Gebyar PAUD dan PNF 2022, Ribuan Siswa Unjuk Bakat dan Keterampilan

Kota Pekalongan - Turut semarakkan Hari Batik Nasional (HBN) 2022, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan kembali menyelenggarakan festival gebyar PAUD dan PNF setelah 2 tahun terakhir ditiadakan karena pandemi. Dilaksanakan selama 2 hari yakni 6-7 Oktober, di GOR Jetayu setempat sebanyak 1500 peserta diikutsertakan dalam festival ini.

Festival dibuka langsung oleh Bunda PAUD kota Pekalongan, Inggit Soraya dan dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan (Dindik), Mabruri, Ketua I PKK Kota Pekalongan, Istiqomah, Kepala Bidang PAUD dan PNF Dindik, Sherly Imanda Hidayah, bunda PAUD kecamatan dan kelurahan serta tamu undangan lainnya.

Usai menikmati penampilan marching band dari anak didik pendidikan anak usia dini (PAUD) dan tari gambyong SKB Kota Pekalongan, Inggit memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan Bunda PAUD se-kota Pekalongan yang sudah mensuport sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan meriah, “Setelah 2 tahun gebyar PAUD tidak terselenggara secara langsung, 2 tahun lalu memang kita gelar secara virtual, mungkin kemeriahan agak berkurang. Alhamdulillah hari ini sudah bisa mulai normal, anak-anak bisa tampil dan menunjukkan kreativitasnya secara langsung,” ungkap Inggit, Kamis (6/10/2022)

Bertepatan dengan Pekan Batik Nasional (PBN) Kota Pekalongan, Inggit berharap dapat menjadi kesempatan anak usia dini untuk mengenal batik baik melalui motif, corak ataupun asal usul kerajaan, “Batik merupakan warisan budaya terlebih kota Pekalongan punya museum batik, sehingga anak-anak ini lebih mencintai, lebih tahu tentang batik sehingga bisa menjadi generasi penerus yang mencintai batik,” imbuhnya.

Sementara itu, Mabruri mengungkapkan festival ini merupakan kali pertama Dinas Pendidikan melibatkan Pendidikan Non Formal (PNF) yang ada di kota Pekalongan seperti pendidikan kesetaraan dan lembaga kursus. Ia menyebutkan ada 7 kegiatan dalam rangkaian festival gebyar PAUD dan PNF antara lain tari gambyong SKB kota Pekalongan, marching band, festival peragaan busana, tari kreasi, kolase, finger painting PAUD dan di hari kedua senam bersama forum LKP dan festival desain batik, “Karena 2 tahun ini kita sepi, tahun ini kita akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa anak-anak PAUD punya potensi, bakat, minat, dan kreativitas termasuk peserta didik dari pendidikan non formal di kota Pekalongan,” beber Mabruri.

Lebih lanjut Mabruri melihat antusias yang luar biasa dari 1500 peserta dimana 850 diantaranya adalah siswa PAUD kota Pekalongan, dengan adanya festival ini, ia yakin bahwa kota Pekalongan akan memiliki generasi penerus dengan kualitas baik, “Sejak kita koordinasikan dengan lembaga PAUD dan PNF, mereka antusias sekali, dengan semangatnya mereka menyiapkan diri, di balik siswa yang berbakat ada guru, orang tua dan bunda paud yang hebat,” pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)