, didampingi oleh Kepala Dindik, Drs Soeroso MPd, Ketua PGRI Kota Pekalongan, Mabruri SPd, Ketua IGTKI, Niniek Wahyuni SPd, dan Kepala Bidang PAUD-PNF Dindik, Ahmad Husni SKom Meng.
Usai menyerahkan bantuan, Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian kepada sesama profesi yakni guru PAUD/TK yang tergabung dalam IGTKI Kota Pekalongan.
“Saya berharap, nilai solidaritas, rasa memiliki, kekeluargaan dan kompak sesama anggota tetap terjaga. Sebab dengan adanya hubungan yang baik dalam satu profesi ini, akan memberikan dampak yang baik juga bagi pendidikan anak-anak usia dini di Kota Pekalongan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dindik setempat, Soeroso. Menurutnya, PGRI-IGTKI Kota Pekalongan berkontribusi besar tidak hanya pada pendidikan saja namun juga musibah yang terjadi di masyarakat, seperti banjir.
“Mereka selalu hadir disetiap kesulitan, ini bentuk solidaritas yang harus terus digelorakan karena salah satu moto PGRI-IGTKI yakni solidaritas,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua IGTKI Kota Pekalongan, Niniek Wahyuni menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan sejumlah 150 paket sembako berupa beras, minyak goreng, gula, teh, mie instan, dan kecap.
Lanjutnya, selain kegiatan baksos, selama musibah banjir pihaknya turut aktif membantu masyarakat terdampak melalui beberapa kegiatan sosial lain.
“Sebelumnya kami telah membagikan bantuan nasi bungkus kepada para warga saat musibah banjir terjadi. Disamping itu, trauma healing untuk menghibur korban banjir yakni anak-anak kami lakukan di 17 titik pengungsian bersama dengan Tim Trauma Healing,” terangnya.
Niniek berpesan, ke depan para guru PAUD-TK dapat lebih berkarya, kreatif, inovatif, dan berprestasi dalam memberikan pembelajaran kepada anak didik.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)