IGRA Kota Pekalongan Gelar Musyawarah Daerah

Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kota Pekalongan menggelar Musyawarah Daerah IGRA Kota Peklaongan dengan mengusung tema Bersama IGRA Membangun Generasi Milenial yang Berprestasi di Aula Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan, Rabu (30/10/2019). Hadir dalam pembukaan musyawarah ini Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pekalongan, Drs Akhmad Mundakir MSi, Wakil Ketua IGRA Provinsi Jawa Tengah, Camat Pekalongan Barat, Ketua IGRA Kota Pekalongan, Pengurus IGRA Kecamatan, dan anggota IGRA se-Kota Pekalongan.

Dalam kesempatan tersebut Ketua IGRA Kota Pekalongan, Manisah SPd Aud mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan momentum yang sangat penting bagi kepengurusan IGRA Kota Pekalongan, Musyawarah Daerah ini untuk mengadakan pemilihan calon pengurus baru periode 2019-2024, serta untuk membahas program kerja dan rekomendasi, guna meningkatkan kesejahteraan dan mengembangkan SDM Guru RA di Kota Pekalongan. "Semoga kegiatan ini diberi kelancaran dan kesuksesan sehingga menghasilkan ketua dan pengurus yang lebih baik lagi dan membawa IGRA Kota Pekalongan lebih dikenal oleh pemerintah dan masyarakat,” tandas Manisah.

Kepala Kemenag Kota Pekalongan, Drs Akhmad Mundakir MSi menyampaikan bahwa selama ini prestasi IGRA Kota Pekalongan sudah baik, tahun 2018 telah menjuarai lomba di tingkat nasional yakni Juara 1 Guru RA Berprestasi Tingkat Nasional. “Dengan diadakannya musyawarah daerah ini harapannya guru RA dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, dan dapat lebih berprestasi lagi ke depannya,” terang Mundakir.

 

Sementara itu, menurut Camat Pekalongan Barat, Muchamad Natsir MSi, guru RA sangat berperan pada perkembangan anak di usia emas. Di samping itu, sedang dihadapkan dengan isu stunting dan maraknya penggunaan gadget karena semakin majunya teknologi. “Karena kami dari kecamatan, kami hanya dapat memberikan dukungan dan membantu mengkomunikasikan dengan dinas terkait untuk semakin menyejahterakan guru RA,” kata Natsir.

Wakil Ketua IGRA Jateng, Aminudin SE menambahkan bahwa kapasitas guru RA harus ditingkatkan pada setiap kesempatan melalui workshop atau sosialisasi. Data di Jawa Tengah guru RA yang PNS baru 30%, lainnya belum PNS. “Harapan kami Pemerintah Kota Peklaongan dan Provinsi Jawa Tengah dapat meningkatkan kesejahteraan guru RA melalui anggaran dari kota dan provinsi,” pungkas Aminudin.