Gandeng BPBD, SKB Kota Pekalongan Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana: Libatkan Warga Belajar, Pendidik dan Orang Tua

Kota Pekalongan – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan untuk pertama kalinya menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan dalam kegiatan edukasi mitigasi bencana. Kegiatan ini diikuti oleh warga belajar dari kejar paket A reguler dan inklusi, paket B, dan C, serta melibatkan wali siswa dan para tenaga pendidik, Jumat (23/5/2025).
Kepala SKB Kota Pekalongan, Bonari, menjelaskan bahwa sebelumnya pelatihan mitigasi bencana hanya diberikan secara internal oleh pendidik. Namun kali ini, SKB berupaya memperluas cakupan edukasi dengan melibatkan pihak yang kompeten di bidang kebencanaan, yakni BPBD.
“Edukasi ini sangat penting karena sekolah adalah tempat berkumpulnya banyak orang. Saat terjadi bencana, penting untuk tidak panik dan mengetahui langkah awal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok utama. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menyebutkan bahwa kelas pertama diisi oleh siswa dewasa yang mendapatkan materi tentang jenis-jenis bencana di Kota Pekalongan, terutama gempa bumi dan kebakaran. Mereka juga belajar mengenai tindakan yang tepat saat bencana terjadi, yang dilanjutkan dengan simulasi gempa dan kebakaran. Sementara itu, kelas kedua diisi oleh anak-anak inklusi. Mereka belajar mengenal ancaman bencana melalui permainan edukatif yang dirancang sesuai kebutuhan mereka.
“Melalui permainan, anak-anak diajak memahami tindakan penyelamatan saat terjadi gempa, banjir, maupun kebakaran. Harapannya, mereka bisa mengingat dan mempraktikkan langkah-langkah yang tepat jika terjadi bencana di lingkungan tempat tinggal mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa upaya edukasi kebencanaan di lingkungan pendidikan sangat penting dan perlu terus digalakkan. Sejalan dengan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana, yang mewajibkan sekolah memberikan pengetahuan dan informasi kebencanaan sesuai karakteristik ancaman di wilayah masing-masing.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa berbagi di SKB. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kota Pekalongan agar anak didik kita tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi bencana,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata SKB Kota Pekalongan dalam membangun budaya siaga bencana di lingkungan pendidikan nonformal, demi menciptakan rasa aman dan kesiapan bagi seluruh warga belajar.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala SKB Kota Pekalongan, Bonari, menjelaskan bahwa sebelumnya pelatihan mitigasi bencana hanya diberikan secara internal oleh pendidik. Namun kali ini, SKB berupaya memperluas cakupan edukasi dengan melibatkan pihak yang kompeten di bidang kebencanaan, yakni BPBD.
“Edukasi ini sangat penting karena sekolah adalah tempat berkumpulnya banyak orang. Saat terjadi bencana, penting untuk tidak panik dan mengetahui langkah awal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok utama. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menyebutkan bahwa kelas pertama diisi oleh siswa dewasa yang mendapatkan materi tentang jenis-jenis bencana di Kota Pekalongan, terutama gempa bumi dan kebakaran. Mereka juga belajar mengenai tindakan yang tepat saat bencana terjadi, yang dilanjutkan dengan simulasi gempa dan kebakaran. Sementara itu, kelas kedua diisi oleh anak-anak inklusi. Mereka belajar mengenal ancaman bencana melalui permainan edukatif yang dirancang sesuai kebutuhan mereka.
“Melalui permainan, anak-anak diajak memahami tindakan penyelamatan saat terjadi gempa, banjir, maupun kebakaran. Harapannya, mereka bisa mengingat dan mempraktikkan langkah-langkah yang tepat jika terjadi bencana di lingkungan tempat tinggal mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa upaya edukasi kebencanaan di lingkungan pendidikan sangat penting dan perlu terus digalakkan. Sejalan dengan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana, yang mewajibkan sekolah memberikan pengetahuan dan informasi kebencanaan sesuai karakteristik ancaman di wilayah masing-masing.
“Alhamdulillah, hari ini kami bisa berbagi di SKB. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kota Pekalongan agar anak didik kita tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan siap menghadapi bencana,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata SKB Kota Pekalongan dalam membangun budaya siaga bencana di lingkungan pendidikan nonformal, demi menciptakan rasa aman dan kesiapan bagi seluruh warga belajar.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)