Genjot Perencanaan Pembangunan Daerah, BPS Kota Pekalongan Gelar Evaluasi Data Statistik Pertanian
Dalam rangka mendukung visi Presiden Prabowo untuk mencapai swasembada pangan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan terus memperkuat akurasi data statistik pertanian, salah satunya dengan mengadakan kegiatan evaluasi data pertanian bersama instansi terkait antara lain Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Perum Perhutani, badan usaha usaha, petugas survei dan lainnya, berlangsung di Roemah Palmes Kota Pekalongan, Jumat (20/12/2024).
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti mengatakan bahwa evaluasi ini sebagai langkah strategis untuk merencanakan pembangunan sektor pertanian ke depan khususnya di Kota Pekalongan. “Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya kami dalam menilai berbagai kegiatan yang telah dilakukan, termasuk pengumpulan dan analisis data statistik pertanian. Data yang akurat sangat penting sebagai dasar untuk perencanaan yang lebih baik,” terangnya usai kegiatan evaluasi data statistik pertanian tersebut.
Ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan pentingnya swasembada pangan sebagai pilar ketahanan pangan nasional. Untuk mendukung tujuan ini, evaluasi data pertanian menjadi prioritas guna memastikan kebijakan dan program yang tepat sasaran.
Lebih lanjut, Hayu menuturkan bahwa saat ini, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian masih relatif kecil, yakni sekitar 4 persen. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret untuk meningkatkan produksi pertanian. Salah satu sektor yang menjadi fokus utama dan unggulan adalah perikanan, yang dinilai memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor pertanian secara keseluruhan. “Ke depan, produksi perikanan perlu ditingkatkan untuk mendukung sektor pertanian secara luas. Hal ini menjadi salah satu prioritas dalam perencanaan pembangunan,” tambahnya.
Langkah evaluasi ini diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam hal pangan. Dengan data yang lebih akurat, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung pertanian dan ketahanan pangan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti mengatakan bahwa evaluasi ini sebagai langkah strategis untuk merencanakan pembangunan sektor pertanian ke depan khususnya di Kota Pekalongan. “Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya kami dalam menilai berbagai kegiatan yang telah dilakukan, termasuk pengumpulan dan analisis data statistik pertanian. Data yang akurat sangat penting sebagai dasar untuk perencanaan yang lebih baik,” terangnya usai kegiatan evaluasi data statistik pertanian tersebut.
Ia mengatakan bahwa Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan pentingnya swasembada pangan sebagai pilar ketahanan pangan nasional. Untuk mendukung tujuan ini, evaluasi data pertanian menjadi prioritas guna memastikan kebijakan dan program yang tepat sasaran.
Lebih lanjut, Hayu menuturkan bahwa saat ini, kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian masih relatif kecil, yakni sekitar 4 persen. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret untuk meningkatkan produksi pertanian. Salah satu sektor yang menjadi fokus utama dan unggulan adalah perikanan, yang dinilai memiliki potensi besar dalam menggerakkan sektor pertanian secara keseluruhan. “Ke depan, produksi perikanan perlu ditingkatkan untuk mendukung sektor pertanian secara luas. Hal ini menjadi salah satu prioritas dalam perencanaan pembangunan,” tambahnya.
Langkah evaluasi ini diharapkan tidak hanya membantu meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam hal pangan. Dengan data yang lebih akurat, pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung pertanian dan ketahanan pangan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)