Dorong Pertumbuhan UKM dan IKM, Business Matching Diresmikan

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di Kota Pekalongan. Pengembangan UKM dan IKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya UKM dan IKM.
Pemerintah Kota Pekalongan ingin meningkatkan perannya dalam memberdayakan dan mengembangkan UKM dan IKM. Pengembangan ini tentunya terkait dengan ketersediaan modal sedangkan masalah yang dihadapi oleh pelaku UKM dan IKM yakni kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Menindaklanjuti hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal menfasilitasi Pemerintah Kota Pekalongan untuk menggelar Business Matching Kredit kepada UKM dan IKM Kota Pekalongan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pekalongan Tahun 2019 di Ballroom Hotel Santika Kota Pekalongan, Senin (23/12/2019).
Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE meresmikan Business Matching di Kota Pekalongan dan secara simbolis menyerahkan Kredit UKM dan IKM secara simbolis. Adanya Businnes Matching ini untuk menumbuhkan perekonomian di Kota Pekalongan, menjembatani para pelaku IKM dan UKM untuk mengajukan pembiayaan perbankan dengan lebih mudah.
“Kota Pekalongan dapat dikatakan sebagai Kota Enterpreneur karena banyaknya pengusaha di Kota Pekalongan. Di tengah-tengah situasi berat yang menimpa Kota Pekalongan seperti terbakarnya Pasar Banjarsari ternyata tak mengubah pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan, bahkan rata-ratanya melebihi rata-rata di tingkat provinsi dan nasional,” terang Saelany.
OJK telah menginisiasi adanya TPAKD, kehadiran tim ini untuk memudahkan UKM dan IKM mendapat akses pembiayaan. Dijelaskan Kepala OJK Tegal, Ludy Arlianto bahwa untuk mempercepat pertumbuhan UKM binaan Pemkot Pekalongan telah ada sumber pendanaan dari Bank Jateng, BPD, dan PNM. Melalui Business Matching ini tak sekadar pembiayaan, pembinaan marketing, pembuatan laporan keuangan, dan pembukuan juga didiskusikan. “Kali ini OJk juga mengajak Tokopedia untuk membukakan pasar digital sehingga kondisi lapak yang terbatas tidak menjadi kendala,” terang Ludy.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan ST menambahkan, adanya TPAKD yang dipimpin oleh Sekda Kota Pekalongan ini ke depannya akan memantau dan mengevaluasi program Business Matching. “Bagaimana progress Business Matching serta kendalanya ini sejak awal harus kita atasi,” pungkas Betty.
Pemerintah Kota Pekalongan ingin meningkatkan perannya dalam memberdayakan dan mengembangkan UKM dan IKM. Pengembangan ini tentunya terkait dengan ketersediaan modal sedangkan masalah yang dihadapi oleh pelaku UKM dan IKM yakni kurangnya permodalan dan terbatasnya akses pembiayaan. Menindaklanjuti hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal menfasilitasi Pemerintah Kota Pekalongan untuk menggelar Business Matching Kredit kepada UKM dan IKM Kota Pekalongan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pekalongan Tahun 2019 di Ballroom Hotel Santika Kota Pekalongan, Senin (23/12/2019).
Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE meresmikan Business Matching di Kota Pekalongan dan secara simbolis menyerahkan Kredit UKM dan IKM secara simbolis. Adanya Businnes Matching ini untuk menumbuhkan perekonomian di Kota Pekalongan, menjembatani para pelaku IKM dan UKM untuk mengajukan pembiayaan perbankan dengan lebih mudah.
“Kota Pekalongan dapat dikatakan sebagai Kota Enterpreneur karena banyaknya pengusaha di Kota Pekalongan. Di tengah-tengah situasi berat yang menimpa Kota Pekalongan seperti terbakarnya Pasar Banjarsari ternyata tak mengubah pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan, bahkan rata-ratanya melebihi rata-rata di tingkat provinsi dan nasional,” terang Saelany.
OJK telah menginisiasi adanya TPAKD, kehadiran tim ini untuk memudahkan UKM dan IKM mendapat akses pembiayaan. Dijelaskan Kepala OJK Tegal, Ludy Arlianto bahwa untuk mempercepat pertumbuhan UKM binaan Pemkot Pekalongan telah ada sumber pendanaan dari Bank Jateng, BPD, dan PNM. Melalui Business Matching ini tak sekadar pembiayaan, pembinaan marketing, pembuatan laporan keuangan, dan pembukuan juga didiskusikan. “Kali ini OJk juga mengajak Tokopedia untuk membukakan pasar digital sehingga kondisi lapak yang terbatas tidak menjadi kendala,” terang Ludy.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan ST menambahkan, adanya TPAKD yang dipimpin oleh Sekda Kota Pekalongan ini ke depannya akan memantau dan mengevaluasi program Business Matching. “Bagaimana progress Business Matching serta kendalanya ini sejak awal harus kita atasi,” pungkas Betty.