FKUB Kota Pekalongan Gencarkan Moderasi Beragama di Sekolah, Tanamkan Toleransi Sejak Dini

Kota Pekalongan – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan kembali menggelar kegiatan moderasi beragama di sejumlah sekolah negeri, termasuk di SMP Negeri 4 Kota Pekalongan, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai toleransi dan sikap saling menghargai di kalangan pelajar sejak dini.
Ketua FKUB Kota Pekalongan, KH. Ahmad Marzuki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Agama. Menurutnya, penting untuk menanamkan pemahaman moderasi beragama pada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang inklusif dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman.
"Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk. Jika keberagaman ini tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan konflik. Namun jika dikelola dengan bijak, akan menjadi potensi besar yang mendukung sinergi dan mempercepat pembangunan," katanya saat ditemui dalam kegiatan tersebut, Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan, kegiatan moderasi beragama akan menyasar pelajar karena mereka adalah masa depan Indonesia. Tahun ini, FKUB Kota Pekalongan menyasar lima sekolah, yakni SMPN 2 Kota Pekalongan, SMPN 3 Kota Pekalongan, SMPN 4 Kota Pekalongan, SMPN 6 Kota Pekalongan, dan SMPN 14 Kota Pekalongan.
"Tujuan utama kami adalah menanamkan sikap agar pelajar tidak tumbuh menjadi pribadi yang ekstrem. Toleransi memang sering diagungkan, tapi dalam praktiknya masih banyak yang belum memahaminya secara utuh. Kami ingin mereka belajar menerima perbedaan dan menghargai pendapat orang lain, karena semua agama memiliki hak yang sama di negeri ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Kota Pekalongan, Masykur, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa siswa di SMPN 4 berasal dari berbagai latar belakang agama, seperti Islam, Katolik, dan Kristen, sehingga kegiatan ini sangat relevan untuk membentuk karakter siswa yang moderat dan toleran.
“Kami sangat berterima kasih kepada FKUB yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di sekolah kami. Dengan hadirnya tokoh dari enam agama besar di Indonesia, para siswa dapat memahami langsung pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam membangun kebhinekaan bangsa,” ujarnya.
Ia berharap para siswa dapat mengikuti dan memahami materi yang disampaikan oleh para narasumber dengan baik, sehingga mampu menerapkan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, FKUB dan para pendidik berharap bahwa generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, saling menghargai, dan mampu menjaga kerukunan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Ketua FKUB Kota Pekalongan, KH. Ahmad Marzuki, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Agama. Menurutnya, penting untuk menanamkan pemahaman moderasi beragama pada generasi muda agar mereka tumbuh menjadi individu yang inklusif dan mampu hidup berdampingan dalam keberagaman.
"Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk. Jika keberagaman ini tidak dikelola dengan baik, bisa menimbulkan konflik. Namun jika dikelola dengan bijak, akan menjadi potensi besar yang mendukung sinergi dan mempercepat pembangunan," katanya saat ditemui dalam kegiatan tersebut, Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan, kegiatan moderasi beragama akan menyasar pelajar karena mereka adalah masa depan Indonesia. Tahun ini, FKUB Kota Pekalongan menyasar lima sekolah, yakni SMPN 2 Kota Pekalongan, SMPN 3 Kota Pekalongan, SMPN 4 Kota Pekalongan, SMPN 6 Kota Pekalongan, dan SMPN 14 Kota Pekalongan.
"Tujuan utama kami adalah menanamkan sikap agar pelajar tidak tumbuh menjadi pribadi yang ekstrem. Toleransi memang sering diagungkan, tapi dalam praktiknya masih banyak yang belum memahaminya secara utuh. Kami ingin mereka belajar menerima perbedaan dan menghargai pendapat orang lain, karena semua agama memiliki hak yang sama di negeri ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Kota Pekalongan, Masykur, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa siswa di SMPN 4 berasal dari berbagai latar belakang agama, seperti Islam, Katolik, dan Kristen, sehingga kegiatan ini sangat relevan untuk membentuk karakter siswa yang moderat dan toleran.
“Kami sangat berterima kasih kepada FKUB yang telah menyelenggarakan kegiatan ini di sekolah kami. Dengan hadirnya tokoh dari enam agama besar di Indonesia, para siswa dapat memahami langsung pentingnya moderasi beragama sebagai fondasi dalam membangun kebhinekaan bangsa,” ujarnya.
Ia berharap para siswa dapat mengikuti dan memahami materi yang disampaikan oleh para narasumber dengan baik, sehingga mampu menerapkan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini, FKUB dan para pendidik berharap bahwa generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, saling menghargai, dan mampu menjaga kerukunan dalam keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)