DPD ABI dan FKUB Kota Pekalongan Perkuat Kerukunan Umat Beragama

Kota Pekalongan – Dalam rangka mempererat tali persaudaraan lintas agama dan memperkuat semangat toleransi di tengah masyarakat, Dewan Pimpinan Daerah Ahlul Bait Indonesia (DPD ABI) Kota Pekalongan menggelar Silaturahmi Kebangsaan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan. Kegiatan yang sarat makna ini berlangsung hangat di Aula Pertemuan Perum Limas Raya, Krapyak, Kota Pekalongan, Rabu siang (09/07/2025).
Silaturahmi tersebut menghadirkan tokoh-tokoh lintas agama dan organisasi masyarakat (ormas) di Kota Pekalongan, termasuk dari Al-Irsyad, Syiah, Nahdlatul Ulama (NU), Rifaiyah, Muhammadiyah, serta perwakilan agama-agama lainnya. Suasana penuh kekeluargaan dan saling menghormati begitu terasa, mencerminkan keindahan keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa.
Ketua DPD ABI Kota Pekalongan, Husen Muhamad Alatas, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para tokoh lintas agama dan ormas dalam Silaturahmi Kebangsaan tersebut. Menurutnya, silaturahmi seperti ini sangat penting untuk terus dirawat dan dikembangkan demi menciptakan suasana masyarakat Kota Pekalongan yang aman, damai, dan harmonis.
“Silaturahmi ini berjalan dengan sukses dan penuh makna. Ini bukan sekadar ajang pertemuan, tetapi menjadi media memperkuat jalinan persaudaraan di tengah perbedaan. Kami berharap, silaturahmi seperti ini dapat terus bergulir ke organisasi-organisasi masyarakat lainnya, agar semua pihak bisa merasakan kehangatan dan kerukunan yang sama,” tutur Husen.
Lebih lanjut, Husen menegaskan bahwa, menjaga kerukunan bukan hanya tanggung jawab segelintir pihak, melainkan tugas seluruh elemen bangsa. Ia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tetap menjaga silaturahmi dan memperkuat sinergi, agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.
Senada dengan hal tersebut, Ketua FKUB Kota Pekalongan, K.H. Ahmad Marzuki, menyampaikan bahwa, pertemuan lintas agama ini merupakan wujud nyata penghormatan terhadap keberagaman yang ada di Indonesia, khususnya di Kota Pekalongan. Kehadiran berbagai tokoh dari lintas ormas dan agama dalam satu forum mencerminkan semangat kebersamaan yang harus terus dijaga.
“Ini adalah forum yang luar biasa. Kita bisa duduk bersama, berdialog, dan saling menghargai. Inilah wujud penghargaan terhadap keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa kita. FKUB hadir untuk memastikan bahwa setiap kelompok masyarakat mendapatkan perlindungan atas hak-haknya dalam kehidupan beragama dan berorganisasi,” ujar K.H Marzuki.
Ia menambahkan bahwa, keberadaan FKUB bukan hanya sebagai wadah formal, melainkan menjadi garda terdepan dalam menjaga toleransi dan memperkuat semangat kebangsaan. Menurutnya, menjaga kerukunan bukan berarti meniadakan perbedaan, melainkan bagaimana perbedaan itu disikapi dengan bijak, agar tidak memunculkan perpecahan.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Pekalongan, M. Azmi Basyir, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyampaikan ucapan selamat kepada jajaran pengurus FKUB Kota Pekalongan periode 2025–2030 serta pengurus DPD ABI Kota Pekalongan yang telah dikukuhkan pada Juni 2025 lalu oleh Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini yang menjadi wadah positif bagi seluruh organisasi kemasyarakatan dan elemen umat beragama di Kota Pekalongan. Melalui forum ini, kita pastikan bahwa setiap ormas dan elemen keagamaan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dapat melaksanakan kegiatannya dengan aman dan nyaman,” tegas Azmi.
Azmi juga menyinggung berbagai persoalan yang tengah dihadapi Kota Pekalongan saat ini, seperti penanganan sampah, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan lainnya. Ia menekankan bahwa, dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, kerukunan dan persatuan masyarakat memegang peranan penting.
“Kita semua memiliki tantangan besar di Kota Pekalongan. Oleh karena itu, mari kita jaga perbedaan dengan bijak. Jika ada perbedaan pendapat, diskusikanlah secara privat, jangan di ruang publik yang justru bisa memicu kegaduhan dan memunculkan sikap intoleran. Dengan sinergi dan kerja sama, kita bisa menjalankan pemerintahan dan membangun Kota Pekalongan lebih baik ke depan,” pungkasnya. (Tim Liputan Kominfo/Dian).