Genjot Transisi PAUD-SD, Pemkot Pekalongan Luncurkan Gesid Menyenangkan

Pengimplementasian merdeka belajar edisi 24 terkait transisi PAUD ke SD yang telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) terus dioptimalkan oleh Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan setempat. Setelah sukses meniadakan tes calistung pada PPDB, melaksanakan MPLS selama 2 pekan, kini Dindik resmi melaunching Gesid Menyenangkan atau Gerakan Transisi PAUD ke SD menyenangkan, pada Senin (18/9/2023) di ruang Jlamprang Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan.
Launching Gesid Menyenangkan ditandai dengan penekanan tombol virtual oleh Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid didampingi Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, Kepala Dindik, Zainul Hakim, ketua I TP PKK, Istiqomah, Staf ahli bid. kemasyarakatan dan SDM, Sri Ruminingsih, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Pekalongan Kota, Amy Rizky Aditya, perwakilan Prestasi Junior Indonesia (PJI), Robert dan disaksikan oleh seluruh tamu undangan yang hadir.
Walikota Pekalongan yang akrab disapa mas Aaf dalam sambutannya mengatakan bahwa tantangan pembelajaran sekarang lebih berat, salah satunya dengan adanya perkembangan teknologi dan gadget, “Saat ini guru harus benar-benar kerja keras dan berjuang lebih berat supaya anak-anak kita ini tetap mau bersosialisasi terhadap lingkungan dan belajar, tidak hanya guru tetapi juga orang tua,” katanya.
Mas Aaf memberikan apresiasi dengan adanya Gesid Menyenangkan ini, menurutnya gerakan ini sejalan dengan visi misi Walikota dan Wakil Walikota dalam perbaikan pendidikan. Selain itu ia juga mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Bunda PAUD semua tingkat dan stakeholder terkait dalam mensukseskan pelaksanaan transisi PAUD-SD menyenangkan di kota Pekalongan.
Sementara itu, Inggit Soraya mengaku bersyukur Gesid Menyenangkan bisa dilaunching secara langsung oleh Walikota Pekalongan dan didukung oleh organisasi perempuan di kota Pekalongan antara lain TP PKK, GOW, Persit, Bhayangkari dan lainnya, pendidik serta wali siswa, “Harapannya gerakan ini sukses, pada anak usia dini ketika masuk SD tidak ada tekanan atau paksaan membuat mereka ini stress melainkan justru antusias, menyenangkan, belajar sambil bermain seperti ketika belajar di PAUD, miskonsepsi-miskonsepsi yang ada akan hilang, kesiapan anak untuk belajar itu usia 8 tahun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Dindik, Zainul Hakim melalui kabid PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah menyampaikan bahwa Gesid Menyenangkan ini merupakan perumpamaan kelincahan atau kegigihan Bunda PAUD baik kota, kecamatan dan kelurahan dalam mensosialisasikan transisi PAUD-SD, “Sebelumnya kita juga sudah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Pekalongan dengan adanya perwal terkait transisi PAUD-SD no.67 tahun 2023, memang gerakan ini harus digalakkan dan berkelanjutan, harus kita kawal supaya benar-benar bermanfaat untuk anak-anak kita,” tandasnya.
Usai melaunching gerakan tersebut, pihaknya akan terus melakukan evaluasi lewat forum komunikasi transisi PAUD-SD yang sudah dibentuk, sehingga harapannya pembelajaran-pembelajaran kedepan bisa lebih ramah untuk anak usia dini. Selain itu, dikatakan Sherly, selain melibatkan Bunda PAUD, pihaknya juga menggandeng organisasi masyarakat lainnya, seperti Himpaudi, IGTKI, Persit, GOW, PKK, Himpsi, dunia usaha dan lainnya untuk bergerak secara masif dalam pelaksanaan merdeka belajar edisi ke 24 ini.
Launching Gesid Menyenangkan ditandai dengan penekanan tombol virtual oleh Walikota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid didampingi Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, Kepala Dindik, Zainul Hakim, ketua I TP PKK, Istiqomah, Staf ahli bid. kemasyarakatan dan SDM, Sri Ruminingsih, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Pekalongan Kota, Amy Rizky Aditya, perwakilan Prestasi Junior Indonesia (PJI), Robert dan disaksikan oleh seluruh tamu undangan yang hadir.
Walikota Pekalongan yang akrab disapa mas Aaf dalam sambutannya mengatakan bahwa tantangan pembelajaran sekarang lebih berat, salah satunya dengan adanya perkembangan teknologi dan gadget, “Saat ini guru harus benar-benar kerja keras dan berjuang lebih berat supaya anak-anak kita ini tetap mau bersosialisasi terhadap lingkungan dan belajar, tidak hanya guru tetapi juga orang tua,” katanya.
Mas Aaf memberikan apresiasi dengan adanya Gesid Menyenangkan ini, menurutnya gerakan ini sejalan dengan visi misi Walikota dan Wakil Walikota dalam perbaikan pendidikan. Selain itu ia juga mengapresiasi atas upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Bunda PAUD semua tingkat dan stakeholder terkait dalam mensukseskan pelaksanaan transisi PAUD-SD menyenangkan di kota Pekalongan.
Sementara itu, Inggit Soraya mengaku bersyukur Gesid Menyenangkan bisa dilaunching secara langsung oleh Walikota Pekalongan dan didukung oleh organisasi perempuan di kota Pekalongan antara lain TP PKK, GOW, Persit, Bhayangkari dan lainnya, pendidik serta wali siswa, “Harapannya gerakan ini sukses, pada anak usia dini ketika masuk SD tidak ada tekanan atau paksaan membuat mereka ini stress melainkan justru antusias, menyenangkan, belajar sambil bermain seperti ketika belajar di PAUD, miskonsepsi-miskonsepsi yang ada akan hilang, kesiapan anak untuk belajar itu usia 8 tahun,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kepala Dindik, Zainul Hakim melalui kabid PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah menyampaikan bahwa Gesid Menyenangkan ini merupakan perumpamaan kelincahan atau kegigihan Bunda PAUD baik kota, kecamatan dan kelurahan dalam mensosialisasikan transisi PAUD-SD, “Sebelumnya kita juga sudah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Pekalongan dengan adanya perwal terkait transisi PAUD-SD no.67 tahun 2023, memang gerakan ini harus digalakkan dan berkelanjutan, harus kita kawal supaya benar-benar bermanfaat untuk anak-anak kita,” tandasnya.
Usai melaunching gerakan tersebut, pihaknya akan terus melakukan evaluasi lewat forum komunikasi transisi PAUD-SD yang sudah dibentuk, sehingga harapannya pembelajaran-pembelajaran kedepan bisa lebih ramah untuk anak usia dini. Selain itu, dikatakan Sherly, selain melibatkan Bunda PAUD, pihaknya juga menggandeng organisasi masyarakat lainnya, seperti Himpaudi, IGTKI, Persit, GOW, PKK, Himpsi, dunia usaha dan lainnya untuk bergerak secara masif dalam pelaksanaan merdeka belajar edisi ke 24 ini.