Gelar Parenting, Upaya SKB Beri Pendampingan Orang Tua Warga Belajar Inklusi

Orang tua dan guru, keduanya memiliki peran penting dalam mendidik seorang anak, sehingga perlu adanya kolaborasi untuk saling melengkapi dalam membimbing, mendukung, dan memaksimalkan potensi anak. Guru berperan dalam membimbing dan mengajar anak di lingkungan sekolah, sementara orang tua berperan sebagai pendamping sehari-hari dan model perilaku bagi anak. Guna mengoptimalkan peran orang tua, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan menggelar kegiatan parenting khusus bagi orang tua warga belajar berkebutuhan khusus, di gedung SKB, Kamis (22/2/2024).

Kepala SKB Kota Pekalongan, Bonari melalui pamong belajar setempat, Lisa Anggreni saat ditemui dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan parenting meningkatkan kesadaran orang tua bahwa mengasuh anak perlu pengetahuan, keterampilan, kesabaran dan tidak boleh sembarangan, terlebih dalam mendampingi perkembangan anak berkebutuhan khusus.

Dijelaskan Lisa, kegiatan parenting kali ini diikuti 21 orang tua warga belajar paket A inklusi baik penyandang tuna grahita dan tuna rungu, “Sasaran kami di kegiatan ini tentunya orang tua, kami mencoba menyadarkan orang tua yang memiliki anak istimewa yaitu anak berkebutuhan khusus, ketika di rumah tetap diajarkan untuk mandiri, sebab kalau hanya di sekolah tentu saja masih kurang maksimal,” katanya.

Bekerjasama dengan menghadirkan narasumber dari tim Layanan Konseling Pendidikan (Lakondik) Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, orang tua warga belajar diajak menggali pengetahuan seberapa pentingnya pendidikan untuk anak berkebutuhan salah satunya pembelajaran bina diri serta motivasi diri untuk orang tua. 

Respon positif diterima oleh SKB Kota Pekalongan ditandai dengan antusias dari para orang tua yang menghadiri kegiatan tersebut. Menjadi kali kedua, Lisa berharap kegiatan parenting dapat dilaksanakan secara rutin di SKB Kota Pekalongan.

Sementara itu, salah satu orang tua warga belajar paket A inklusi, Aini Qolbiyah mengaku bersyukur mendapat kesempatan mengikuti parenting, dirinya mendapat banyak saran dan masukan bagaimana memberikan pendampingan yang baik ketika berada di rumah, ia juga dapat saling sharing dengan orang tua yang lain di kegiatan ini, “Alhamdulillah senang mendapat ilmu baru dan saya juga bersyukur anak saya, Dwi Ayu Maulida saat ini sudah kelas 2 paket A, kemajuan sudah sangat baik, sudah mulai sedikit demi sedikit lebih mandiri, yang tadinya tidak bisa makan sendiri sekarang sudah mulai mau makan sendiri. Selain itu, sudah mulai mau menulis dan menggambar. Alhamdulillah mudah-mudahan semua warga belajar inklusi disini bisa menjadi anak yang punya kemampuan yang setara dengan anak lainnya dan sehat,” pungkasnya.