Festival Bubur Suro Krapyak 2025 Berlangsung Meriah, Wujudkan Sinergi Tradisi, UMKM, dan Wisata Budaya

Kota Pekalongan –  Warga Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan sukses menyelenggarakan Festival Bubur Suro 2025 yang digelar selama tiga hari, 12–14 Juli 2025, di kawasan Jalan Truntum. Festival yang menjadi agenda tahunan ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat, sekaligus menampilkan kekayaan budaya lokal yang terus hidup dan berkembang.
 
Acara puncak penutupan festival pada Senin malam (14/7/2025) dihadiri langsung oleh Wali Kota Pekalongan, H. Achmad Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Mas Aaf yang menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kesuksesan gelaran tahun ini.
 
“Setiap tahun pasti ada peningkatan, baik dari sisi kreativitas, konsep acara, kemeriahan, dan tentu saja acara ini berhasil menghidupkan sektor UMKM lokal. Ini jadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Pekalongan,” tutur Wali Kota Aaf saat menutup acara.
 
Festival Bubur Suro dikenal dengan kirab dan pembagian bubur suro, bubur khas yang disajikan dalam suasana sakral dan syukur pada bulan Muharram. Tahun ini, lebih dari 3.000 tangkir bubur suro dibagikan kepada masyarakat dan pengunjung, menjadi simbol persaudaraan dan doa bersama untuk keberkahan.
 
Selain itu, festival juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti lomba anak-anak, penampilan musik dari grup lokal, hingga parade budaya. Sekitar 50 stand UMKM turut ambil bagian, didominasi oleh pelaku kuliner, kerajinan tangan, dan produk kreatif warga Krapyak.
 
Antusiasme warga tak hanya datang dari masyarakat setempat, tetapi juga dari luar daerah.
 
“Ini menandakan bahwa Festival Bubur Suro tidak hanya menjadi milik warga Krapyak, tetapi sudah mulai dikenal luas sebagai destinasi wisata budaya tahunan,” ungkap Aaf.
 
Melihat keberhasilan tahun ini, Wali Kota Aaf optimis bahwa wilayah Krapyak bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata budaya berbasis masyarakat. Ia berharap, dukungan lebih besar dari Pemerintah Pusat, termasuk kehadiran Menteri Pariwisata di tahun mendatang.
 
“Tadi ada perwakilan dari Kementerian Pariwisata, mudah-mudahan dengan kemeriahan festival tahun ini, Menteri Pariwisata nantinya bisa hadir langsung dalam Festival Bubur Suro 2026. Ini akan menjadi penyemangat bagi panitia dan warga untuk menampilkan lebih banyak inovasi,” ujarnya penuh harap.
 
Kehadiran perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam hal ini Kepala Bidang Promosi dan Kemitraan, Eni Komiarti, menjadi sinyal positif untuk pengembangan festival ke tingkat nasional bahkan internasional. Ia menilai Festival Bubur Suro adalah event yang kuat dari sisi storytelling dan kearifan lokal.
 
“Festival ini luar biasa, mengangkat kuliner tradisional yang penuh makna spiritual. Ini bukan sekadar membagikan bubur, tapi juga menghidupkan nilai-nilai gotong royong dan budaya syukur,” ungkap Eni.
 
Pihaknya telah berdiskusi bersama Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan untuk menyusun roadmap pengembangan festival ke depan, agar lebih terstruktur dan berdampak luas.
 
Eni juga memberikan catatan penting terkait pengelolaan event. Menurutnya, manajemen kegiatan sudah cukup baik, terutama dalam hal keuangan dan sponsorship. Namun, promosi melalui media sosial dan pemasaran digital masih perlu ditingkatkan.
 
“Stand-nya bagus, tapi ke depan stand ekonomi kreatif bisa diperbanyak. Lalu, perlu ada sistem monitoring pengunjung agar bisa dikalkulasikan dampak ekonominya. Ini penting agar event ini bisa terus tumbuh dan mendapat dukungan lebih besar,” jelasnya.
 
Ia berharap, Festival Bubur Suro ke depan tak hanya jadi kebanggaan Kota Pekalongan, tapi juga mampu menarik perhatian wisatawan nasional dan mancanegara, sehingga memberikan multiplier effect yang lebih luas bagi ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
 
"Dengan semangat kolaborasi dan komitmen melestarikan budaya, kami yakin Festival Bubur Suro 2025 ini menandai satu langkah maju dalam menjadikan tradisi sebagai kekuatan ekonomi dan daya tarik wisata Kota Pekalongan. Semoga tahun-tahun mendatang, semangat ini terus tumbuh dan mewarnai wajah budaya Indonesia,"pungkasnya.
 
(Tim Liputan Kominfo/Dian)