Groundbreaking,16 WTP Sempadan Kali Lodji Dapat Bantuan Hibah Rumah Baru

Kota Pekalongan - 16 WTP Pemerintah Kota Pekalongan berupaya melakukan percepatan penanganan kawasan di wilayah Kota Pekalongan yang masih berstatus kumuh, salah satunya di wilayah sempadan Kali Lodji, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Oleh karena itu, untuk mempercepat penanganan tersebut, Pemkot Pekalongan menggandeng CSR PT Sarana Multigriya Financial (SMF) yang  membantu secara konferensif berupa dana hibah kepada 16 Warga Terdampak Program (WTP) relokasi untuk penyediaan hunian kluster yang layak. Proses penyediaan rumah baru bagi WTP relokasi sudah dimulai dengan ditandai peletakan batu pertama (Groundbreaking) rumah baru bagi WTP di Kelurahan Klego Gg 4, tidak jauh dari lokasi kediaman WTP sebelumnya. Groundbreaking secara simbolis dilakukan oleh Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE dan Direktur PT SMF, Trisnadi Yulrisman, Senin(11/1/2021).

Usai meletakkan batu pertama,Saelany menyampaikan terimakasih kepada semua pihak,khususnya PT SMF, yang telah mendukung pembangunan rumah baru bagi 16 WTP tersebut sebagai bentuk sinergi dalam penuntasan permukiman kumuh.

“Penataan kawasan kumuh di sempaan Kali Lodji ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah adanya banjir rob yang selalu menggenangi permukiman warga sehingga terjadi penurunan kualitas permukiman keluarga termasuk kehidupan sosial ekonominya. Alhamdulillah adanya sinergi dengan PT SMF dalam membantu menyediakan hunian baru bagi WTP yang relokasi ini bisa berjalan lancar usai melalui proses yang sangat panjang dan pada hari ini satu tahapan penataan kawasan kumuh Krapyak dapat diwujudkan melalui penyediaan hunian tetap yang lebih layak kepada WTP tersebut,” terangnya.

Ditegaskan Saelany, terwujudnya hunian tetap yang lebih layak ini patut disyukuri oleh WTP dengan sistem cicilan yang ringan dan dibantu dana subsidi dari PT SMF. Pihaknya menekankan,jika hunian baru ini sudah jadi, WTP dapat menempatinya dengan baik dan senantiasa dirawat baik hunian maupun lingkungan sekitarnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya untuk menopang kehidupan selanjutnya agar bisa semakin membaik.

“Lahan yang dibangun untuk hunian baru WTP ini tidak begitu banyak memang dari hasil pembebasan tanah,” tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Walikota Pekalongan yang akrab disapa Aaf tersebut. Aaf berharap,usai WTP menempati hunian barunya, dimohon untuk semakin bisa memelihara lingkungan sekitar tempat tinggalnya dengan menggalakkan gerakan peduli lingkungan. Mengingat, di daerah Klego sendiri belum sepenuhnya aman dari banjir dan rob.

“Sehingga warga bisa sama sama bersih lingkungan,membuang sampah tidak sembarangan. Hal ini yang harus semakin tertib ke depan untuk meminimalisir bencana yang ada di daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur PT SMF, Trisnadi Yulrisman,memaparkan dalam proses penyediaan rumah baru bagi WTP ini  menyasar 16 WTP yang rumahnya terdampak relokasi melalui bantuan dana hibah dari program kemitraan bina lingkungan (CSR) dengan total dana hampir Rp1,5 Miliar.

“Kami PT SMF selaku BUMN dibawah Kementerian Keuangan RI mendapatkan amanat untuk bisa menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Khusus untuk pembangunan hunian WTP ini dengan tipe rumah 36 senilai Rp90 juta per hunian, dana yang dihibahkan Rp60 juta,sisanya WTP melakukan cicilan dengan sistem yang ringan,” paparnya. 

Salah satu WTP yang mendapatkan bantuan hunian rumah baru di blok 9, Fatimah mengaku bersyukur adanya program relokasi yang difasilitasi oleh Pemkot Pekalongan dan juga PT SMF.

“Pembelian tanahnya harganya sama Rp 50 juta,dari CSR dana masing-masing unit hunian Rp90 juta, dihibahkan Rp60 juta, Rp 30 juta dicicil selama 10 tahun yang sebulannya RP 250 ribu,” tandasnya.


(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)