Harapkan Tak Ada Ledakan Kasus Covid-19, Pemkot Belum Buka Rumah Sakit Darurat

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan belum merencanakan menambah rumah sakit darurat Covid-19. Pasalnya, kasus ledakan pasien Covid-19 tidak diharapkan terjadi di Kota Pekalongan. Saat ini, Pemerintah Kota Pekalongan tengah fokus dalam membuka isolasi mandiri terpusat yang disiapkan di SMP Negeri 4 Kota Pekalongan dan Asrama Unikal.
Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE mengungkapkan bahwa kasus ledakan maupun penambahan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sebisa mungkin harus diantisipasi. Aaf,sapaan akrabnya, selama beberapa hari monitoring sejak PPKM Darurat telah diberlakukan pada 3-20 Juli 2021, diharapkan semuanya sudah terkondisikan dengan baik, termasuk strategi-strategi agar kasus Covid-19 di Kota Pekalongan ini bisa semakin ditekan,baik melalui penyekatan, kegiatan apa saja yang boleh beroperasional dan tidak, termasuk sanksi-sanksi tegas dan penindakan yang telah disiapkan bagi para pelanggar PPKM Darurat. Menurutnya, dengan begitu,masyarakat diharapkan ke depan bisa semakin memahami peraturan-peraturan yang telah diberlakukan.
“Ke depan tidak ada lagi alasan masyarakat tidak tahu akan aturan tersebut,maupun yang melanggar. Kami akan tindak tegas. Sementara saat ini, kami belum ada rencana membuka rumah sakit darurat Covid-19,mudah-mudahan jangan sampai. Kami hanya concern masyarakat yang terpapar Covid-19 yang saat ini isolasi mandiri di rumah bisa semuanya dievakuasi ke tempat isolasi mandiri terpusat yang telah disiapkan pemerintah,” tegas Aaf.
Kaitannya dengan ketersediaan tabung oksigen, Aaf menyebutkan bahwa saat ini ketercukupan tabung oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Lini kedua, RSUD Bendan masih aman. Namun, di beberapa Rumah Sakit Rujukan Lini ketiga terbilang masih terdapat kekurangan seperti di Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Budi Rahayu. Namun,pihaknya telah menyampaikan dan mengkoordinasikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah agar tabung oksigen di rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Pekalongan terpenuhi semua.
“Selain mengkomunikasikan masalah ketersediaan tabung sakit,kami juga saat ini tengah mengupayakan agar ada penembahan-penambahan bed untuk perawatan pasien Covid-19 di rumah-rumah sakit rujukan baik di Rumah Sakit Budi Rahayu, Rumah Sakit Hermina maupun di Rumah Sakit Bendan. Untuk membuka rumah sakit darurat ini menjadi opsi terakhir jika terjadi ledakan kasus.Mudah-mudahan jangan sampai terjadi di Kota Pekalongan. Oleh karena itu,kami berpesan kepada masyarakat untuk betul-betul patuh dan mendukung PPKM Darurat ini dan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Alhamdulillah semua tim Satgas juga sudah turun membantu baik tingkat kota maupun Forkopimcam, dibantu lurah, hingga RT/RW sudah berjalan maksimal menyampaikan edukasi kepada masyarakat agar informasi penanganan maupun peraturan PPKM Darurat dalam rangka menekan laju perkembangan Covid-19 ini bisa lebih optimal,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE mengungkapkan bahwa kasus ledakan maupun penambahan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sebisa mungkin harus diantisipasi. Aaf,sapaan akrabnya, selama beberapa hari monitoring sejak PPKM Darurat telah diberlakukan pada 3-20 Juli 2021, diharapkan semuanya sudah terkondisikan dengan baik, termasuk strategi-strategi agar kasus Covid-19 di Kota Pekalongan ini bisa semakin ditekan,baik melalui penyekatan, kegiatan apa saja yang boleh beroperasional dan tidak, termasuk sanksi-sanksi tegas dan penindakan yang telah disiapkan bagi para pelanggar PPKM Darurat. Menurutnya, dengan begitu,masyarakat diharapkan ke depan bisa semakin memahami peraturan-peraturan yang telah diberlakukan.
“Ke depan tidak ada lagi alasan masyarakat tidak tahu akan aturan tersebut,maupun yang melanggar. Kami akan tindak tegas. Sementara saat ini, kami belum ada rencana membuka rumah sakit darurat Covid-19,mudah-mudahan jangan sampai. Kami hanya concern masyarakat yang terpapar Covid-19 yang saat ini isolasi mandiri di rumah bisa semuanya dievakuasi ke tempat isolasi mandiri terpusat yang telah disiapkan pemerintah,” tegas Aaf.
Kaitannya dengan ketersediaan tabung oksigen, Aaf menyebutkan bahwa saat ini ketercukupan tabung oksigen di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Lini kedua, RSUD Bendan masih aman. Namun, di beberapa Rumah Sakit Rujukan Lini ketiga terbilang masih terdapat kekurangan seperti di Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Budi Rahayu. Namun,pihaknya telah menyampaikan dan mengkoordinasikan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah agar tabung oksigen di rumah-rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Pekalongan terpenuhi semua.
“Selain mengkomunikasikan masalah ketersediaan tabung sakit,kami juga saat ini tengah mengupayakan agar ada penembahan-penambahan bed untuk perawatan pasien Covid-19 di rumah-rumah sakit rujukan baik di Rumah Sakit Budi Rahayu, Rumah Sakit Hermina maupun di Rumah Sakit Bendan. Untuk membuka rumah sakit darurat ini menjadi opsi terakhir jika terjadi ledakan kasus.Mudah-mudahan jangan sampai terjadi di Kota Pekalongan. Oleh karena itu,kami berpesan kepada masyarakat untuk betul-betul patuh dan mendukung PPKM Darurat ini dan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Alhamdulillah semua tim Satgas juga sudah turun membantu baik tingkat kota maupun Forkopimcam, dibantu lurah, hingga RT/RW sudah berjalan maksimal menyampaikan edukasi kepada masyarakat agar informasi penanganan maupun peraturan PPKM Darurat dalam rangka menekan laju perkembangan Covid-19 ini bisa lebih optimal,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)