Gerakan Pasar Murah jadi Bagian Upaya Pemkot untuk Penanganan Stunting
Tak hanya ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok masyarakat, Gerakan Pasar Murah (GPM) yang digelar oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) bersama TP PKK Kota Pekalongan, Bank Indonesia dan Bulog diharapkan menjadi bagian dari upaya untuk menekan angka stunting. Hal ini disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya usai membuka GPM di halaman Kecamatan Pekalongan Utara, Rabu (31/7/2024).
“Alhamdulillah Pemkot bisa melaksanakan kembali untuk kegiatan pasar murah. Kemarin kita sudah melaksanakan di Mataram. Hari ini kita gelar di Kecamatan Pekalongan Utara. Kami memilih menyelenggarakan kegiatan ini selain menstabilkan pasokan dan harga pangan supaya tidak mengalami fluktuasi yang terlalu tinggi, juga melihat tingkat stunting cukup tinggi di Kecamatan Pekalongan Utara dan Barat,” tutur Inggit.
Inggit melihat antusias masyarakat yang hendak membeli aneka barang pokok sangat tinggi, sejak pagi masyarakat rela antri untuk membeli sejumlah kebutuhan pokok. Ia berharap GPM bisa meringankan beban masyarakat terutama yang berpendapatan relatif rendah untuk bisa mendapatkan kebutuhan pokok. Inggit menyebutkan GPM menyediakan 200 paket sembako berupa 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng dan 1 kilogram gula pasir dengan harga 80.000 rupiah. Disamping paket sembako, GPM juga menyediakan telur ayam, daging ayam, sayuran, buah, bumbu dapur dan produk UMKM lokal.
“Selain paket sembako, disini jual menjual sembako ecer, juga ada produk UMKM lokal, mudah-mudahan GPM bisa membantu perekonomian di Kecamatan Pekalongan Utara,” imbuhnya.
Salah satu pembeli, warga Panjang Baru, Siti Aisyah (48) mengaku senang Pemerintah sering mengadakan pasar murah, menurutnya sangat membantu masyarakat karena harga yang dibanderol lebih murah dari pasaran.
“Dapat informasi dari grup WhatsApp dan tetangga-tetangga, harganya lumayan lebih murah walaupun selisihnya tidak terlalu banyak tapi sangat membantu kita. Antriannya lebih cepat dibandingkan pasar murah sebelumnya. Mudah-mudahan pasar murah lebih sering diadakan lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Iwan Yunanto, Analis Junior Bank Indonesia menjelaskan bahwa dalam rangka GPM, pihaknya membantu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekalongan dengan memberikan subsidi untuk beras 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula 1 kilogram dari normal 90.000 rupiah menjadi 80.000 rupiah. Bersama bulog pihaknya menyediakan 200 paket. Iwan menambahkan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok Bank Indonesia secara rutin memberikan subsidi di setiap kota/kabupaten secara bertahap dan menyeluruh.
(DINKOMINFO KOTA PEKALONGAN)